Pengertian Ilmu Nahwu
Secara bahasa, nahwu adalah:
هُوَ الْمِثْلُ وَالْجِهَةُ
وَالْمِقْدَارُ وَالْقِسْمُ وَالْبَعْضُ وَالْقَصْدُ وَالْأَصْلُ.
Nahwu adalah contoh, arah,
ukuran, bagian, sebagian, tujuan, dan asal. Adapun pengertian ilmu nahwu secara
terminologi adalah:
الْعِلْمُ الَّذِيْ يَدْرُسُ
الْجُمْلَةِ وَيُعْرَفُ بِهَا أَحْوَالُ أَوَاخِرِ الْكَلِمِ إِعْرَابًا وَبِنَاءً
Ilmu nahwu adalah ilmu yang
mempelajari kalimat dan dengan ilmu itu bisa diketahui keadaan akhir kata
secara mu’rab’ ataupun mabninya.
Ilmu nahwu juga didefinisikan
sebagai ilmu untuk mengetahui jabatan kata dalam kalimat dan bentuk
huruf/harakat terakhir dari suatu kata. Dalam linguistik, nahwu sama dengan
sintaksis.
|
Nahwu |
Sebenarnya masih banyak
pengertian ilmu nahwu dengan berbagai redaksi. Singkatnya, ilmu nahwu itu ilmu
tentang cara membentuk kalimat dan mengetahui jabatan suatu kata dalam kalimat.
Dalam bahasa Arab, jabatan suatu
kata berpengaruh terhadap i’rab atau keadaan akhir kata tersebut. Silakan kedua
kalimat berikut!
قَرَأَ أَحْمَدُ الْكِتَابَ
اَلْكِتَابُ فِي الْمَكْتَبَةِ
Bila dilihat dari segi ilmu nahwu
maka kita dapati kata (قَرَأَ)
berkedudukan sebagai fa’il, kata (أَحْمَدُ)
berkedudukan sebagai fa’il dan beri’rab rafa’ yang ditandai dengan dhammah
diujungnya, dan kata (الْكِتَابَ)
berkedudukan sebagai maf’ul dan beri’rab nashab yang ditandai dengan fathah
ujungnya.
Adapun pada kalimat yang kedua,
kata (اَلْكِتَابُ)
berkedudukan sebagai mubtada’ dan beri’rab rafa’ yang ditandai dengan dhammah
diujungnya, kata (فِي)
merupakan huruf jar, dan kata (الْمَكْتَبَةِ)
berkedudukan sebagai majrur dan ber’irab khafadh yang ditandai dengan kasrah
diujungnya. Jar dan majrur pada kalimat di atas berkedudukan sebagai khabar.
Pengertian I’rab
Pengertian i’rab dibagi menjadi 2
bagian. Secara bahasa dan istilah ilmu nahwu.
الإِعْرَابُ فِي اللُّغَةِ
هُوَ الْإِبَانَةُ وَالْإيْضَاحُ
Secara bahasa i’rab adalah
penjelasan dan penerangan.
وَفِي الْاِصْطِلَاحِ
هُوَ تَغْيِيْرُ الَّذِيْ يَطْرَأُ عَلَى أَوَاخِرِ الْكَلِمَاتِ لَفْظاً أَوْ
تَقْدِيْراً بِاخْتِلَافِ الْعَوَامِلَ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهِ
I’rab menurut istilah adalah
perubahan yang terjadi pada akhir kata secara lafal maupun kira-kira karena
perbedaan amil yang masuk ke kata tersebut.
Coba perhatikan contoh perubahaan
kata (البَيْتُ)
dan (تَدْخُلُ)
berikut:
اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ –
إِنَّ الْبَيْتَ – فِي الْبَيْتِ
تَدْخُلُ – لَنْ
تَدْخُلَ – لَا تَدْخُلْ
Contoh di atas merupakan
perubahan secara jelas/dzahir karena terdeteksi secara mudah dan jelas. Coba
bandingkan dengan kata (الْفَتَى)
dan (قَاضٍ)
pada kalimah di bawah.
جَاءَ الْفَتَى -
رَأَيْتُ الفَتَى – إِلَى الْفَتَى
جاء قَاضٍ - رَأَيْتُ
قَاضِيًا - مَرَرْتُ بِقَاضٍ
Sekilas tidak ada perubahan,
namun sebenarnya ada karena pada asalnya seperti di bawah
جَاءَ الْفَتَيُ -
رَأَيْتُ الفَتَيَ – إِلَى الْفَتَيِ
جاء قَاضِيٌ - رَأَيْتُ
قَاضِيًا - مَرَرْتُ بِقَاضِيٍ
Pembagian I’rab
I’rab ada 4 yaitu: rafa’, nashab,
khafadh dan jazm.
1. Rafa’
Adalah i’rab yang ditandai oleh dhammah’
dan penggantinya yaitu wawu, alif dan nun. Rafa’ merupakan i’rab dasar jadi
pada awalnya semua isim mu’rab’ i’rabnya rafa’.
No
|
Tanda
|
Contoh
|
1
|
ـــــُـــــ
|
اَلْبَيْتُ
|
2
|
و
|
مُسْلِمُوْنَ
|
3
|
ا
|
مُسْلِمَانِ
|
4
|
ن
|
تَدْخُلُوْنَ
|
2. Nashab
Adalah i’rab yang ditandai oleh
fathah dan penggantinya yaitu alif, kasroh, ya’ dan membuang nun.
No
|
Tanda
|
Contoh
|
1
|
ـــــَـــــ
|
إِنَّ
الْبَيْتَ
|
2
|
ا
|
إِنَّ
أَبَاكَ
|
3
|
ـــــِـــــ
|
إِنَّ
الْمُسْلِمَاتِ
|
4
|
ي
|
إِنَّ
الْمُسْلِمِيْنَ
|
5
|
نBuang
|
أَنْ
تَدْخُلُوْا
|
3. Khafadh
Adalah i’rab yang ditandai oleh
kasrah dan penggantinya ya’ dan fathah.
No
|
Tanda
|
Contoh
|
1
|
ـــــِـــــ
|
فِي
الْبَيْتِ
|
2
|
ي
|
مِنَ
الْمُسْلِمِيْنَ
|
3
|
ـــــَـــــ
|
لِأَحْمَدَ
|
3. Jazm
Adalah i’rab yang ditandai oleh
sukun dan membuang huruf.
No
|
Tanda
|
Contoh
|
1
|
ـــــْـــــ
|
لَا
تَدْخُلْ
|
2
|
Buang huruf
|
لَا
تَدْخُلُوْا
|
Peruntukan
I’rab yang masuk ke isim adalah rafa’,
nashab dan khofadh.
اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ –
إِنَّ الْبَيْتَ – فِي الْبَيْتِ
I’rab yang masuk ke fiil adalah rafa’,
nashab dan jazm.
تَدْخُلُ – لَنْ
تَدْخُلَ – لَا تَدْخُلْ
Jabatan Kata dalam Kalimat
Sekian
dan demikian. Terima kasih.
Belum ada tanggapan untuk "Mengenal Ilmu Nahwu Dan Ruang Lingkup Pembahasannya"
Post a Comment