Setelah sebelumnya membahas tentang pengertian dan rukun tasybih, kali ini
saya akan membahas pembagian tasybih. Pembagian tasybih bisa dilihat dari
berbagai sisi, seperti kelengkapan rukun, bentuk wajah, dan juga posisi
tharafnya.
-------------------
-------------------
Pertama saya akan membahas pembagian tasybih dari segi rukunnya. Dilihat
dari segi rukunnya, tasybih terbagi menjadi mursal, muakkad, mufshshal, mujmal,
dan baligh. Berikut penjelasannya:
|
Pembagian Tasybih |
A. Tasybih Mursal
Tasybih mursal adalah tasybih yang disebutkan adat tasybihnya. Contoh:
هي
كَاللُّؤْلُؤِ فِي الصَّفَا
Artinya: “Dia (perempuan itu) bagaikan permata pada jernihnya."
سِرْنَا فِي لَيْلٍ بَهِيْمٍ كَأَنَّهُ
البَحْرُ ظَلاماً وإِرْهاباً
Artinya: “Kami berjalan pada suatu malam gelap gulita, malam itu bagaikan laut
pada gelap dan menakutkannya.”
Kedua contoh di atas disebutkan adat tasybihnya yaitu (كَ) dan (كَأَنَّ).
B. Tasybih Muakkad
Tasybih muakkad adalah tasybih yang dibuang adat tasybihnya. Contoh:
اَلْعِلْمُ
نُوْرٌ فِي الْهِدَايَةِ
Artinya: “Ilmu bagaikan cahaya dalam memberi petunjuk.”
أَنْتَ
نَجْمٌ في رِفْعةٍ وضِيَاءٍ تجْتَلِيْكَ
الْعُيُونُ شَرْقاً وغَرْبا
Artinya: “Engkau adalah bintang karena tinggi dan terang, yang dapat
dilihat dari timur dan barat.”
Pada kedua ungkapan tasybih tersebut tidak ada adat tasybihnya, sehingga
dinamakan tasybih muakkad.
C. Tasybih Mufashshal
Tasybih mufashshal adalah tasybih yang disebutkan wajah syabahnya. Contoh:
قَلْبُهُ
كَالْحِجَارَةِ قَسْوةً وصَلَابَةً
Artinya: “Hatinya seperti batu dalam keras dan kuatnya.”
كَالسَّيْفِ
في إخْذَامِهِ، وَالغَيْثِ في إرْهَامِهِ، وَاللَّيْثِ في إقْدَامِهِ
Artinya: “Tajamnya laksana pedang, lebatnya laksana hujan, beraninya
laksana singa.”
Pada contoh pertama terdapat dua kata yang menjadi wajah syabahnya yaitu (قَسْوةً) dan (صَلَابَةً). Adapun
pada contoh kedua terdapat tiga uslub tasybih. Pada ketiga ungkapan tasybih
tersebut wajah syabahnya disebut. Dengan demikian berdasarkan kaidah ilmu
balaghah, maka tasybih tersebut dinamakan tasybih mufashshal.
D. Tasybih Mujmal
Tasybih mujmal adalah tasybih yang dibuang wajah syabahnya. Contoh:
عَائِشَةُ كَالْوَرْدَةِ
Artinya: “Aisyah seperti bunga mawar”.
فَكأَنَّ
لَذَّةَ صَوْتِهِ وَدَبِيْبَهَا… سِنَةٌ تَمَشَّى فِي مَفَاصِل نُعَّس
Artinya: “Kemerduan suaranya yang dan alunannya itu sungguh bagaikan kantuk
yang merayap ke seluruh persendian orang yang mengantuk.”
Kalau kedua contoh di atas tidak ada wajah sayabahnya sehingga
dikategorikan tasybih mujmal.
E. Tasybih Baligh
Tasybih baligh adalah tasybih yang dibuang adat dan wajah syabahnya.
Contoh:
أَنْتَ
شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرٍ
Artinya: “Engkau adalah matahari, Engkau adalah bulan purnama, Engkau
adalah cahaya di atas cahaya.”
أيْنَ
أزْمَعْتَ أيُّهَذَا الْـهُمَامُ؟ نَحْنُ نَبْتُ الرُّبَى وأنتَ الغَمَامُ
Artinya: “Kemanakah Tuan hendak menuju, wahai raja yang pemurah? Kami
adalah tumbuh-tumbuhan pegunungan dan tuan adalah mendung.”
Dari pembagian tasybih di atas, maka didapati
A.
Mursal Mufashshal
Adalah tasybih yang disebutkan adat dan wajah syabahnya. Contoh:
قَلْبُهُ
كَالْحِجَارَةِ قَسْوةً وصَلَابَةً
B.
Mursal Mujmal
Adalah tasybih yang disebutkan adatnya tapi dibuang wajah syabahnya. Contoh:
عَائِشَةُ كَالْوَرْدَةِ
C.
Muakkad Mufashshal
Adalah tasybih yang dibuang adatnya tapi wajah syabahnya disebutkan. Contoh:
اَلْعِلْمُ
نُوْرٌ فِي الْهِدَايَةِ
D.
Baligh
Adalah tasybih yang dibuang adat dan wajah syabahnya. Contoh:
أَنْتَ
نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرٍ
Sekian dan demikian untuk pembahasan pembagian tasybih
dari segi rukunnya.
----------------
----------------
Izin copy yaa
ReplyDeleteIzin copy yaa
ReplyDeleteIzin copy yaa
ReplyDeleteIzin copy materinya yaa
ReplyDeleteSilakan, manfaatkan dgn baik
Deleteaku suka sam materinya
ReplyDeleteBolehkan minta referensi dari buku nya?
ReplyDeleteAl Balaghah Al Wadhihah
Deletemang tatung
Deletenice
ReplyDeleteIzin dicetak yaa, buat belajar
ReplyDeletemantabbb
ReplyDeleteMantulll
ReplyDeleteSaya habis lomba khutvah jum at tapi gak menang wawawaw
ReplyDeleteizin kopy
ReplyDelete