Sebenarnya
kita sering menggunakan kinayah dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana
adalah ungkapan “maaf Pak, saya ke belakang dulu”. Tentu kita tahu maksudnya
yaitu ke kamar mandi. Kinayah atau metomini adalah semacam kiasan dalam bahasa
Arab yang tercipta berdasarkan kebiasaan tradisi masyarakat. Tujuan adanya
kinayah adalah untuk menjelaskan hal yang abstrak atau yang jauh, menyindir,
dan menjaga tata kesopanan.
Berikut
contoh-contoh kinayah dalam sya’ir dan Al-qur’an
إِنَّ
الَّذِيْ مَلَأَ اللُّغَاتِ مَحَاسِنًا
# جَعَلَ الجَمَالُ وَسِرَّهُ فِي
الضَّادِ
Artinya: Sesungguhnya
hal yang memenuhi bahasa itu dengan kebaikan adalah Ia menjadikan keindahan dan
rahasianya pada bahasa dhad.
Bahasa dhad adalah
kinayah untuk bahasa Arab karena ia adalah di bahasa lain terdapat huruf atau
ucapan seperti huruf dhad.
فَمَسَّاهُمْ
وَبُسْطُهُمْ حَرِيْرٌ # وَصَبَّحَهُمْ وَبُسْطُهُمْ تُرَابٌ
Artinya: Pada
waktu sore hari (sebelum berperang) mereka masih beralaskan sutera. Pada waktu
pagi hari (setelah berperang dan kalah) mereka beralaskan tanah.
Ini adalah syair Al-Mutanabbi tentang
pemberontak yang dikalahkan oleh Saif ad-Daulah.
فَمَا
جَازَهُ جُوْدٌ وَلاَ حَلَّ دُوْنَهُ
# وَلَكِنْ يَسِيْرُ الجُوْدِ
حَيْثُ يَسِيْرُ
Artinya: Orang
tersebut tidak bisa terlewati dan terpisahkan dari sifat kemurahan. Tetapi
kemurahan itu selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi.
Seorang pelaku
tidak dapat dipisahkan dari sifat yang ia lakukan, seperti seorang koruptor dan
korupsi adalah tidak dapat dipisahkan.
فِي
قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا...(البقرة: ١٠)
Artinya: Dalam
hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakitnya.
Kinayah untuk
orang yang munafik karena hatinya tidak mau beriman.
...وَمَا جَعَلْنَا
الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ
الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ... (البقرة: ١٤٣)
Artinya: Dan
Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar
Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang “berbalik ke
belakang”.
Maksudnya
adalah orang yang murtad karena kembali lagi ke kekafirannya.
وَيَسْأَلُونَكَ
عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا
تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ... (البقرة: ٢٢٢)
Artinya: Mereka
bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu
kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di
waktu haid dan “janganlah kamu mendekati mereka”, sebelum mereka suci.
Maksud “janganlah
kamu mendekati mereka” adalah janganlah (maaf) bersetebuh dengan mereka.
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ
بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ
وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ (التوبة: ٦٧)
Artinya: Orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah
sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan
mereka “menggenggamkan tangannya”.
Maksud
menggenggamkan tangannya adalah berbuat kikir. Kalau orang yang tidak mau
memberi pasti tidak menyodorkan tangannya.
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (اللهاب: ٤)
Artinya: Dan (begitu pula) istrinya (istri Abu Lahab),
pembawa kayu bakar.
Pembawa kayu bakar diartikan penyebar fitnah. Istri Abu
Lahab disebut pembawa kayu bakar karena dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah
untuk memburuk-burukkan nabi Muhammad s.a.w. dan kaum Muslim.
Contoh lainnya:
زيد كَثِيْرُ الرَّمَادِ
Artinya: Zaid banyak abunya.
Maksudnya dermawan (pemurah).
جُحَا يَدُبُّ عَلَى الْعَصَا
Artinya: Juha berjalan dengan tongkat.
Maksudnya adalah Juhad sudah tua.
عائشة نَئُوْمَةُ الضُّحَى
Artinya: Aisyah
suka tidur pada waktu dhuha.
Maksudnya orang yang kaya.
فلان لا يَضَعُ العَصَا عن عاتِقِه
Artinya: Si fulan tidak melepas (meletakkan) tongkatnya
dari bahunya.
Maksudnya orang suka bepergian.
لَبِسَ فلان جِلْدَ النَّمِر
Artinya: Si fulan memakai kulit macan tutul (berwarna
kulitnya).
maksudnya orang yang memusuhi.
يَمْشِي فلان على ثَلاث
Artinya: Si fulan berjalan dengan tiga kaki
Maksudnya sudah tua.
أَلْقَى فلان عصاه
Artinya: Si fulan sudah melempar tongkatnya.
maksudnya
orang yang meninggal dunia.
يُشَارُ إِلَيْهِ بالبَنَان
Artinya: Dia diisyaratkan (diangkatkan/ditunjuki) dengan
tanda ibu jari.
maksudnya untuk orang yang hebat (pemenang atau juara).
اتقوا هادم اللذات
Artinya: Takutlah kalian dari yang menghancurakan
kelezatan.
maksudnya
kematian.
هذا الخطيب بَلِيل الرِّيْق قليل الحركات
Artinya: Khathib ini basah air liurnya, sedikit bergerak.
Maksudnya ahli dalam berpidato.
فلان نَقِيُّ الثوب
Artinya: Si fulan bajunya bersih.
maksudnya orang
yang bersih dari aib/cela.
أشكو إليك قِلَّة الفِئْرَان في بيتي
Artinya: Aku mengadu kepadamu tentang tidak adanya tikus
di rumahku.
Maksdunya hidup miskin dan melarat.
أَيُحِبُّ أَحَدُكم أن يأكل لحم أخيه
Artinya: Apakah salah seorang dari kalian /rela memakan
daging saudaranya?
Sindiran untuk
orang yang suka gosip
atau
menyebut
kejelekan orang lain.
Belum ada tanggapan untuk "Contoh Kinayah Dalam Sya’ir dan Al-Qur’an"
Post a Comment