Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Sifat Huruf Hijaiyyah Dalam Ilmu Tajwid

Sifat Huruf Hijaiyyah
Sobat HaHuwa
Selain harus melafalkan huruf hijaiyyah sesuai makhrajnya, perlu bagi kita untuk melafalkan huruf hijaiyyah sesuai sifatnya. Mengetahui sifat huruf berguna untuk membedakan huruf yang sama makhrajnya dan untuk mengetahui sebab-sebab idgham.
Berikut sifat huruf hijaiyyah dengan penjelasan ringkas:
Semoga Bermanfaat! Amiiin.

Artikel keren lainnya:

Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 2 dengan Mauzun Lengkap

Pola/wazan pada tsulatsi mujarrod bab 2 adalah (فَعَلَ يَفْعِلُ). Tandanya ain pada fiil madhi berharokat fathah dan ain pada fiil mudhori’ berharokat kasroh. Ada sebagian bina’ yang tidak bisa masuk pada bab ini yaitu ajwaf wawi dan naqish wawi.

Artikel keren lainnya:

Macam-macam Lahn (Kesalahan dalam Membaca Al-Quran)

HaHuwa
Kesalahan dalam Membaca Al-Qur'an
Lahn adalah suatu kesalahan dalam membaca Al-Qur’an dalam hal ini melanggar kaidah ilmu tajwid. Lahn terbagi dua yaitu lahn jali dan lahn khafi.

Artikel keren lainnya:

Isim Lima (Pengertian dan Tanda I'rabnya)

Ada hal yang menarik ketika saya belajar nahwu waktu mondok dulu. Saya menemukan keunikan dari suatu kumpulan isim yang mempunyai tanda i’rab dengan huruf yang menyesuaikan harakat sebelumnya. Sekumpulan isim tersebut disebut dengan asmaul khamsah atau isim lima. Untuk mengenali dan memahami apa itu isim lima, yuk kemon baca artikel berikut!

Artikel keren lainnya:

Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 5 dengan Mauzun Lengkap

Tashrif tsulatsi mujarrod bab 5
Sobat #HaHuwa
Bab lima dari tsulatsi mujarrod adalah pola (فَعُلَ يَفْعُلُ) yakni dhommah ain madhinya dan ain mudhori’nya. Bina ajwaf ya’i dan naqish ya’i tidak bisa masuk pada bab ini.

Berikut contoh Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 5:

Artikel keren lainnya:

Pengertian Thibaq dan Pembagiannya

Pengertian Thibaq dan Pembagiannya
Thibaq merupakan bagian dari pembahasan almuhassinat alma'nawiyyah. Almuhassinat alma'nawiyyah adalah gaya bahasa yang memperindah makna dalam suatu ungkapan bahasa Arab.

Artikel keren lainnya:

