Pengertian Isim Syarat
Isim syarat adalah isim yang menghubungkan dua kalimat dimana kalimat
yang pertama disebut syarat dan kalimat yang kedua disebut jawab syarat. Isim
syarat ini berada di kalimat syarat. Kalau dalam bahasa Indonesia, syarat dan
jawabnya disebut konjungsi sebab akibat.
|
Isim Syarat |
Yang termasuk isim syarat yang bisa manjadikan fiil mudhariamudhari berirab jazm adalah:
مَنْ – مَا – مَتَى –
أَيَّانَ – أَيْنَ – أَيْنَمَا – أَنىَّ – حَيْثُمَا – كَيْفَمَا - أَيُّ
Beberapa ketentuan tentang isim syarat jazimah:
• Semua isim syarath adalah mabni kecuali (أَيُّ).
Contoh:
مَنْ جَدَّ وَجَدَ
إِنَّ
مَنْ جَدَّ وَجَدَ
Meskipun menempati i’rab yang berbeda tetapi kata (مَنْ)
tidak berubah harakatnya.
• Apabila fi’ilnya merupakan fi’il mudhari, maka fi’ilnya menjadi
majzum baik fi’il di syarat atau pada jawabnya.
مَنْ
يَزْرَعْ يَحْصُدْ
• Membedakan istifham, syarat, maushul
Mungkin ada yang merasa bingung karena isim syarat sama dengan isim
istifham bahkan ada yang dipakai sebagai isim maushul. Untuk membedakannya
adalah kalau istifham itu digunakan untuk mengumpulkan informasi. Adapun isim
syarat digunakan untuk menyatukan dua kalimat yang berhubungan sebab akibat.
Sedangkan isim maushul digunakan untuk menyambung dua kalimat yang rumpang.
Contoh isim istifham:
مَا
هَذَا؟
Contoh isim syarat:
مَا
تَقْرَأْ يَزِدْكَ مَعْرِفَةً
Contoh isim maushul:
اِقْرَأْ
مَا أَكْتُبُ
Isim Syarat Dengan Arti Dan Contoh
Berikut penjelasan isim syarat yang dilengkapi dengan arti dan contoh:
1. (مَنْ)
Artinya barang siapa. Contoh:
فَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Artinya: Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya
dia akan melihat (balasan)nya.
2. (مَا)
Artinya apa yang. Contoh:
مَا
نَنسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا
Artinya: Apa yang Kami batalkan dari suatu ayat atau Kami Hilangkan
dari ingatan, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding
dengannya.
3. (مَتَى)
Artinya ketika. Contoh:
مَتَى
يَحْضُرْ اَحْمَدُ يَحْضُرْ حَامِدٌ
Artinya: ketika Ahmad datang, maka datanglah Hamid.
4. (أَيَّانَ)
Artinya ketika, bila mana. Contoh:
أَيَّانَ
يَكْثُرْ فَرَاغُ الشَّبَابِ يَكْثُرْ فَسَادُهُمْ
Artinya: Ketika para pemuda banyak waktu nganggurnya, maka banyak pula
kerusakkannya.
5. (أَيْنَ)
Artinya dimana. Contoh:
أَيْنَ
يَكُنْ اَحْمَدُ يَكُنْ حَامِدٌ
Artinya: Dimana ada Ahmad, maka ada Hamid.
6. (أَيْنَمَا)
Artinya dimana. Contoh:
أَيْنَمَا
تَكُوْنُوْ يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ
Artinya: dimana saja kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian.
7. (أَنَّى)
Artinya dimana saja. Contoh:
أَنَّى
يَنْزِلْ ذُو الْعِلْمِ يُكْرَمْ
Artinya: dimana saja orang berilmu turun, maka ia akan dihormati.
8. (حَيْثُمَا)
Artinya dimana saja. Contoh:
حَيْثُمَا
تَجِدْ صِدِّيْقًا وَفِيًا تَجِدْ كَنْزًا ثَمِيْنًا
Artinya: dimana saja kamu menemukan kejujuran, maka kamu dapati
simpanan yang berharga.
9. (كَيْفَمَا)
Artinya bagaimana pun. Contoh:
كَيْفَمَا
تَكُوْنِيْ اُحْبِبْكِ
Artinya: Bagaimana pun keadaanmu, aku mencintaimu.
10. (أَيُّ)
Artinya mana saja. Contoh:
أَيًّا
مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى
Artinya: Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia
Mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma-ul Husna).
Belum ada tanggapan untuk "Isim Syarat Jazimah (Menjazmkan Fiil Mudhari): Pengertian, Arti, Dan Contoh"
Post a Comment