Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Pembagian Juz di Al-Quran

Al-Quran terdiri dari 30 juz. Tentunya di setiap juz terdapat surat-surat. Akan jumlah surat di setiap juz berbeda karena perbedaan panjang dan pendeknya surat. Bahkan ada satu surat yang merupakan bagian dari beberapa juz.

Mushaf

Berikut pembagian juz di Al-Quran dan batasan surat yang termasuk pada juz tersebut.

Juz 1: QS. (1). Al-Faatihah ayat 1 s/d  (2). Al-Baqarah ayat 141

Juz 2: QS. (2). Al-Baqarah ayat 142 s/d (2). Al-Baqarah ayat 252

Juz 3: QS. (2). Al-Baqarah ayat 253 s/d (3). Al-Imran ayat 92

Juz 4: QS. (3). Al-Imran ayat 93 s/d (4). An-Nisa’ ayat 23

Juz 5: QS. (4). An-Nisa’ ayat 24 s/d (4). An- Nisa’ ayat 147

Juz 6: QS. (4). An-Nisa’ ayat 148 s/d (5). Al-Ma’idah ayat 81

Juz 7: QS. (5). Al-Ma’idah ayat 82 s/d (6).Al-An’am ayat 110

Juz 8: QS. (6). Al-An’am ayat 111 s/d (7). Al-A’raf ayat 87

Juz 9: QS. (7). Al-A’raf ayat 88 s/d (8). Al-Anfal ayat 40

Juz 10: QS. (8). Al-Anfal ayat 41 s/d (9). At-Taubah ayat 92

Juz 11: QS. (9). At-Taubah ayat 93 s/d (11). Hud ayat 5

Juz 12: QS. (11). Hud 6 s/d (12). Yusuf  ayat 52

Juz 13: QS. (12). Yusuf ayat 53 s/d (14). Ibrahim ayat 52

Juz 14: QS. (15). Al-Hijr ayat 1 s/d (16). An-Nahl ayat 128

Juz 15: QS. (17). Al-Isra ayat 1 s/d (18). Al-Kahfi ayat 74

Juz 16: QS. (18). Al-Kahfi ayat 75 s/d (20). Thaha ayat 135

Juz 17: QS. (21). Al-Anbiya’ ayat 1 s/d (22). Al-Hajj ayat 78

Juz 18: QS. (23). Al-Mu’minun ayat 1 s/d (25). Al-Furqan ayat 20

Juz 19: QS. (25). Al-Furqan ayat 21 s/d (27). An-Naml ayat 55

Juz 20: QS. (27). An-Naml ayat 56 s/d (29). Al-Ankabut ayat 45

Juz 21: QS. (29). Al-Ankabut ayat 46 s/d (33). Al-Azhab ayat 30

Juz 22: QS. (33). Al-Azhab ayat 31 s/d (36). Yasin ayat 27

Juz 23: QS. (36). Yasin ayat 28 s/d (39). Az-Zumar ayat 31

Juz 24: QS. (39). Az-Zumar ayat 32 s/d (41). Fushshilat ayat 46

Juz 25: QS. (41). Fushshilat ayat 47 s/d (45). Al-Jaatshiyah ayat 37

Juz 26: QS. (46). Al-Ahqaf ayat 1 s/d (51). Adz-Dzaariyaat ayat 30

Juz 27: QS. (51). Adz-Dzaariyaat ayat 31 s/d (57). Al-Hadid ayat 29

Juz 28: QS. (58). Al-Mujaadilah ayat 1 s/d (66). At-Tahrim ayat 12

Juz 29: QS. (67). Al-Mulk ayat 1 s/d (77). Al-Mursalat ayat 50

Juz 30: QS. (78). An-Naba’ ayat 1 s/d (114). An-Nas ayat 6

Artikel keren lainnya:

Hukum Ra' dan Lam Jalalah (Materi PAI/Tajwid)

Materi Tajwid PAI untuk SMP

Berikut adalah pembahasan secara singkat tentang hukum sifat tafkhim (tebal) dan tarqiq (tipis) yang terdapat pada huru ra' dan lam jalalah.

A. Hukum Ra’

Hukum ra’ terbagi menjadi dua, yaitu tafkhim dan tarqiq.

