Bacaan Ayat Musykilat: Shifr, Imalah, Tashil, Naql, , Isymam, Saktah, Ibdal, Shad yang Dibaca Sin, dan Kata (ضَعْفٍ) dan (ضَعْفًا).
|
Ayat Gharib |
Bacaan gharib adalah bacaan asing dalam Al-Qur’an
karena contohnya sedikit dan ada beberapa yang menyimpang dari kaidah tajwid
dasar. Berikut beberapa kaidah bacaan gharib yang berlaku pada bacaan riwayat
Imam Hafsh dari Imam ‘Ashim.
1. Shifr
Shifr adalah tanda bulat kecil yang terdapat di
atas huruf. Shifr ada dua macam, yaitu shifr mustadir dan shifr mustathil.
a. Shifr Mustadir
Shifrul mustadir adalah tanda bulat kecil di atas
huruf dan berfaedah bahwa huruf tersebut tidak berfungsi ketika washal maupun
waqaf.
Beberapa contoh kata yang terdapat tanda shifrul
mustadir:
|
Shifr Mustadir |
b. Shifr Mustathil
Shifrul Mustathil adalah tanda kecil berbentuk
bulat panjang (lonjong) yang terletak di atas suatu huruf yang berfaedah bahwa
huruf tersebut dihilangkan atau tidak berfungsi ketika washal dan berfungsi
ketika waqaf.
Beberapa contoh kata yang terdapat tanda shifrul
mustathil:
|
Shifr Mustathil |
2. Isymam
Isymam adalah menghimpun dua bibir untuk mengiringi
huruf yang sukun sebagai isyarat dhammah dengan tanpa suara dan nafas.
Dalam qira’ah riwayat Imam Hafsh dari Imam ‘Ashim,
yang harus dibaca isymam terdapat pada kata (لَا
تَأْمَنَّا) pada surat Yusuf ayat 11:
قَالُوا
يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى
يُوْسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُوْنَ
Apabila kita membaca ayat ini dan sampai pada kata
(لَا تَأْمَنَّا), maka di
tengah-tengah dengung nun bertasydid bibir kita dihimpun/dimoncongkan
seakan-akan melafalkan dhammah.
3. Imalah
Imalah adalah memiringkan bunyi fathah kepada
kasrah atau memiringkan alif kepada ya’. Pada riwayat Imam Hafs
hanya ada satu kata yang harus dibaca dengan imalah yaitu pada lafadz (مَجْرٰىهَا) pada surat Hud
ayat 41. Berikut ayat lengkapnya:
وَقَالَ
ارْكَبُواْ فِيْهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرىٰهَا وَمُرْسٰهَا
إِنَّ رَبِّى لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Cara bacanya ialah melafalkan “ra” pada kata (مَجْرٰىهَا) seperti melafalkan
“re” pada kata “mereka” dan “pare”.
4. Tashil
Tashil secara bahasa artinya memudahkan atau
meringankan. Sedangkan secara istilah, tashil adalah mengucapkan huruf antara
hamzah dan alif. Dalam riwayat Imam Hafsh, hamzah yang dibaca tashil adalah
hamzah kedua yang terdapat pada kata (ءَأَعْجَمِيٌّ)
pada QS Fushshilat: 44.
وَلَوْ
جَعَلْنٰهُ قُرْءَانًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ اٰيٰتُهُ ءَاَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ ...
5. Saktah
Saktah adalah memutus kata sambil menahan nafas
dengan niat meneruskan bacaan. Ketika
ada saktah, kita berhenti sejenak kira-kira ukuran 2 harakat tanpa mengampil
nafas dan bacaannya disambungkan.
Dalam Qira’ah Imam Ashim riwayat Hafsh, bacaan
saktah dalam al-Qur’an ada di empat tempat, yaitu:
a. Surat Al-Kahfi ayat 1-2
Pada kata (عِوَجًا)
di akhir ayat satu surat Al-Kahfi dan apabila hendak melanjutkan ke ayat dua
maka diberlakukan saktah. Berikut ayatnya:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ
الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا س(1) قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِنْ
لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ
لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا (2)
b. Surat Yasin ayat 52
Saktah antara kata (مَرْقَدِنَا)
dan (هَذَا).
