Tashghir
A. Pengertian dan Shighat
Tashghir adalah perubahan yang terjadi pada isim mu’rab
untuk menghasilkan makna mengecilkan, menyedikitkan, meremehkan, mendekatkan,
dll. Adapun perubahan yang dimaksud adalah mendhammahkan huruf yang pertama, memfathahkan
huruf kedua dan menambahkan Ya’ sakinah setelahnya. Huruf Ya’ tersebut
dinamakan Ya’ Tashghir.
|
Tashghir |
Syarat-syarat Tashghir
Disyarartkan kepada kata yang akan diubah bentuknya menjadi
bentuk tashghir adalah sebagai berikut:
▪
Isim mu’rab
▪
Pola kata yang akan ditashghirkan tidak boleh sama dengan pola tashghir.
▪
Kata yang ditashghirkan secara lazimnya bisa menunjukkan makna kecil. Kata yang
menunjukkan Nama-nama Tuhan, Nabi dan Rasul, Malaikat, kullu (semua), Ba’dhu
(sebagian), nama-nama bulan, minggu, tidak bisa ditashghirkan.
Shighat tashghir ada 3 pola dasar dan digolongkan
berdasarkan huruf aslinya, yaitu:
فُعَيلٌ – فُعَيعِلٌ-
فُعَيعِيْلٌ
Dari ketiga wazan di atas, disesuaikan lagi dengan beberapa
tambahan berdasarkan kriteria tertentu.
1. Tashghir Isim Tsulatsi
a. Isim tsulatsi atau isim yang terdiri dari 3 huruf asal ditashghir
dengan wazan (فُعَيلٌ)
Contoh:
حَسَنٌ > حُسَينٌ
زَهْرٌ > زُهَيرٌ
رَجُلٌ > رُجَيلٌ
نَمِرٌ > نُمَيرٌ
b. Isim muannats yang tidak mempunyai tanda ta’nits, maka ketika
ditashghir ditambah ta’ ta’nits marbuthah di akhirnya.
Contoh:
أُمٌّ > أُمَيمَةٌ
هِنْدٌ > هُنَيدَةُ
شَمْسٌ > شُمَيسَةٌ
c. Dikategorikan isim tsulatsi yang huruf aslinya tiga dan
ada huruf tambahannya serta huruf tambahannya tetap dipertahankan
▪
Ta’ ta’nits.
Contoh:
شَجَرَةٌ > شُجَيرَةٌ
هِرَّةٌ > هُرَيرَةٌ
▪
Alif ta’nits maqshurah.
Contoh:
سَلْمَى >
سُلَيمَى
سَعْدَى > سُعَيدَى
▪
Alif ta’nits mamdudah.
Contoh:
صَحْرَاء > صُحَيرَاء
خَضْرَاء > خُضَيرَاء
▪
Alif dan nun tambahan.
Contoh:
سَلْمَانُ >
سُلَيمَانُ
عُثْمَانُ > عُثَيمَانُ
d. Jama’ taksir dengan wazan (أَفْعَالٌ) diperlakukan seperti
isim tsulatsi ketika ditashghir.
Contoh:
أَصْحَابٌ > أُصَيحَابٌ
أَنْهَارٌ > أُنَيهَارٌ
2. Tashghir Isim Ruba’i
a. Isim ruba’i atau isim yang huruf aslinya terdiri dari 4
huruf ditashghir dengan wazan (فُعَيعِلٌ).
Contoh:
مَصْنَعٌ > مُصَينِعٌ
مَنْزِلٌ > مُنَيزِلٌ
b. Juga diperlakukan sebagai isim ruba’i dalam hal tashghir,
isim-isim yang huruf aslinya 4 huruf tetapi ujungnya diberi ta ta’nits, alif
mamdudah, dan alif nun ziadah.
▪
Ta’ ta’nits. Contoh:
مِسْطَرَة ٌ> مُسَيطَرَةٌ
مِسْبَحَةٌ > مُسَيبَحَةٌ
▪
Alif ta’nits mamdudah. Contoh:
أَرْبِعَاءُ > أُرَيبِعَاءُ
▪
Alif dan nun tambahan. Contoh:
زَعْفَرَانُ > زُعَيفَرَانُ
3. Tashghir Isim Khumasi
Isim khumasi atau isim yang huruf asalnya ada 5 huruf
ditashghir dengan wazan (فُعَيعِيلٌ).
Contoh:
مِصِبَاحٌ > مُصَيبِيحٌ
عُصْفُورٌ > عُصَيفِيرٌ
Ada kaidah tambahan terkait isim mu’tal yang ditashghir.
a. Tashghir isim yang huruf keduanya adalah alif tambahan
atau huruf illah:
▪
Apabila alifnya merupakan huruf tambahan, maka alif tersebut diubah menjadi
wawu.
Contoh:
كَاتِبٌ > كُوَيتِبٌ
سَالِمٌ > سُوَيلِمٌ
▪
Apabila alifnya adalah huruf illah, maka huruf ini diubah ke bentuk asalnya.
Contoh:
بَابٌ > بُوَيبٌ
نَابٌ > نُيَيْبٌ
b. Tashghir isim yang huruf ketiganya huruf illah
▪
Isim yang huruf ketiganya huruf illah yang ditashghir maka huruf illah tersebut
diidghamkan ke ya’ tashghir.
Contoh:
عَصَا > عُصَيَّةٌ
كَرِيمٌ > كُرَيِّمٌ
كِتَابٌ > كُتَيِّبٌ
B. Tujuan Tashghir
▪ Menunjukkan
kepada wujud yang kecil
Contoh:
نَهْرٌ > نُهَيرٌ
مَنْزِلٌ > مُنَيزِلٌ
Kata (نَهْرٌ)
artinya sungai sedangkan (نُهَيرٌ)
artinya sungai kecil.
Kata (مَنْزِلٌ)
artinya rumah sedangkan (مُنَيزِلٌ)
artinya rumah kecil.
▪ Merendahkan
atau menghina
Contoh:
كَاتِبٌ > كُوَيتِبٌ
شَاعِرٌ > شُوَيْعِرٌ
Kata (كُوَيتِبٌ)
bisa diartikan penulis amatir dan (شُوَيْعِرٌ)
artinya penyair amatir.
▪ Mengurangi
jumlah
Contoh:
خطوة > خُطَيَّةٌ
لقمة > لُقَيْمَةٌ
Kata (خُطَيَّةٌ)
digunakan untuk makna mengurangi langkah yang menunjukkan kelambatan dalam
berjalan seseorang. Adapun kata (لُقَيْمَةٌ)
bisa digunakan untuk suapan kecil.
▪ Mendekatkan
waktu dan tempat
Contoh:
قَبْلُ > قُبَيلٌ
تَحْتَ > تُحَيْتَ
Kata (قُبَيلٌ)
bisa diartikan sesaat sebelum dan (تُحَيْتَ)
artinya di bawah dekat.
▪ Mengagung-agungkan
sesuatu agar terkesan hebat dan ditakuti
Contoh:
دَاهِيَةٌ > دُوَيْهِيَةٌ
بَطَل > بُطَيْلٌ
Kata (دُوَيْهِيَةٌ)
artinya bencana dan (بُطَيْلٌ)
artinya pahlawan.
▪ Menunjukkan
dekatnya dalam diri
Contoh:
اِبْنٌ > بُنَيَّ
صَاحِبٌ > صُوَيْحِبٌ
Kata (بُنَيَّ)
artinya ananda dan (صُوَيْحِبٌ)
artinya teman dekat.
Belum ada tanggapan untuk "Tashghir dalam Ilmu Sharaf"
Post a Comment