Hukum Ra'

1. Tafkhim

Cara melafalkan ra’ tafkhim adalah menggemakan suara di dalam mulut. Huruf ra' dibaca tafkhim atau tebal apabila:

• Ra' berharakat fathah atau fathatain

وَامْرَأَتُهُ - نَارًا ذَاتَ

• Ra' berharakat dhammah atau dhammatain

وَرُسُلِهِ - نَارٌ حَامِيَةٌ

• Ra' sukun sebelumnya fathah atau kasrah                  

وَأَرْسَلَ - وَالْمُرْسَلَاتِ

• Ra' sukun sebelumnya hamzah washal

اِرْجِعِي - اِرْكَبْ

• Ra' sukun sebelumnya kasrah dan setelahnya huruf isti'la

مِرْصَادًا - قِرْطَاسٍ

• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya fathah atau dhammah

وَخَسَفَ الْقَمَرُ۞ - أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ۞

• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya huruf sukun selain ya' dan sebelumnya lagi huruf berharakat fathah atau dhammah

وَالْعَصْرِ۞ - مِنْ فُطُورٍ۞

2. Tarqiq

Cara melafalkan ra’ tarqiq adalah melafalkan ra’ tanpa menggemakan suara di dalam mulut. Huruf ra' dibaca tarqiq atau tipis apabila:

• Ra' berharakat kasrah atau kasratain

وَطُورِ سِينِينَ - مِنْ خَيْرٍ

• Ra' sukun sebelumnya kasrah

وَفِرْعَوْنَ – فِيْ مِرْيَةٍ

• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya kasrah

إِنَّهُ عَلَى رَجْعِهِ لَقَادِرٌ۞ - يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ۞

• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya ya' sukun

وَأَجْرٌ كَبِيرٌ۞ – خَيْرٌ۞

• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya huruf sukun selain ya' dan sebelumnya lagi huruf berharakat kasrah

لِذِي حِجْرٍ۞ - سِـحْـرٌ۞

B. Hukum Lam Jalalah

Lam jalalah adalah lam yang terdapat pada Allah (الله) dan Allahuma (اَللَّهُمَّ). Hukum lam jalalah ada dua, yakni tafkhim tarqiq.


Hukum Lam Jalalah

1. Tafkhim

Lafadz lam kata “Allah” atau “Allahumma” dibaca tafkhim apabila sebelumnya harakat fathah atau dhammah. Ketika lam dibaca tebal maka bunyinya menjadi “LO”. Contoh:

وَاللهُ – إِنَّ اللهَ – وَجْهُ اللهُ – اَللَّهُمَّ

2. Tarqiq

Lafadz lam kata “Allah” atau “Allahumma” dibaca tarqiq atau tipis apabila huruf sebelumnya berharakat kasrah. Ketika lam dibaca tipis maka bunyinya normal yakni “LA”. Contoh:

بِسْمِ اللهِ – وَكَفَى بِاللهِ

*******

Untuk praktik yang lebih tepat, silakan bertalaqqi kepada guru yang sudah ahli.

Artikel keren lainnya:

Do'a-do'a Setelah Tasyahud dan Sebelum Salam

Salah satu waktu yang mustajab do’a adalah di penghujung shalat. Berikut berbagai redaksi do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang bisa dibaca setelah tasyahud dan sebelum salam. Do’a-do’a di bawah ini sifatnya tambahan dan bukan merupakan rukun shalat. Artinya dibaca atau tidak tidaklah memengaruhi kesahan shalat.

Kaligrafi Tahiyat

Do’a Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam #1

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Latin: “Allahumma inni audzubika min adzabil-qabri, wa min adzabi jahannama,  wa min fitnatil mahya wal-mamati, wa min syarri fitnatil masiihid Dajali.”

Artinya: “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Al-Bukhari 2/102 dan Muslim 1/412. Lafazh hadis ini dalam riwayat Muslim).

Do’a Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam #2

أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Latin: “Allaahumma inni a uudzubika min adzaabil qabri wa min adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamati wa min fitnatil masiihid dajjaal.”

Artinya: "Ya Allah aku berlindung hanya kepada-Mu dari siksaan neraka Jahannam, dari adzab kubur, dari bencana kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal." (HR. Al Bukhari).

Do’a Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam #3

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِيْ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Latin: “Allaahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiron, wa laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta, faghfir lii maghfirotan min ‘indika, warhamnii, innaka antal ghofuurur-rohiim.”

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Al-Bukhari)

Do’a Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam #4

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ، بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ

Latin: “Allahumma! Inni as'aluka bianna lakal-hamd. La ilaha illa Antal mannan, badi’us samawati wal ardh, ya dzal jalali wal ikram, ya hayyu ya qayyum.”