Kalam Khabari (Pengertian, Pembagian, dan Tujuan) | Ilmu Maani

Kalam terbagi dua macam yaitu kalam khabari dan kalam insyai’. Kalam khabari atau jumlah khabariyyah artinya kalimat berita. Kalau dalam  bahasa Indonesia, kalimat berita diartikan kalimat yang memberikan atau memaparkan sebuah kejadian/ peristiwa. Lalu dalam ilmu maani kalimat berita dideifinisikan apa ya?
Kalam Khabari
Pengertian Kalam Khabari
مَااحْتَمَلَ الصِّدْقُ وَالْكِذْبُ
Kalam khabari adalah pernyataan yang mengandung kebenaran dan kebohongan.
هُوَ مَا يُمْكِنُ الْقَوْلُ لِصَاحِبِهِ بِأَنَّهُ صَادِقٌ إِذَا كَانَ مُطَابِقاً لِلْوَاقِعِ، وَكَاذِباً إن كان مُخَالِفاً
Kalam Khabari adalah kalimat yang pembicaranya dapat dikatakan sebagai orang yang benar apabila sesuai dengan kenyataan dan pembohong apabila berlainan dengan kenyataan.
Kalam Khabari ini disebut pula “Jumlah Mufidah“ dan setiap jumlah mempunyai 2 rukun, yaitu:
1. Mahkum alaih, yaitu yang dikenai hukum.
2. Mahkum fih, yang dipakai hukum.
Dalam ilmu ma’ani mahkum alaih disebut musnad ilaih dan mahkum fih disebut Musnad.
Pola Kalam Khabari
Kalam khabari dilihat dari sisi pembentuknya dibuat dengan memakai dua pola, yaitu:
1. Jumlah ismiyyah
Yaitu kalimat yang terdiri dari mubtada’ dan khabar. Contoh:
أَنَا مُسْلِمٌ
Artinya: Saya seorang muslim.
2. Jumlah fi’liyyah
Yaitu kalimat yang terdiri dari fi’il dan fa’il. Contoh:
جَاءَ أَحْمَدَ
Artinya: Ahmad telah datang.
Macam-macam Kalam Khabari
Bila dilihat dari keadaan mukhathab atau orang yang menjadi lawan bicara, kalam khabari terbagi tiga macam:
1. Khabar Ibtidai
Khabar ibtidai adalah apabila mukhatab tidak mengetahui tentang berita tersebut dan berita yang disampaikan tidak perlu menggunakan taukid. Contoh:
أَبُوْكَ مَرِيْضٌ
Artinya: Ayahmu sakit.
2. Khabar Thalabi
Khabar thalabi adalah apabila mukhathab ragu-ragu atau bingung mengenai kebenaran suatu berita dan diharapkan mukhathab menjadi yakin akan kebenaran berita tersebut. Berita yang disampaikan lebih baik menggunakan taukid. Contoh:
إِنَّ أَبَاكَ مَرِيْضٌ
Artinya: sesungguhnya ayahmu sakit.
3. Khabar Inkari
Khabar inkari adalah apabila mukhathab mengingkari kebenaran suatu pernyataan yang disampaikan. Dalam khabar inkari harus menggunakan taukid lebih dari satu terganting tingkat keingkaran mukhathab. Contoh:
إِنَّ أَبَاكَ لَمَرِيْضٌ
وَاللهِ إِنَّ أَبَاكَ لَمَرِيْضٌ
Artinya: sesungguhnya ayahmu sakit | Demi Allah, sesungguhnya ayahmu sakit.
Catatan: Meskipun dalam bahasa Arab menggunakan taukid lebih dari satu tapi dalam bahasa Indonesia diterjemahkan hanya satu saja. Bila menggunakan banyak “sesungguhnya” dalam bahasa Indonesia termasuk pemborosan kata.
Huruf Taukid
Huruf taukid berguna untuk menguatkan atau menegaskan dari pernyataan yang terdapat pada suatu kalimat. Ada beberapa huruf yang bisa digunakan untuk taukid, diantaranya:
- (إِنَّ) atau (أَنَّ).
Taukid ini masuk ke mubtada’ khabar dan menashabkan mubtada’. Contoh:
