Lagu ini merupakan saduran dari syair karya Abu Nawas yang begitu populer. Isi dari dari i'tiraf adalah pengakuan akan dosa-dosa dan pertaubatan dari segala kesalahan.
|
Abu Nawas |
Lirik Lagu I'tiraf
إِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا
●
وَلاَ
أَقْوَى
عَلىَ
نَارِ
الْجَحِيْمِ
(Ilāhī lastu lil firdausi ahlān wa lā
aqwā ‘alā nāril jahīmi)
فَهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ
ذُنُوْبِيْ ●
فَإِنَّكَ
غَافِرُ
الذَّنْبِ
الْعَظِيْمِ
(Fa hablī taubatan waghfir dzunūbī fainnaka
ghāfirudzdzambil ‘azhīmi)
Oh Tuhan! Aku bukanlah ahli surga
Juga tak mampu menahan siksa neraka
Kabulkan taubat, ampuni dosa-dosaku
Hanyalah Engkau Maha Pengampun dosa
hamba-Mu
Dosa-dosaku tak terhitung bagai debu
Ya Ilahi, kumohon rahmat kasih-Mu
Sisa umurku berkurang setiap hari
Dosa-dosaku semakin bertambah, Ya Ilahi
Hamba-Mu ini bersimpuh menyerahkan diri
Mengaku, menyeru dan memohon ampunan-Mu
Bila Kau ampuni, hanyalah Engkau Maha
Pengampun
Bila Kau berpaling, kemana lagi
harapanku?
===============
Mengenal Sosok Abu Nawas
Abu Nawas atau dikenal sebagai Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami
(756-814), atau Abū-Nuwās (Bahasa Arab: ابو
نواس), adalah seorang pujangga Arab. Dia dilahirkan di kota Ahvaz di
negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir
di tubuhnya
Meski Abu Nawas pernah mendapat pendidikan agama, Abu Nawas di semasa
mudanya adalah seseorang yang menyukai kehidupan hura-hura dan berpesta pora.
Dia adalah seorang pemabuk berat. Hal ini dapat diketahui melalui beberapa
tema-tema puisi yang dia ciptakan di saat masa mudanya dulu. Syair-syairnya
masa itu lebih banyak bercerita tentang minuman, wanita, dan cinta. Meski
seorang pemabuk, kepiawaiannya dalam mencipta syair ketika itu nyaris tak
tertandingi. Terbukti, walaupun dalam keadaan mabuk, ia tetap mampu menelurkan
mutiara-mutiara kata yang indah. Hingga pada suatu saat, ketika Abu Nawas
membacakan puisi tentang Kafilah Bani Mudhar, dia dihukum karena membuat
Khalifah murka karena isi puisi itu sangat menyinggung sang Khalifah. Abu Nawas
pun dipenjara karenanya.
Sejak mendekam di penjara, puisi-puisi Abu Nawas berubah menjadi
religius. Jika sebelumnya ia sangat pongah, kini ia lebih pasrah kepada
kekuasaan Allah. Syair-syairnya tentang tobat bisa dipahami sebagai salah satu
ungkapan rasa keagamaannya yang tinggi.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Lirik Lagu I'tiraf (Pengakuan) "
Post a Comment