Artinya: “Ya Allah, aku meminta pada-Mu karena segala puji hanya untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Banyak Memberi Karunia, Yang Menciptakan langit dan bumi, Wahai Allah yang Maha Mulia dan Penuh Kemuliaan, Yang Maha Hidup dan Tidak Bergantung pada Makhluk-Nya”. (Sunan Abu Dawud No. 1495, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dan Al-Arnauth)

Do’a Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam #5

 

اَللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِيْ مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِيْ، وَتَوَفَّنِيْ إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِيْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْغِنَى وَالْفَقْرِ، وَأَسْأَلُكَ نَعِيْمًا لاَ يَنْفَدُ، وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لاَ يَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِيْ غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلاَ فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اَللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِيْنَةِ اْلإِيْمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ

Latin: “Allaahumma bi’ilmikal ghoiba wa qudrotika ‘alal kholqi ahyinii maa ‘alimtal hayaata khoiron lii, wa tawaffanii idzaa ‘alimtal wafaata khoiron lii, allaahumma innii as-aluka khosy-yataka fil ghoibi wasy-syahaadati, wa as-aluka kalimatal haqqi fir-ridhoo wal ghodhobi, wa as-alukal qoshda fil ghinaa wal faqri, wa as-aluka na’iimaan laa yanfadu, wa as-aluka qurrota ‘ainin laa yanqothi’, wa as-alukar-ridhoo ba’dal qodhoo-i, wa as-aluka bardal ‘aisy ba’dal mauti, wa as-aluka ladz-dzatan-nazhori ilaa wajhika wasy-syauqo ilaa liqoo-ika fii ghoiri dhorroo-a mudhirratin wa laa fitnatin mudhillatin, allaahumma zayyannaa biziinatil iimaani waj’alnaa hudaatan muhtadiin.”

Artinya: “Ya Allah, dengan ilmu-Mu atas yang gaib dan dengan kemahakuasaan-Mu atas seluruh makhluk, perpanjanglah hidupku, bila Engkau mengetahui bahwa kehidupan selanjutnya lebih baik bagiku. Dan matikan aku dengan segera, bila Engkau mengetahui, bahwa kematian lebih baik bagiku. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar aku takut kepada-Mu dalam keadaan sembunyi (sepi) atau ramai. Aku mohon kepada-Mu, agar dapat berpegang dengan kalimat hak di waktu rela atau marah. Aku minta kepada-Mu, agar aku bisa melaksanakan kesederhanaan dalam keadaan kaya atau fakir, aku mohon kepada-Mu agar diberi nikmat yang tidak habis, dan aku minta kepada-Mu, agar diberi penyejuk mata yang tak putus. Aku mohon kepada-Mu agar aku dapat rela setelah qadha-Mu (turun pada kehidupanku). Aku mohon kepada-Mu kehidupan yang menyenangkan setelah aku meninggal dunia. Aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di Surga), rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan keimanan, dan jadikanlah kami sebagai penunjuk jalan (lurus) yang memeroleh bimbingan dari-Mu.” (HR. An-Nasai 3/54-55 dan Ahmad 4/364. Dinyatakan oleh Al-Albani shahih dalam Shahih An-Nasai 1/281).

Do’a Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam #6

اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ، وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي، اللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ , وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَبَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ، فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ، وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ

Latin: “Allaahumma bi’ilmikal ghoiba wa qudrotika ‘alal kholqi ahyinii maa ‘alimtal hayaata khoiron lii, wa tawaffanii idzaa ‘alimtal wafaata khoiron lii, allaahumma innii as-aluka khosy-yataka fil ghoibi wasy-syahaadati, wa as-aluka kalimatal haqqi fir-ridhoo wal ghodhobi, wa as-alukal qoshda fil ghinaa wal faqri, wa as-aluka na’iimaan laa yanfadu, wa as-aluka qurrota ‘ainin laa yanqothi’, wa as-alukar-ridhoo ba’dal qodhoo-i, wa as-aluka bardal ‘aisy ba’dal mauti, wa as-aluka ladz-dzatan-nazhori ilaa wajhika wasy-syauqo ilaa liqoo-ika fii ghoiri dhorroo-a mudhirratin wa laa fitnatin mudhillatin, allaahumma zayyannaa biziinatil iimaani waj’alnaa hudaatan muhtadiin.”