إِنَّ أَبَاكَ مَرِيْضٌ
أَعْلَمُ أَنَّ أَبَاكَ مَرِيْضٌ
- Huruf sumpah
Yaitu (و), (ب), dan (ت), dan memajrurkan kata setelahnya. Contoh:
وَاللهِ أَنَا فِيْ بَنْدُوْنج
- Lam ibtida’
Yaitu lam sebelum isim atau fi’il. Bedanya dengan lam huruf jar adalah lam ibtida’ tidak beramal sehingga i’rab kata setelahnya tetap sesuai kedudukan dalam kalimat. Contoh:
 لَكَانَ أَبُوْكَ مَرِيْضًا
- Nun taukid khafifah
Yaitu nun sukun diakhir fi’il. Contoh:
لَنَكُوْنَنْ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Artinya: Sungguh kami akan termasuk orang-orang yang rugi.
- Nun taukid tsaqilah
Yaitu nun bertasydid di akhir fi’il. Contoh:
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Artinya: Sungguh kami akan termasuk orang-orang yang rugi.
- Huruf tanbih
Huruf tanbih digunakan untuk menarik perhatian mukhathab. Contoh:
أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللهِ قَرِيْبٌ
Artinya: Ingatlah! Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
- Huruf Tambahan
Contoh:
مَا أَنَا بِمَرِيْضٍ
- Huruf (قَدْ)
Huruf (قَدْ) untuk taukid fi’il.
قَدْ كَانَ أَبُوْكَ مَرِيْضًا
Tujuan Khabar (أغراض الخبر)
Tujuan asal dari kalam khabari ada dua, yaitu:
1. Faidatul khabar
Yaitu menyampaikan suatu hukum yang terkandung dalam suatu kalimat kepada mukhathab. Contoh:
حَضَرَ رَئِيْسُ الْجُمْهُوْرِيَةِ
Artinya: Pak Presiden telah datang.
2. Lazimul khabar
Yaitu memberiatahukan mukhathab bahwa mutakallim megetahui suatu hukum. Contoh:
أَنْتَ مَرِيْضٌ
Artinya: Kamu sakit.
Selain kedua tujuan di atas, ada beberapa tujuan kalam khabari sesuai dengan subjek mutakallim dalam menyampaikan suatu pernyataan. Diantaranya:
1. Al-Fakhr (الفخر)
Yaitu menyampaikan berita untuk menunjukkan kebanggaan (prestise). Contohnya sebagaimana sabda Rasulullah:
أَنَا أَفْصَحُ العَرَبِ بَيْدَ أَنِّي مِنْ قُرَيْشٍ
Artinya: Saya orang yang paling fasih berbahasa Arab selain itu saya berasal dari keturunan Quraisy.
2. Izhhar al-Dha‘f (إظهار الضعف)
Yaitu menyampaikan berita untuk menampakkan kelemahan. Contohnya:
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا
 Artinya: “Ia (Nabi Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban….” (Q.S.Maryam :4).
 3. Al-Tahassur (التحسر)
Yaitu menyampaikan berita untuk menunjukkan penyesalan.
Contohnya sebagaiman disebutkan dalam al-Qur’an yang mengisahkan tentang isteri Imran yang melahirkan anak perempuan bernama Maryam: Contohnya:
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى
Artinya: “Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata, “Ya Tuhanku, Sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan….” (QS. ‘Ali ‘Imran : 36).
4. Al-Istirham (الاسترحام)
Yaitu menyampaikan berita untuk memohon kasih sayang dan belas kasihan. Contohnya:
إِنِّيْ فَقِيْرٌ إِلَى عَفْوِ اللهِ وَغُفْرَانِهِ
Artinya: Saya sangat mengharapkan ampunan dan magfirah dari Allah.
Masih banyak lagi tujuan dari penyampaian kalam khabari tergantung maksud dan niat pembicara.

