Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Tashrif dan Makna Fi’il Tsulatsi Mazid Ruba’i Wazan (فَعَّلَ)

Tashrif dan Makna Fi'il Tsulatsi Mazid
Tashrif dan Makna Fi'il Tsulatsi Mazid dengan Pola (فَعَّلَ)
Fi’il tsulatsi mazid ruba’i bab 2 adalah fi'il tsulatsi (huruf asalnya ada 3) yang ditambahkan sejenis Fa’ fiil pada bentuk madhinya sehingga menjadi (فَعَّلَ).
Yang dimaksud dengan tambahan jenis Fa' fi'il disini adalah huruf yang sama dengan huruf kedua pada huruf asli. Contoh kalau (نَوَرَ) maka ditambah wawunya karena huruf kedua adalah wawu dan menjadi pola (نَوَّرَ).
Berikut tashrifan tsulatsi mazid ruba’i wazan (فَعَّلَ):
شَأَّمَ
وَلَّى
لَقَّى
نَوَّرَ
فَرَّحَ
فَعَّلَ
فعل ماض
يُشَئِّمَ
يُوَلِّى
يُلَقِّى
يُنَوِّرُ
يُفَرِّحُ
يُفَعِّلُ
فعل مضارع
تَشْئِيْمًا
تَوْلِيًّا
تَلْقِيًّا
تَنْوِيْرًا
تَفْرِيْحًا
تَفْعِيْلًا
مصدر
تَشْئِمَةً
تَوْلِيَةً
تَلْقِيَةً
تَنْوِرَةً
تَفْرِحَةً
تَفْعِلَةً
مصدر
تَشْئَامًا
تَوْلَاءً
تَلْقَاءً
تَنْوَارًا
تَفْرَاحًا
تَفْعَالًا
مصدر
تِشْئَامًا
تِيْلَاءً
تِلْقَاءً
تِنْوَارًا
تِفْرَاحًا
تِفْعَالًا
مصدر
مُشَأَّمًا
مُوَلًّى
مُلَقَّاءً
مُنَوَّرًا
مُفَرَّحًا
مُفَعَّلًا
مصدر
مُشَئِّمٌ
مُوَلٍّ
مُلَّقٍ
مُنَوِّرٌ
مُفَرِّحٌ
مُفَعِّلٌ
اسم فاعل
مُشَأَّمٌ
مُوَلًّى
مُلَّقًى
مُنَوَّرٌ
مُفَرَّحٌ
مُفَعَّلٌ
اسم مفعول
شَئِّمْ
وَلِّ
لَقِّ
نَوِّرْ
فَرَّحْ
فَعِّلْ
فعل أمر
لَا تُشَئِّمْ
لَا تُوَلِّ
لَا تُلَقِّ
لَا تُنَوِّرْ
لَا تُفَرَّحْ
لَا تُفَعِّلْ
فعل نهي
مُشَأَّمٌ
مُوَلًّى
مُلَقًّى
مُنَوَّرٌ
مُفَرَّحٌ
مُفَعَّلٌ
اسم زمان
مُشَأَّمٌ
مُوَلًّى
مُلَقًّى
مُنَوَّرٌ
مُفَرَّحٌ
مُفَعَّلٌ
اسم مكان

Adapun faidah dari fi’il tsulatsi mazid ruba’i wazan (فَعَّلَ) adalah:
1. Taktsir (لِلتَّكْثِيْرِ) yaitu menunjukkan makna banyak melakukannya. Contoh:
قَطَّعَ إِسْمَاعِيْلُ الْـحَبْلَ
Artinya: Ismail telah “memotong-motong” tali. Asalnya (قَطَعَ) yang artinya memotong menjadi (قَطَّعَ) yang artinya memotong-motong.
2. Ta’diyah (لِلتَّعْدِيَةِ) yaitu untuk mengubah fi’il lazim menjadi fi’il mutaaddi. Contoh:
فَرَّحَ إِسْمَاعِيْلُ أَبَاهُ
Artinya: Ismail “membahagiakan” ayahnya. Asalnya (فَرِحَ) yang artinya bahagia.
3. Menisbatkan maf’ul kepada asal fi’il. Contoh:
كَفَّرَ جُحَا فِرْعَوْنَ
Artinya: Juha “mengkafirkan” Firaun. Mengakfirkan artinya menganggap kafir atau memvonis kafir. Asalnya (كَفَرَ) yang artinya berbuat kekafiran atau menolak Tuhan.
4. menghilangkan asal fi’il dari maf’ul. Contoh:
قَشَّرَ إِسْمَاعِيْلُ الرُّمَّانَ
Artinya: Ismail “menguliti” buah delima. Menguliti di sini artinya menghilangkan atau melepaskan kulit dari delima.
5. membuat fi’il dari isim. Contoh:
خَيَّمَ الْقَوْمُ أي ضَرَبَ الْقَوْمُ الْخِيَامَ 
Artinya: Kaum itu “membuat tenda”. Kedua kalimat di atas sama maknanya.

Sekian dan demikianlah tentang fi’il tsulatsi mazid dengan wazan (فَعَّلَ) mulai dari tashrifannya hingga faidah maknanya. Yang belum faham, mangga bertanya di kolom komentar.

Artikel keren lainnya:

3 Tanggapan untuk "Tashrif dan Makna Fi’il Tsulatsi Mazid Ruba’i Wazan (فَعَّلَ)"

  1. Faidah wajan af'ala dan faa'ala nya gimana bang,mohon penjelasan nya,

    ReplyDelete
  2. Faidah wajan af'ala dan faa'ala nya gimana bang,mohon penjelasan nya,

    ReplyDelete