Kata
kerja atau fi’il dalam bahasa Arab banyak macamnya sesuai dengan kategori atau
dari segi apa fi’il tersebut dibagi. Fi’il bila ditinjau dari keberadaan fa’ilnya
terbagi menjadi fi’il ma’lum dan fi’il majhul. Fi’il ma’lum bisa diartikan kata
kerja aktif dan fi’il majhul biasa diartikan kata kerja pasif.
A. Fi’il Mabni Ma’lum
Pengertian fi’il mabni ma’lum
اَلْفِعْلُ الْمَبْنِيُ لِلْمَعْلُوْمِ هُوَ مَا يُذْكَرُ
مَعَهُ فَاعِلُهُ
Fi’il mabni ma’lum adalah fi’il
yang disebutkan fa’ilnya. Contoh:
خَلَقَ اللهُ الْإِنْسَانَ ضَعِيْفًا
يَكْتُبُ الْمُدَرِّسُ الدَّرْسَ
أَعْطَى عَامِرٌ أَحْمَدَ طَعَامًا
Terjemah:
Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah.
Guru menulis pelajaran.
Amir memberi makanan kepada Ahmad.
Ketiga kalimat di atas terdapat fi’il ma’lum karena
terdapat fa’ilnya.
B. Fi’il Mabni Majhul
Pengertian fi’il mabni majhul
اَلْفِعْلُ الْمَبْنِيُ لِلْمَجْهُوْلِ هُوَ مَا يُحْذَفُ
فَاعِلُهُ وَحل الْمفعول بِه مكانَه وسُمِيَ نَائِبُ الْفَاعِلِ
Fi’il mabni majhul adalah fi’il
yang dibuang fa’ilnya dan maf’ul bih menempati fa’il dan dinamakan naibul
fa’il. Contoh:
خُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيْفًا
يُكْتَبُ الدَّرْسُ
أُعْطِيَ أَحْمَدُ طَعَامًا
Terjemah:
Manusia diciptakan dalam keadaan lemah.
Pelajaran ditulis.
Ahmad diberi makanan.
Fi’il mabni ma’lum bisa menjadi mabni majhul dengan
cara:
1.
Pada fi’il madhi dikasrahkan huruf kedua terakhir dan didhammahkan huruf
yang berharakat sebelumnya. Contoh:
ضَرَبَ ← ضُرِبَ
تَسَلَّمَ ← تُسُلِّمَ
اِسْتَغْفَرَ ← اُسْتُغْفِرَ
2.
Fi’il madhi ajwaf atau yang ain fi’ilnya huruf illat maka ain fi’ilnya
diganti menjadi ya’ sukun dan dikasrahkan huruf sebelum ya’. Contoh:
قَالَ ← قِيْلَ
زَادَ ← زِيْدَ
3.
Fi’il mudhari’ menjadi mabni majhul dengan didhammahkan huruf pertamanya
dan difathahkan huruf kedua terkahir. Contoh:
يُكْرِمُ ← يُكْرَمُ
يَجْتَمِعُ ← يُجْتَمَعُ
يُعَلِّمُ ← يُعَلَّمُ
4.
Fi’il mudhari’ yang huruf kedua terakhirnya adalah wawu atau ya’ maka ditukar menjadi alif.
Contoh:
يَقُوْلُ ← يُقَالُ
يَسْتَفِيْدُ ← يُسْتَفَادُ
C. Perbedaan Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul
Perbedaan antara fi’il ma’lum dan majhul dari segi
lafadznya tidak perlu dijelaskan secara panjang lebar lagi karena sudah
dijelaskan sebelumnya.
Dari segi makna fi’il ma’lum dan majhul bisa disamakan
dengan konsep kata kerja aktif dan pasif. Fi’il ma’lum sama dengan kata kerja
aktif dan fi’il majhul sama dengan kata kerja pasif yang apabila diterjemahkan
biasanya diawali “di”. Mari kita telaah kedua kalimat berikut:
خَلَقَ اللهُ الْإِنْسَانَ ضَعِيْفًا
خُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيْفًا
Artinya:
Allah “menciptakan” manusia dalam keadaan lemah.
Manusia “diciptakan” dalam keadaan lemah.
Perlu diingat!
Konsep kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Melayu
atau Indonesia berbeda dengan konsep dalam bahasa Arab. Perbedaan tersebut
adalah dalam bahasa Indonesia kalimat pasif boleh dimunculkan subjeknya
sedadngkan dalam bahasa Arab harus dibuang. Coba perhatikan kalimat berikut!
Saya dipukul oleh Irfan.
Kalimat di atas adalah kalimat pasif namun dimunculkan
subjeknya. Maka jangan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab seperti ini:
ضَرَبْتُ بِعِرْفَان
Walaupun dalam bahasa Indonesianya kata kerja pasif tetapi
apabila dimunculkan subjeknya maka diterjemahkan ke bahasa Arab menjadi fi’il
ma’lum atau kata kerja aktif. Terjemah yang benar dari kalimat di atas adalah:
ضَرَبَنِيْ عِرْفَانُ
Sekian
sekilas tentang fi’il ma’lum dan majhul. Semoga menambah khazanah ilmu kita
dalam gramatikal bahasa Arab.
Sangat membantu saya yang lagi belajar ilmu nahwu
ReplyDeleteMangga
DeleteMasuuui
ReplyDeleteOk, apaan tuh?
Delete
ReplyDeleteMantull...👌🏻
Sangat membantu
ReplyDeleteSangat membantu dan bermanfaat ...
ReplyDeleteMembantu sekali gan,barokah
ReplyDeleteJazakallah Khairan akhi
ReplyDeleteJazakumullahakhoiron
ReplyDeleteKalo contoh nya kataba Dahana
ReplyDeleteKutiba
DeleteBantu soal dong
ReplyDeleteBaru aku faham....hmmm...sheikh balik2 soal..
ReplyDelete