Artikel keren lainnya:

Macam-macam Kinayah

Kinayah diartikan sebagai kiasan dan juga sindiran dalam bahasa Melayu dan Indonesia. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak kinayah dengan berbagai tujuannya. Setelah belajar tentang pengertian kinayah, saatnya berlanjut pada macam-macam kinayah.
(Lihat : Pengertian kinayah dan contoh kinayah)

Artikel keren lainnya:

Fi'il Jamid dan Fi'il Mutasharrif dengan Contohnya

Fi’il atau kata kerja dalam bahasa Arab terdapat banyak macamnya. Dilihat dari segi perubahan shigat, fiil dibagi menjadi fiil jamid dan fiil mutasharrif. Fi’il jamid adalah fi’il yang tidak bisa ditashrif dan fi’il mutasharrif adalah fi’il yang bisa ditashrif. Lebih panjangnya akan dipaparkan di bawah ini.

Artikel keren lainnya:

Contoh Tasybih Dalam Al-Qur’an

Tasybih adalah suatu ungkapan yang menyerupai dengan yang lainnya dalam satu sifat atau lebih dengan menggunakan perantara. Rukun tasybih ada 4 yaitu musyabah, musyabah bih, adat tasybih, dan wajah syabah. Untuk penjelasan yang lebih panjang silahkan kunjungi artikel saya sebelumnya.

Artikel keren lainnya:

Pengertian Dan Macam Naibul Fa'il Beserta Contohnya

Salah satu isim yang berirab rafa' adalah apabila berkedudukan sebagai naibul fa'il. Naibul fa'il berbeda dengan fa'il namun sama dalam hukum-hukumnya sehingga disebutlah naibul fa'il yang artinya pengganti fa'il.

Artikel keren lainnya:

Fi'il Mabni Ma'lum dan Mabni Majhul dengan Contoh

Kata kerja atau fi’il dalam bahasa Arab banyak macamnya sesuai dengan kategori atau dari segi apa fi’il tersebut dibagi. Fi’il bila ditinjau dari keberadaan fa’ilnya terbagi menjadi fi’il ma’lum dan fi’il majhul. Fi’il ma’lum bisa diartikan kata kerja aktif dan fi’il majhul biasa diartikan kata kerja pasif.

Artikel keren lainnya:

Contoh Mubtada’ dan Khabar dalam Al-Qur’an

Untuk lebih memahami tentang mubtada’ dan khabar tentunya harus banyak memperhatikan contoh. Di Al-Qur’an banyak contoh mubatada’ dan khabar dengan berbagai macamnya. Berikut ada beberapa contoh mubtada’ dan khabar di Al-Qur’an lengkap dengan penjelasan i’rab, tanda i’rab, dan bentuk katanya.

Artikel keren lainnya:

Pengertian dan Contoh Amil Nawashib

Fi’il mudhari’ asalnya beri’rab rafa’ dan bisa menjadi manshub dan majzum apabila ada amil sebelumnya. Amil yang masuk ke fi’il mudhari’ ada dua, yaitu amil nawashib dan amil jawazim. Pada artikel ini akan dibahas tentang amil nawashib lengkap dengan contohnya.

Artikel keren lainnya:

Contoh Kinayah Dalam Sya’ir dan Al-Qur’an

Sebenarnya kita sering menggunakan kinayah dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana adalah ungkapan “maaf Pak, saya ke belakang dulu”. Tentu kita tahu maksudnya yaitu ke kamar mandi. Kinayah atau metomini adalah semacam kiasan dalam bahasa Arab yang tercipta berdasarkan kebiasaan tradisi masyarakat. Tujuan adanya kinayah adalah untuk menjelaskan hal yang abstrak atau yang jauh, menyindir, dan menjaga tata kesopanan.

Artikel keren lainnya:

Isim Ghair Munsharif (pengertian, kaidah, pembagian, dan tanda i’rabnya)

Dalam bahasan i’rab kahafadh terdapat isim yang ditandai oleh fathah ketika majrur. Isim tersebut adalah isim ghair munsharif. Secara sekilas tanda dari isim macam ini adalah tidak bertanwin. Berikut penulis paparkan bahasan isim ghair munsharif mulai dari pengertian, kaidah, pembagian, dan tanda i’rabnya.

Artikel keren lainnya:

Kumpulan Do’a Ketika Ruku’

Ruku' adalah salah satu fardhu shalat yang dilakukan setelah membaca surat dan sebelum i'tildal. Bacaan ruku’ banyak ragamnya, pada dasarnya kita harus membaca tasbih ketika ruku’. Namun yang lebih bagusnya adalah bacaan-bacaan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.