Artinya: “Ya Allah, dengan ilmu-Mu atas yang gaib dan dengan kemahakuasaan-Mu atas seluruh makhluk, perpanjanglah hidupku, bila Engkau mengetahui bahwa kehidupan selanjutnya lebih baik bagiku. Dan matikan aku dengan segera, bila Engkau mengetahui bahwa kematian lebih baik bagiku. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar aku takut kepada-Mu dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan. Aku mohon kepada-Mu, agar dapat berpegang dengan kalimat yang haq di waktu ridha atau marah. Aku minta kepada-Mu, agar aku bisa sederhana dalam keadaan kaya atau fakir, aku mohon kepada-Mu agar diberi nikmat yang tidak akan habis dan aku minta kepada-Mu agar diberi penyejuk mata yang tak terputus. Aku mohon kepada-Mu, agar aku dapat ridha setelah qadha-Mu. Aku mohon kepada-Mu, kehidupan yang menyenangkan setelah aku meninggal dunia. Aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu, rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan keimanan dan jadikanlah kami sebagai penunjuk jalan yang memperoleh bimbingan dari-Mu”. (HR. An-Nasai 3/54-55 dan Ahmad 4/364. Dinyatakan oleh Al-bani shahih dalam Shahih An-Nasai 1/281.)

*********

Do’a lainnya

Do’a setelah tasyahud dan sebelum salam bag 1

Do’a setelah tasyahud dan sebelum salam bag 2

Do’a setelah tasyahud dan sebelum salam bag 3

Artikel keren lainnya:

Urutan Surat Berdasarkan Turunnya Wahyu

Sebagaimana kita ketahui bahwa Al-Quran dimulai dengan Al-Fatihah dan diakhiri dengan An-Nas. Namun urutan tersebut bukan berdasarkan turunnya wahyu. Wahyu yang pertama diterima oleh Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Lalu bagaiman dengan wahyu ke 2 sampai terakhir.

Al-Quran

Berikut daftar surat di Al-Quran berdasarkan urutan turunnya wahyu:

1. Al-'Alaq (العلق) artinya segumpal darah, terdiri dari 19 ayat, termasuk makkiyyah.

2. Al-Qalam (القلم) artinya pena, terdiri dari 52 ayat, termasuk makkiyyah.

3. Al-Muzzammil (المزمل) artinya orang yang berselimut, terdiri dari 20 ayat, termasuk makkiyyah.

4. Al-Muddassir (المدثر) artinya orang yang berkemul, terdiri dari 56 ayat, termasuk makkiyyah.

5. Al-Fatihah (الفاتحة) artinya pembukaan, terdiri dari 7 ayat, termasuk makkiyyah.

6. Al-Lahab (اللهب)‎‎ artinya gejolak api, terdiri dari 5 ayat, termasuk makkiyyah.

7. At-Takwir (التكوير) artinya menggulung, terdiri dari 29 ayat, termasuk makkiyyah.

8. Al-A’la (الأعلى) artinya yang paling tinggi, terdiri dari 19 ayat, termasuk makkiyyah.

9. Al-Lail (اليل) artinya malam, terdiri dari 21 ayat, termasuk makkiyyah.

10. Al-Fajr (الفجر) artinya fajar, terdiri dari 30 ayat, termasuk makkiyyah.

11. Adh-Dhuha (الضحى)‎‎ artinya waktu matahari sepenggalahan naik (Dhuha) , terdiri dari 11 ayat, termasuk makkiyyah.

12. Al-Insyirah (الإنشراح)‎‎ artinya melapangkan, terdiri dari 8 ayat, termasuk makkiyyah.

13. Al-'Ashr (العصر) artinya masa, terdiri dari 3 ayat, termasuk makkiyyah.

14. Al-'Adiyat (العاديات)‎‎ artinya berlari kencang, terdiri dari 11 ayat, termasuk makkiyyah.

15. Al-Kautsar (الكوثر) artinya nikmat yang berlimpah, terdiri dari 3 ayat, termasuk makkiyyah.

16. At-Takatsur (التكاثر)‎‎ artinya bermegah-megahan, terdiri dari 8 ayat, termasuk makkiyyah.

17. Al-Ma’un (الماعون) artinya barang-barang yang berguna, terdiri dari 7 ayat, termasuk makkiyyah.

18. Al-Kafirun (الكافرون) artinya orang-orang kafir, terdiri dari 6 ayat, termasuk makkiyyah.

19. Al-Fil (الفيل) artinya gajah, terdiri dari 5 ayat, termasuk makkiyyah.

20. Al-Falaq (الفلق) artinya waktu Subuh, terdiri dari 5 ayat, termasuk makkiyyah.

21. An-Nas (الناس) artinya umat Manusia, terdiri dari 6 ayat, termasuk makkiyyah.

22. Al-Ikhlash (الإخلاص)‎‎ artinya keesaan Allah, terdiri dari 4 ayat, termasuk makkiyyah.

23. An-Najm (النجم) artinya bintang, terdiri dari 62 ayat, termasuk makkiyyah.

24. 'Abasa (عبس) artinya ia bermuka masam, terdiri dari 42 ayat, termasuk makkiyyah.

