Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Macam-macam Kinayah

Kinayah diartikan sebagai kiasan dan juga sindiran dalam bahasa Melayu dan Indonesia. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak kinayah dengan berbagai tujuannya. Setelah belajar tentang pengertian kinayah, saatnya berlanjut pada macam-macam kinayah.
(Lihat : Pengertian kinayah dan contoh kinayah)
Dilihat dari segi perantara atau kelaziman tradisi, kinayah terbagi menjadi empat, yaitu:
1.      Ta’ridh (تعريض)
Ta’ridh adalah ungkapan untuk menunjukkan suatu makna yang tidak disebutkan secara jelas. Ta’ridh juga bisa dikatakan sebagai sindiran. Contoh Pak Kyai sedang menasihati orang yang suka berbicara kasar:
اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Artinya: Seorang muslim adalah yang menjadikan muslim lainnya merasa aman dengan lisan dan tangannya.
Jadi ungkapan ini bermaksud menyindir dan menyadarkan bahwa tidaklah pantas seorang muslim berbicara kasar.
2.      Talwih  (تلويح)
Adalah kinayah yang diantara mukanna bih dan mukanna ‘anhu terdapat media atau perantara yang banyak.
Contoh:
وَمَا يَكُ فِيَّ مِنْ عَيْبٍ فَإِنَّى * جَبَانُ الكَلْبِ مَهْزُوْلُ الْفَصِيْلِ
Artinya: Padaku tidak terdapat aib # Karena aku adalah pengecut anjingnya dan kurus anak sapinya.”
Kedua ungkapan di atas bermakna seseorang yang mulia dan dermawan. Orang mulia pasti banyak tamunya sehingga karena seringnya ada tamu sehingga anjingnya tidak mau menggonggong disebabkan tidak mengenali antara tuan dan tamunya. Maksud ungkapan kurus anak sapinya adalah seseorang yang dermawan karena susu sapinya diberikan untuk menjamu sehingga anak sapinya kebagian sedikit susu induknya dan jadinya kurus.
3.      Ramz  (رمز)
Yaitu kinayah yang diantara mukanna bih dan mukanna ‘anhunya terdapat sedikit media atau perantara.
Contoh:
 فُلَانُ عَرِيْضُ القَفَا وَعَرِيْضُ الوِسَادَةْ 
Artinya: Si fulan lebar tengkuknya dan lebar bantalnya.
Sebagai kinayah untuk mengungkapkan seseorang yang idiot atau bodoh karena tidak mau berusaha dan banyak tidur.
4.      Imak atau isyaroh (الإيماء أو الإشارة)
Adalah kinayah yang diantara mukanna bih dan mukanna ‘anhunya tidak banyak terdapat media atau perantara dan tidak samar.
Contoh:
فَاَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَيْهِ عَلَى مَا اَنْفَقَ فِيْهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌالكهف: ٤٣(
Artinya: “Maka ia membolak-balikkan kedua telapak tangannya terhadap apa yang ia infakkan, sedangkan telapak tangannya itu kosong”.

Kinayah untuk orang yang sedih dan menyesali terhadap harta yang telah diinfakkan.

Artikel keren lainnya:

1 Tanggapan untuk "Macam-macam Kinayah"