Cara membaca surat Al-Fatihah menurut Qiraat Sab'ah.
Mungkin sebagian kita hanya mendengar atau mengetahui cara membaca Al-Fatihah hanya satu bentuk saja. Qiraat yang kita pakai hari ini adalah qiraat Ashim riwayat Hafsh. Kali ini saya mau memberikan postingan cara membaca Al-Fatihah dengan qiraat yang lain.
Sebelum saya akan memaparkan Imam dan juga perawinya yang
termasuk dalam Qiraat Sab’ah
============
1.
Ibnu 'Amir (perawinya Hisyam dan Ibnu Dzakwan)
2.
Ibnu Katsir (perawinya al-Bazy dan Qunbul)
3.
'Ashim al-Kufy (perawinya Hafsh dan
Syu’bah)
4.
Abu Amr (perawinya ad-Dury dan as-Susy)
5.
Hamzah al-Kufy (perawinya Khalaf dan Khallad)
6.
Imam Nafi (perawinya Qalun dan Warasy)
7.
Al-Kisaiy (perawinya Abul Harits dan ad-Dury)
============
#Ayat ke 1
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Pada ayat 1 semua imam qiraat sab’ah sepakat. Artinya
kita tidak dibenarkan membaca dengan qiraat yang berbeda seperti pada
tuslisannya.
#Ayat ke 2
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Pada ayat 2 semua imam qiraat sab’ah sepakat.
#Ayat ke 3
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Pada ayat 3 semua imam qiraat sab’ah sepakat.
Apabila kita membaca washal (disambung) ayat 3 dengan 4
maka ada 2 pendapat:
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
·
Dibaca seperti biasa seperti. Ini pendapat dari kebanyakan imam qiraat.
·
Menerapkan idgham kabir pada pertemuan 2 mim.
Jadi mim pada kata (الرَّحِيْمِ) melebur ke mim pada kata (ملِكِ) dengan panjang 6 harakat dan disertai ghunnah karena
ada mim bertasydid. Jadi seperti ini bacanya:
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم مّلِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Pendapat yang menerapkan idgham kabir hanya dijumpai
dalam riwayat As-Susy yang merupakan perawi dari Imam Abu Amr.
#Ayat ke 4
ملِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Imam ‘Ashim dan al-Kisaiy membaca panjang “ma” pada kata
(ملِكِ) pada ayat keempat, sedangkan yang
Imam yang lainnya membaca pendek.
#Ayat ke 5
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Pada ayat 5 semua imam qiraat sab’ah sepakat.
#Ayat ke 6
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
Imam Qunbul dari Ibnu Katsir membaca huruf shad kata (الصِّرَاطَ) dengan sin.
Khallaf dan Khallad dari Hamzah membaca huruf shad kata (الصِّرَاطَ)
dengan isymam antara shad dan zay. Maksud isymam disini adalah suara
gabungan antara shad dan zay.
#Ayat ke 7
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ
عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Imam Qunbul dari Ibnu Katsir membaca huruf shad kata (صِرَاطَ) dengan sin.
Imam khallaf dari Hamzah menerapkan pada shod pada ayat (صِرَاطَ) dengan antara shad dan zay yang
diisymamkan.
Imam yang lainnya membacanya dengan shod.
Khallaf dan Khallad dari Hamzah membaca dhammah huruf Ha’
pada (عَلَيْهِمْ) sehingga menjadi (عَلَيْهُمْ).
Al-Bazy dan Qunbul dari Ibnu Katsir membaca (عَلَيْهِمْ) dengan shilah mim jama’. Maksud shilah mim jama’ ialah
mendhamahkan mim serta menambah wawu madhiyyah sehingga dibaca panjang dengan
ukuran 2 harakat sehingga dibaca (عَلَيْهِمُ) dengan memanjangkan “mu”.
Qalun dari Nafi membaca (عَلَيْهِمْ) dengan dua wajah. Bisa sukun seperti biasa atau shilah mim jama’.
Imam yang lainnya membaca (عَلَيْهِمْ) dengan kasroh Ha’ dan sukun mim.
Sekian dan demikian share ilmu kali ini. Semoga bermanfaat.
jazakallohu ahsanu jazaa...syukron, akhi.
ReplyDeleteKalau surat al humazah dalam qira'ah Sab'ah
ReplyDelete