Artikel keren lainnya:

Pengertian Kinayah dan Macam-macamnya

Ada yang faham dengan kiasan “keras kepala” dan “kaki tangan”? Saya yakin kebanyakan dari kita faham kedua ungkapan tersebut. Kedua ungkapan tersebut bermakna orang yang ingin menang sendiri dan orang kepercayaan atau suruhan. Nah kiasan seperti di atas dalam bahasa Arab disebut dengan “kinayah”. Di sini akan dipaparkan mulai dari pengertian, macam, dan tujuan dari kinayah.

Artikel keren lainnya:

Fi'il Lima (Pengertian, Contoh, dan Tanda I'rabnya)

Terima kasih telah berkunjung di hahuwa.blogspot.com. Penulis sangat senang apabila para pembaca sekalian mau berpartisipasi dengan berkomentar, memberi saran, atau share artikel ini kepada publik supaya blog ini bermanfaat.
Judul artikel ini adalah fi’il lima atau af’alul khamsah yang ruang lingkup pembahasannya meliputi pengertian, contoh, dan tanda i’rab fi’il lima. Selamat membaca!

Artikel keren lainnya:

Do'a Sebelum Tidur dan Bangun Tidur

Bagi seorang muslim, ketika akan melakukan aktivitas apapun harus selalu dibarengi dengan dzikir kepada Allah. Kita meyakini semua yang terjadi di dunia ini adalah kuasa Allah. Begitu pula ketika kita hendak tidur dan juga bangunnya. Ketika menjelang tidur hendaknya kita berdo’a kepada Allah karena Allahlah yang maha mematikan dan menghidupkan kembali.

Artikel keren lainnya:

Isim Mu'rab dan Isim Mabni (Pengertian, Macam, dan Contohnya)

Dalam ilmu nahwu, isim dibagi menjadi mu’rab dan mabni. Mengetahui isim mu’rab dan isim mabni akan memudahkan kita mengidentifikasi suatu kata dalam kalimat. Di bawah ini akan dijelaskan tentang isim-isim yang termasuk isim mu’rab dan juga isim mabni disertai dengan contoh masing-masing.

Artikel keren lainnya:

Fa'il (Pengertian, Macam dan Kaidahnya) dalam Ilmu Nahwu

Dalam gramatikal bahasa Arab, kalimat dibagi menjadi jumlah ismiyyah dan jumlah fi’liyyah. Jumlah ismiyyah bisa disamakan dengan kalimat nominal dan jumlah fi’liyyah dengan kalimat verbal dalam bahasa Indonesia namun tidak sepenuhnya sama konsep dalam bahasa Arab dan Indonesia.
Jumlah ismiyyah adalah kalimat yang diawali dengan isim dan jumlah fi’liyyah diawali dengan fi’il. Dalam bahasa Arab, susunan jumlah fi’liyyah adalah fi’il/predikat, fa’il/subjek dan maf’ul/objek. Yang akan dibahas pada kesempatan ini adalah fa’il mulai dari pengertian, macam dan ketentuannya.

Artikel keren lainnya:

Tafkhim dan Tarqiq (Lafadz Allah, Huruf Ra’, Isti’la dan Istifal)

Salah satu pembahasan ilmu tajwid adalah hukum tafkhim dan tarqiq. Tafkhim artinya tebal dan tarqiq artinya tipis. Tafkhim dan tarqiq diterapkan dalam lafadz Allah, huruf ro’ dan huruf yang bersifat isti’la dan istifal. Untuk lebih jelasnya lagi silahkan simak penjelasan berikut.

