Pengertian Mahmuz (الْمَهْمُوْزُ)
Fi’il mahmuz termasuk fi’il shahih. Yang dimaksud
fi’il shahih adalah:
هُوَ
مَا كَانَ أَحَدُ حُرُوْفِهِ الْأَصْلِيَّةً هَمْزَةً
Fi’il mahmuz adalah fi’il yang salah satu huruf aslinya
berupa hamzah.
|
Fiil Mahmuz |
Jadi adabila ada fi’il yang mana salah satu huruf
aslinya (bukan huruf tambahan) berupa alif, baik pada fa’ fi’il, ain fi’il,
atau lam fi’il maka disebut dengan fi’il mahmuz.
Contoh:
: أَخَدَ
– سَأَلَ – قَرَأَ
Kata (أَخَدَ)
terdapat hamzah pada huruf pertamanya. Kata (سَأَلَ)
huruf keduanya berupa hamzah. Adapun kata (قَرَأَ)
diakhiri dengan hamzah.
Pembagian Mahmuz (الْمَهْمُوْزُ)
Fi'il mahmuz dibagi menjadi tiga, yaitu mahmuz fa',
mahmuz 'ain, dan mahmuz lam.
1. Mahmuz Fa’
Mahmuz fa’ adalah fi'il yang fa' fi'ilnya berupa
huruf hamzah.
Contoh:
أَخَذَ
– أَكَلَ - أمَلَ
Contoh tashrif istilahi dari fi’il mu’tal bina mahmuz
fa’:
أَكَلَ
– يَأْكُلُ – أَكْلًا
– آكِلٌ – مَأْكُوْلٌ - كُلْ – لَا تَكُلْ – مَأْكَلٌ - مِئْكَلٌ
2. Mahmuz 'Ain
Mahmuz ain adalah fi'il yang 'ain fi'ilnya berupa
hamzah.
Contoh:
سَأَلَ
– وَأَدَ - بَئِسَ
Contoh tashrif istilahi dari fi’il mu’tal bina
mahmuz ain:
وَأَدَ
– يَئِدُ – وَأْدًا –
وَائِدٌ – مَوْءُوْدٌ - اِدْ – لَا تَئِدْ – مَوْئِدٌ - مِيْأَدٌ
3. Mahmuz Lam
Mahmuz lam adalah fi'il yang lam fi'ilnya berupa
hamzah.
Contoh:
قَرَأَ
– نَشَأَ - بَرِئَ
Contoh tashrif istilahi dari fi’il mu’tal bina
mahmuz lam:
نَشَأَ
– يَنْشَأُ –
نَشْأَةً – نَاشِئٌ – مَنْشُوْءٌ - اِنْشَأْ – لَا تَنْشَأْ – مَنْشَأٌ -
مِنْشَاءٌ
Catatan:
Ada kaidah khusus dalam penulisan hamzah dimana
hamzah bisa ditulis dalam bentuk alif, ya’, wau, atau mandiri. Berikut bentuknya:
أ
- ئ – ؤ – ء
1. Hamzah di awal
Hamzah yang berada di awal kata, baik hamzah washal
atau hamzah qatha, ditulis dalam bentuk alif.
أَخَدَ
- اِبْنٌ - اُنْصُرْ
2. Hamzah di tengah
Hamzah ketika berada di tengah kata ditulis
menyesuaikan harakat yang paling kuat antara harakat pada hamzah dan huruf
sebelumnya. Urutan harakat terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya adalah kasrah,
dhammah, fathah dan sukun. Ditulis dalam bentuk ya’ apabila mengacu pada
harakat kasrah; ditulis dalam bentuk wau apabila mengacu pada harakat dhammah; ditulis
dalam bentuk alif apabila mengacu pada harakat fathah. Adapula ditulis hamzah
mandiri dalam keadaan tertentu.
Berikut contoh penulisan hamzah di tengah:
سُئِلَ
- فِئْرَانٌ - رُؤُوْسٌ
مَؤُوْنَةٌ
- سُؤَالٌ - مُؤْمِنٌ
سَأَلَ
– مُكَفَأَةٌ – مَرْأَةٌ
تَسَاءَلُ
- مَمْلُوْءَةٌ
3. Hamzah di akhir
Penulisan hamzah di ujung kata adalah disesuaikan
dengan harakat huruf sebelumnya.
a. Ditulis dalam bentuk alif apabila sebelumnya
fathah
قَرَأَ
- مُبْتَدَأٌ
b. Ditulis dalam bentuk wau apabila sebelumnya
dhammah
لُؤْلُؤٌ
- يَجْرُؤُ
c. Ditulis dalam bentuk ya’ apabila sebelumnya
kasrah
قَارِئٌ
- بُدِئَ
d. Ditulis dalam bentuk mandiri apabila sebelumnya
sukun
مِلْءٌ
– مَاءٌ – سُوْءٌ – بَرِيْءٌ – شَيْءٌ
==============
Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya.
Belum ada tanggapan untuk "Fi'il Mahmuz (Pengertian, Pembagian dan Contoh) | Ilmu Sharaf"
Post a Comment