قَالُوا
يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا
هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ
الْمُرْسَلُونَ (٥٢)
c. Surat Al-Qiyamah ayat 27
Surat Al-Qiyamah ayat 27 yang disaktahkan yaitu
pada kata (مَنْ). Berikut ayatnya:
وَقِيلَ
مَنْ رَاقٍ (27)
d. Surat Al-Muthaffifin ayat 14
Adapun saktah pada surat Al-Muthaffifin ayat 14
adalah pada kata (بَلْ). Berikut ayat
lengkapnya:
كَلا
بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ (١٤)
6. Naql
Secara bahasa, naql berarti memindahkan. Adapun
dalam istilah ilmu qiraat, naql adalah memindahkan harakat pada hamzah kepada
huruf sebelumnya. Dalam bacaan riwayat Imam Hafsh, naql terdapat pada surat
Al-Hujurat ayat 11 yakni pada kata:
بِئْسَ
الْاِسْمُ
Dimana pada mulanya dibaca “bi’sal ismu”, kemudian
harakat pada hamzah dipindahkan ke huruf lam. Sehingga menjadi “bi’sa lismu”:
بِئْسَ
الِاسْمُ
Adapun ayat lengkapnya sebagai berikut:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ
يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ
خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ
بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ
لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
7. Ibdal
Ibdal adalah mengganti huruf dengan huruf lainnya.
Diantara lafadz yang terdapat ibdal adalah kata (ائْتُوْنِيْ)
pada Al-Alqaf ayat 4. ketika washal dibaca seperti pada tulisannya, namun
apabila memulai bacaan dari kata tersebut maka menjadi i_tu_ni_ (اِيْتُوْنِيْ). Berikut ayatnya:
قُلْ
أَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُوا مِنَ
الْأَرْضِ أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِي السَّمَاوَاتِ ائْتُوْنِيْ
بِكِتَابٍ مِّن قَبْلِ هَذَا أَوْ أَثَارَةٍ مِّنْ عِلْمٍ إِن كُنتُمْ
صَادِقِينَ
8. Kata (ضَعْفٍ) dan (ضَعْفًا)
Berikut petikan Ar-Rum ayat 54:
اَللَّهُ
الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ
مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ
بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا
يَشَآءُ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ.
Dalam bacaan riwayat Imam Hafsh dari Imam ‘Ashim,
cara membaca kata dha’fin (ضَعْفٍ) dan dha’fan (ضَعْفًا)
pada ayat di atas boleh dibaca dhu’fin (ضُعْفٍ)
dan dhu’fan (ضُعْفًا)
dengan membaca dhammah pada huruf dhad.
9. Shad Dibaca Sin
a. Tulisan shad (ص)
harus dibaca sin (س).
مَّن
ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللّهَ قَرْضاً حَسَناً فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافاً
كَثِيرَةً وَاللّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُطُ وَإِلَيْهِ
تُرْجَعُونَ ( البقرة : 235)
أَوَعَجِبْتُمْ
أَن جَاءكُمْ ذِكْرٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِّنكُمْ لِيُنذِرَكُمْ
وَاذكُرُواْ إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاء مِن بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي
الْخَلْقِ بَصْطَةً فَاذْكُرُواْ آلاء اللّهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (الأعراف: 59)
b. Tulisan shad (ص)
bisa dibaca shad (ص) atau sin (س).
أَمْ
عِندَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُصَيْطِرُونَ
(الطور: 37)
Sekian dan demikian. Semoga bermanfaat!
Belum ada tanggapan untuk "Ayat Musykilat: Shifr, Imalah, Tashil, Naql, Isymam, Saktah, Ibdal, Shad yang Dibaca Sin, dan Kata (ضَعْفٍ) dan (ضَعْفًا)."
Post a Comment