Artikel keren lainnya:

Do’a Mohon Agar Dilapangkan dan Dilancarkan Rezeki dari Al-Qur’an dan Hadits

Berdoa adalah bukti bahwa kita selalu ingat kepada Allah dan percaya bahwa hanya Allahlah yang Maha mengurus segalanya. Begitu pula apabila kita menginginkan kelapangan rezeki, maka bedoalah kepada Allah karena Allah yang Maha Pemberi rezeki. Di Al-Qur’an dan Al-Hadits banyak doa untuk kelapangan dan kelancaran rezeki. Berikut diantaranya:

Artikel keren lainnya:

Biografi 7 Imam Qiraat Sab’ah

Ada yang pernah mendengar istilah qiraat sab'ah? Qiraat sab'ah adalah 7 ragam bacaan Al-Quran yang tentunya sampai kepada Nabi Muhammad saw. Ada 7 qurra atau ahli qiraat yang paling masyhur dan paling banyak digunakan. Ketujuh imam ini memegang peranan penting dalam qiraat Al-Qur’an hingga bisa sampai kepada kita.

Artikel keren lainnya:

Pengertian Iqtibas dan Pembagiannya Dalam Ilmu Balaghah

Mengutip dalam sebuah karya ilmiah adalah suatu hal yang dibolehkan dengan ketentuan harus disebutkan sumbernya. Lalu bagaimana dengan karya sastra  bahasa Arab yang mengutip Al-Qur'an dan Al-Hadis serta tidak menyebutkan sumbernya, apakah ini diperbolehkan?

Artikel keren lainnya:

Isim Dhamir (Kata Ganti Dalam Bahasa Arab)

Alhamdulillah, ketemu lagi untuk berbagi ilmu dengan tuan2 dan puan2.
Kata ganti dalam bahasa Arab disebut dengan isim dhamir. Isim dhamir jumlahnya ada 14. Dari ke 14 dhamir ini dibagi 3 kategori, yaitu: mutakallim  (orang pertama), mukhathab (orang kedua), dan ghaib (orang ketiga). 

Artikel keren lainnya:

Tashrif dan Makna Fi’il Tsulatsi Mazid Ruba’i Wazan (فَعَّلَ)

Tashrif dan Makna Fi'il Tsulatsi Mazid
Tashrif dan Makna Fi'il Tsulatsi Mazid dengan Pola (فَعَّلَ)
Fi’il tsulatsi mazid ruba’i bab 2 adalah fi'il tsulatsi (huruf asalnya ada 3) yang ditambahkan sejenis Fa’ fiil pada bentuk madhinya sehingga menjadi (فَعَّلَ).

Artikel keren lainnya:

