A. Definisi Taukid
Taukid secara
bahasa artinya adalah menguatkan
atau mengokohkan. Sedangkan menurut istilah, taukid adalah penetapan makna dalam
diri makna yang dimaksud dan juga menguatkannya, menghilangkan keraguan
serta menghilangkan kesyubhatan yang terdapat pada kalam.
Bisa disimpulkan
bahwa uslub taukid adalah gaya bahasa penguatan dengan tujuan menghilangkan
keraguan audiens serta menjadi semakin yakin dengan isi kalam.
B. Macam-macam
Taukid
Uslub taukid ada
dua macam, yaitu taukid pengulangan dan taukid dengan menggunakan
instrumen atau alat.
1. Taukid
Pengulangan
Pengulangan di
sini adalah pengulangan suatu kata dengan kata yang sama atau dengan yang
semakna. Gaya pengulangan terbagi menjadi 3 macam:
a. Pengulangan
Lafadz
فَمَهِّلِ الْكَافِرِينَ
أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا
Artinya: karena
itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu Yaitu beri tangguhlah mereka itu
barang sebentar. (QS. Al-Thaariq: 17).
Kata (أَمْهِلْ)
merupakan pengulangan dari (مَهِّلِ).
Kedua kata ini berasal dari kata yang sama hanya beda penambahan.
b. Pengulangan
Makna
فَمَنْ يُرِدِ
اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ
يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ
يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Artinya: Barangsiapa
yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki
Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al-An’am: 125).
c. Pengulangan
Lafadz dan Makna
كَلَّا سَوْفَ
تَعْلَمُونَ. ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
Artinya:
janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan
janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (QS. Al-Takatsur: 3-4).
Adapun pembagian
Taukid dari segi yang melekat padanya antara lain:
a. Taukid
dalam bentuk maf’ul muthlaq
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ
عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ
مُوسَى تَكْلِيمًا
Artinya: dan
(kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (QS.
Al-Nisa’: 164).
b. Taukid dalam
bentuk hal
وَالسَّلَامُ عَلَيَّ
يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
Artinya: dan
Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaKu, pada hari aku dilahirkan, pada hari
aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (QS.
Maryam: 33).
c. Taukid
dalam bentuk sifat
فَإِذَا نُفِخَ فِي
الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ
Artinya: Maka
apabila sangkakala ditiup sekali tiup. (QS. Al-Haaqqah: 13).
d. Taukid dalam
bentuk ma’tuf
حَافِظُوا عَلَى
الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا
لِلَّهِ قَانِتِينَ
Artinya: peliharalah
semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah
(dalam shalatmu) dengan khusyu'. (QS. al-Baqarah: 238).
e. Taukid dalam
bentuk badal
فَسَجَدَ
الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ
Artinya: Maka
bersujudlah Para Malaikat itu semuanya bersama-sama, (QS. al-Hijr: 30)
2. Taukid dengan menggunakan
alat
Uslub taukid
dengan menggunakat alat taukid:
- (إِنَّ)
atau (أَنَّ).
Taukid ini masuk
ke mubtada’ khabar dan menashabkan mubtada’. Contoh:
إِنَّ أَبَاكَ
مَرِيْضٌ
أَعْلَمُ أَنَّ
أَبَاكَ مَرِيْضٌ
- Huruf sumpah
Yaitu (و),
(ب), dan (ت),
dan memajrurkan kata setelahnya. Contoh:
وَاللهِ أَنَا فِيْ
بَنْدُوْنج
- Lam ibtida’
Yaitu lam
sebelum isim atau fi’il. Bedanya dengan lam huruf jar adalah lam ibtida’ tidak
beramal sehingga i’rab kata setelahnya tetap sesuai kedudukan dalam kalimat.
Contoh:
لَكَانَ أَبُوْكَ
مَرِيْضًا
- Nun taukid khafifah
Yaitu nun sukun
diakhir fi’il. Contoh:
لَنَكُوْنَنْ مِنَ
الْخَاسِرِيْنَ
Artinya: Sungguh
kami akan termasuk orang-orang yang rugi.
- Nun taukid
tsaqilah
Yaitu nun
bertasydid di akhir fi’il. Contoh:
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِيْنَ
Artinya: Sungguh
kami akan termasuk orang-orang yang rugi.
- Huruf tanbih
Huruf tanbih
digunakan untuk menarik perhatian mukhathab. Contoh:
أَلَا إِنَّ نَصْرَ
اللهِ قَرِيْبٌ
Artinya:
Ingatlah! Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
- Huruf Tambahan
Contoh:
مَا أَنَا بِمَرِيْضٍ
- Huruf (قَدْ)
Huruf (قْ)
untuk taukid fi’il.
قَدْ كَانَ أَبُوْكَ
مَرِيْضًا
- Nafi dan
Istitsna
Yang
dikuatkannya berada setelah istitsna. Contoh:
مَا زَيْدٌ اِلَّا
عَالِـمٌ
Artinya: Tiada
zaid kecuali pintar
وَمَا يَخْدَعُونَ
إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
Artinya: “dan
tidaklah mereka menipu kecuali kepada dirinya sendiri sedang mereka tidak
sadar.” (QS. Al-Baqarah: 9).
- Kata (إِنَّمَا)
Yang
dikuatkannya adalah ungkapan yang terakhir. Contoh:
إِنَّمَا حَرَّمَ
عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ
لِغَيْرِ اللَّهِ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah” (QS. Al-Baqarah:
173).
- Athaf (لَا),
atau (بَلْ), atau (لَكِنْ).
Untuk membuat taukid
dengan huruf (لَا) harus dalam bentuk
itsbat dan apabila dengan huruf (بَلْ)
dan (لَكِنْ) harus didahului nafi
atau nahyi.
اَلْأَرْضُ متحرِّكةٌ
لا ثَابِتَةٌ
Artinya: bumi
itu bergerak tidaklah diam
مَا الْأَرْضُ
ثَابِتَةً بلْ مُتَحَرَّكَةٌ
Artinya:
tidaklah bumi itu diam melainkan bergerak
مَا الْفَخْرُ
بِالنَّسَبِ لَكِنْ بِالْعِلْمِ
Artinya:
Tiadalah kebanggaan itu dengan nasab (keturunan) tetapi dengan ilmu pengetahuan.
Belum ada tanggapan untuk "Uslub Taukid dalam Bahasa Arab: Pengertian, Pembagian dan Contoh"
Post a Comment