Bacaan gharib
shad dibaca sin | Shad dibaca sin dibedah secara bahasa, qiraah dan rasm.
Dalam
pelajaran bacaan gharib atau ayat musykilat, kita akan menemukan bacaan yang
tulisannya huruf shad (ص)
tapi dibaca dengan huruf sin (س).
Ada pertanyaan “mengapa tulisannya shad tapi dibaca sin?”, “Mengapa tidak
ditulis dengan sin saja?”, dan pertanyaan lainnya.
|
Shad dibaca sin |
Oleh karena
itu, pada kesempatan ini saya akan membedah masalah shad yang dibaca sin dengan
penjelasannya. Penjelasannya ditinjau dari segi bahasa (lughah), qiraah dan
penulisan (rasm). Sebelum berlanjut, berikut ketentuan shad yang dibaca sin:
> Tulisan shad (ص)
dibaca sin (س).
Surat Al-Baqarah ayat 245
مَّن
ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللّهَ قَرْضاً حَسَناً فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافاً
كَثِيرَةً وَاللّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُطُ وَإِلَيْهِ
تُرْجَعُونَ ( البقرة : 245)
Surat Al-'Araf ayat 69
أَوَعَجِبْتُمْ
أَن جَاءكُمْ ذِكْرٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِّنكُمْ لِيُنذِرَكُمْ
وَاذكُرُواْ إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاء مِن بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي
الْخَلْقِ بَصْطَةً فَاذْكُرُواْ آلاء اللّهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (الأعراف: 69)
> Tulisan shad (ص)
bisa dibaca shad (ص) atau sin (س).
أَمْ
عِندَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُصَيْطِرُونَ (الطور:
37)
> Tulisan
shad (ص) dibaca shad (ص)
لَّسْتَ
عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ (الغاشية: 22)
اهْدِنَا
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (الفاتحة: 6)
A. Secara Bahasa
Imam qiraah
yang membaca dengan sin berarti membaca secara asal bahasa karena memang
kata-kata tersebut asalnya adalah huruf sin.
يَبْصُطُ (يَبْسُطُ)،
بَصْطَةً (بَسْطَةً)، الْمُصَيْطِرُونَ (الْمُسَيْطِرُونَ)، بِمُصَيْطِرٍ (بِمُسَيْطِرٍ)،
الصِّرَاطَ (السِّرَاطَ)
Adapun yang
membaca dengan shad adalah untuk meringankan bacaan karena setelah huruf sin
ada huruf isti’la yang mana sifatnya jauh dengan sin. Terus mengapa digantinya
dengan huruf shad? Karena shad adalah huruf yang makhrajnya sama dengan sin dan
sama-sama ditebalkan dengan huruf setelahnya. Sin dan shad makhrajnya adalah
ujung lisan dengan gigi seri bawah bagian atasnya. Adapun shad dan tha’
keduanya mempunyai sifat isti’la dan ithbaq yang merupakan sifat yang kuat.
Begitu juga huruf ro’ pada contoh di atas dibaca tebal/tafkhim.
B. Secara Qiraah
Dalam
penulisan Al-Qur’an cetakan timur tengah, apabila ada sin kecil di atas shad
artinya Imam Hafsh membacanya dengan huruf sin saja. Sedangkan apabila ada sin
kecil di bawah shad berarti Imam Hafsh membacanya dengan sin atau shad, tapi
lebih utama dengan shad karena sesuai dengan tulisannya.
C. Secara Rasm
Mungkin ada
yang bertanya, kalau memang kata-kata tersebut dibaca sin mengapa harus ditulis
shad? Jawabannya adalah karena penulisan Al-Qur’an itu terikat oleh yang
disebut rasm utsmani.
Dalam kaidah
rasm utsmani nomor 6 disebutkan bahwa apabila ada satu kata yang dibaca berbeda
oleh para ahli qiraat, maka ditulis salah satunya mengikuti jumhur atau yang
paling banyak digunakan. Berdasarkan kaidah tersebut, didapati bahwa sebagian
besar ulama ahli qiraat membaca kata (يَبْسُطُ),
(بَسْطَةً), (الْمُسَيْطِرُونَ),
(بِمُسَيْطِرٍ) dan (السِّرَاطَ)
dengan shad.
Catatan:
Dalam
penulisan kata (بِمُصَيْطِرٍ)
dan (الصِّرَاطَ) tidak ada sin di
bawah maupun di atas shad karena bacaan riwayat Imam Hafsh sesuai dengan
tulisannya dan tidak pilihan lain. namun dalam bacaan qiraah yang lain ada yang
membacanya dengan sin dan adapula dengan isymam antara shad dan zay.
Silahkan
berkomentar sebagai bukti kunjungan Anda!
Alhamdulillah bermanfaat
ReplyDeletePencerahan
ReplyDeleteKalimat يبصط berarti imam hafsh melarang membaca dgn huruf ص. Bukan begitu ?
ReplyDeleteIya betul mas.
Deleteterima kasih atas penjelasan nya, jadi mengerti alasannya
ReplyDeleteBoleh saya dapatkan rujukan kitab?
ReplyDeleteyg surat al a'raf, ayat 69√ bukan 59×
ReplyDeleteSyukran koreksinya
DeleteMaa syaa Allah, Baarakallaah fiikum wa jazakumullah khairan atas ilmunya yg bermanfaat skali, ijin copas
ReplyDeleteterimakasih ilmunya sangat bermanfaat sekali
ReplyDeleteTerimakasih banyak,sangat membantu
ReplyDeleteAlhamdulillah sangat bermanfaat
ReplyDeleteTapi, di surah Al-Baqarah ayat 245 bukan 235 🙏
Syukron fii kuli hal
Syukran koreksinya
DeleteAdakah rujukan kitabnya?
ReplyDeleteالحمدلله
ReplyDeleteIzin share dan edit
ReplyDeleteAlhamdulillah bermanfaat 🙏
ReplyDeleteTerimakasih ilmunya
ReplyDeleteJazaakallah khair
ReplyDeleteHatur nuhun
ReplyDeleteAlhamdulillah.., sangat bermanfaat, jazakumullahu khoir
ReplyDeleteAlhamdulillah dapat pencerahan,
ReplyDeleteSurat at thur ayat 37 bisa pakai sin dan shod ,apakah tidak merubah arti.
Maaf nggih biar tambah ilmu
Trimakasih ilmunya.. Mudah d fahami.. Jazakumulloh..
ReplyDeleteAlhamdulillah, Jazaakumullahu khairan, wa baarokallahu Fiikum
ReplyDelete