Cara Melafalkan Akhir Kata Yang Diwaqafkan

Cara Membaca Akhir Kata Yang Diwaqafkan
Kalau kita ingin waqaf di akhir suatu kata, maka ada perbedaan cara baca akhir kata tersebut. Intinya huruf terakhir dari kata yang dibaca waqaf harus disukunkan, namun ada beberapa tambahan selain disukunkan.
Waqaf
Berikut pemaparannya:
1.      Kata yang huruf terakhirnya sukun
Apabila kita mewaqafkan kata yang huruf terakhirnya sukun, maka cara bacanya tetap atau tidak ada perubahan. Contoh:
لَمْ يُوْلَدْ - كُوِّرَتْ
2.     Kata yang huruf terakhirnya berharakat
Jika huruf terakhir berharakat baik itu harakat tunggal atau tanwin selain tanwin fathah, maka cara bacanya dengan mensukunkan huruf terakhirnya. Contoh:
أَحَدٌ أَحَدْ
وَرُسُلِهِ وَرُسُلِهْ
3.     Kata yang huruf terakhirnya berharakat tanwin fathah
Kalau ada kata yang berakhiran tanwin fathah atau fathatain dan dibaca waqaf selain ta’ marbuthah, maka cara bacanya dengan mengganti tanwin fathah dengan fathah saja dan dibaca panjang 2 harakat. Contoh:
حَكِيْمًا حَكِيْمَا
يُسْرًا يُسْرَا
4.     Kata yang huruf terakhirnya berharakat dan sebelumnya huruf sukun
Huruf terakhirnya disukunkan namun tidak dengan suara penuh dan lidah tetap pada mahkrajnya. Contoh:
وَالْفَجْرِ وَالْفَجْرْ
كَالْعِهْنِ كَالْعِهْنْ
5.     Kata yang huruf terakhirnya berharakat dan sebelumnya huruf mad
Disukunkan huruf terakhirnya dan dibaca panjang dengan ukuran 2-6 harakat. Contoh:
يُنْفِقُوْنَ يُنْفِقُوْنْ
بِالْعِبَادِ بِالْعِبَادْ
6.     Kata yang huruf terakhirnya berharakat dan sebelumnya huruf lin
Huruf lin adalah wau sukun dan ya’ sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah. Nah cara bacanya disukunkan huruf akhirnya dan dibaca panjang dengan ukuran 2-6 harakat. Contoh:
مِنْ خَوْفٍ مِنْ خَوْفْ
وَالصَّيْفِ وَالصَّيْفْ
7.     Kata yang huruf terakhirnya alif atau alif layyinah (Alif berbentuk Ya’)
Kalau ada kata berakhiran alif atau alif layyinah (alif berbentuk ya’) dan harakat sebelumnya fathah dan diwaqafkan, maka dibaca panjang 2 harakat.
وَالضُّحَى – آمَنَّا
8.     Kata yang berakhiran ta’ marbuthah
Ta’ marbuthahnya disukunkan dan bunyinya berubah menjadi (ه). Contoh:
رَاضِيَةً رَاضِيَهْ
اَلْقَارِعَةُ اَلْقَارِعَهْ
9.     Kata yang huruf terakhirnya bertasydid
Huruf terakhirnya disukunkan namun tasydidnya tidak dihilangkan. Contoh:
بِالْحَقِّ بِالْحَقّ
مِنْهُنَّ مِنْهُنّ
Itulah cara membaca kata yang diwaqafkan dengan berbagai bentuk. Semoga bermanfaat.

Artikel keren lainnya:

Tabel Sifat Huruf

Tabel Sifat Huruf
Sobat HaHuwa
Untuk memudahkan menghafal dan memahami sifat huruf, berikut saya tampilkan distribusi sifat huruf dalam tabel. Pertama saya sajikan sifat yang berlawanan. Sifat yang berwarna merah menunjukkan hurufnya sedikit.
Ini dia sajian sifat huruf dalam bentuk tabel


Artikel keren lainnya:

Ayat-ayat Sajdah Dan Sujud Tilawah

Ayat sajdah adalah ayat yang apabila kita membaca atau mendengar ayat tersebut kita disunahkan untuk bersujud. Sujud yang dilakukan pada saat membaca atau mendengar ayat sajdah disebut dengan sujud tilawah.

Artikel keren lainnya:

Hukum Mim Mati (Izhhar Syafawi, Idgham Mitslain, Ikhfa' Syafawi) dan Contohnya

Hukum Mim Mati ketika menghadapi huruf hijaiyyah
Hukum Mim Mati
Para pembaca yang budiman.
Ini dia, saya akan menjelaskan hukum mim mati dalam ilmu tajwid berikut dengan contohnya.
Apabila mim sukun menghadapi huruf hijaiyah maka ada 3 hukum. 
Berikut penjelasannya:


Artikel keren lainnya:

Waqaf dan Ibtida’ dalam Ilmu Tajwid

Waqaf dan Ibtida' dalam Ilmu Tajwid
Kalau kita membaca Al-Qur'an, maka kita tidak boleh berhenti di sembarang tempat. Ada aturan untuk berhenti dan memulai bacaan atau disebut juga waqaf dan ibtida'.
Tujuan adanya waqaf dan ibtida' adalah untuk menjaga makna dan maksud dari suatu ayat dan memang dari Rasulullah sudah ada ketentuannya.

Artikel keren lainnya: