Bacaan Imalah Dalam Al-Qur'an
Imalah secara bahasa artinya memiringkan atau membengkokan,
sedangkan menurut istilah yaitu memiringkan fathah kepada kasrah atau memiringkan alif kepada ya’.
Pada riwayat Imam Hafs hanya ada satu kata
yang harus dibaca dengan imalah yaitu pada lafadz (مَجْرٰىهَا) pada surat Hud ayat 41. Berikut ayat
lengkapnya:
وَقَالَ
ارْكَبُواْ فِيْهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرىٰهَا وَمُرْسٰهَا إِنَّ رَبِّى لَغَفُوْرٌ
رَّحِيْمٌ
Cara
bacanya seperti melafalkan “re” pada kata mereka dan pare (lebih tepatnya harus
talaqqi oleh guru).
Diterapkan imalah pada (مَجْرٰىهَا) adalah untuk memberi arti berjalan di laut. Kata (مَجْرٰىهَا) berasal dari kata (جَرَى) yang bisa berarti berjalan di atas daratan atau
mengalir/berjalan di permukaan laut/air.
Apabila kita belajar
tentang qiraat sab’ah, baca imalah banyak dijumpai pada qiraat Imam Hamzah,
Imam Al-Kisa’iy dan riwayat Ibnu Dzakwan dari Ibnu ‘Amir. Imalah dalam qiraat
Imam Hamzah dan Imam Al-Kisa’iy diterapkan pada kata yang terdapat alif
layyinah (alif berbentuk ya’) seperti pada kata (وَالضُّحَى),
(هُدَى), dan (قَلَى).
Adapun dalam qiraat Ibnu ‘Amir riwayat Ibnu Dzakwan, imalah diterapkan pada
kata seperti (جَاءَ).
Bacaan
imalah diakui termasuk salah satu dialek bahasa Arab standar (fasih) untuk
penduduk Najed dari suku Tamim, Qais dan Asad.
Ada
juga bacaan yang menyerupai imalah yaitu taqlil yang termasuk pada qiraat Imam
Nafi’ riwayat Warsy pada dzawat Ya’, dan Imam Abu ‘Amr pada lafazh yang
berwazan (فُعْلَى), (فِعْلَى),
dan (فَعْلَى).
bedanya taqlil lebih mendekati fathah.
makasih ilmuny bermanfaat ijin copy semuanya
ReplyDeleteditunggu pembahasan naql tashil nya
Mohon share
ReplyDeleteTerima kasih
Mksh
ReplyDelete