25. Al-Qadr (القدرِ) artinya kemuliaan, terdiri dari 5 ayat, termasuk makkiyyah.

26. Asy-Syams (الشمس) artinya matahari, terdiri dari 15 ayat, termasuk makkiyyah.

27. Al-Buruj (البروج) artinya gugusan bintang, terdiri dari 22 ayat, termasuk makkiyyah.

28. At-Tin (التينِ) artinya buah tin, terdiri dari 8 ayat, termasuk makkiyyah.

29. Quraisy (قريش) artinya suku Quraisy, terdiri dari 4 ayat, termasuk makkiyyah.

30. Al-Qari'ah (القارعة)‎‎ artinya hari kiamat, terdiri dari 11 ayat, termasuk makkiyyah.

31. Al-Qiyamah (القيامة) artinya kiamat, terdiri dari 40 ayat, termasuk makkiyyah.

32. Al-Humazah (الهمزة)‎‎ artinya pengumpat, terdiri dari 9 ayat, termasuk makkiyyah.

33. Al-Mursalat (المرسلات) artinya malaikat-malaikat yang diutus, terdiri dari 50 ayat, termasuk makkiyyah.

34. Qaf (ق) artinya Qaf, terdiri dari 45 ayat, termasuk makkiyyah.

35. Al-Balad (البلد) artinya negeri, terdiri dari 20 ayat, termasuk makkiyyah.

36. Ath-Thariq (الطارق) artinya yang datang di malam hari, terdiri dari 17 ayat, termasuk makkiyyah.

37. Al-Qamar (القمر) artinya bulan , terdiri dari 55 ayat, termasuk makkiyyah.

38. Shad (ص) artinya shaad, terdiri dari 88 ayat, termasuk makkiyyah.

39. Al-A’raf (الأعراف) artinya tempat yang tertinggi, terdiri dari 206 ayat, termasuk makkiyyah.

40. Al-Jinn (الجن) artinya jin, terdiri dari 28 ayat, termasuk makkiyyah.

41. Ya Sin (يس) artinya Yaasiin, terdiri dari 83 ayat, termasuk makkiyyah.

42. Al-Furqan (الفرقان) artinya pembeda, terdiri dari 77 ayat, termasuk makkiyyah.

43. Fathir (فاطر) artinya Pencipta, terdiri dari 45 ayat, termasuk makkiyyah.

44. Maryam (مريم) artinya Maryam, terdiri dari 98 ayat, termasuk makkiyyah.

45. Tha Ha (طه) artinya Tha Ha, terdiri dari 135 ayat, termasuk makkiyyah.

46. Al-Waqi’ah (الواقعة) artinya hari kiamat, terdiri dari 96 ayat, termasuk makkiyyah.

47. Asy-Syu'ara' (الشعراء) artinya penyair, terdiri dari 227 ayat, termasuk makkiyyah.

48. An-Naml (النمل) artinya semut, terdiri dari 93 ayat, termasuk makkiyyah.

49. Al-Qashash (القصص) artinya kisah, terdiri dari 88 ayat, termasuk makkiyyah.

50. Al-Isra' (الإسراء) artinya perjalanan malam, terdiri dari 111 ayat, termasuk makkiyyah.

51. Yunus (يونس) artinya Nabi Yunus, terdiri dari 109 ayat, termasuk makkiyyah.

52. Hud (هود) artinya Nabi Hud, terdiri dari 123 ayat, termasuk makkiyyah.

53. Yusuf (يوسف) artinya Nabi Yusuf, terdiri dari 111 ayat, termasuk makkiyyah.

54. Al-Hijr (الحجر) artinya gunung Al Hijr, terdiri dari 99 ayat, termasuk makkiyyah.

55. Al-An'am (الانعام) artinya hewan ternak, terdiri dari 165 ayat, termasuk makkiyyah.

56. Ash-Shaffat (الصافات) artinya barisan-barisan, terdiri dari 182 ayat, termasuk makkiyyah.

57. Luqman (لقمان) artinya Luqman, terdiri dari 34 ayat, termasuk makkiyyah.

58. Saba’ (سبأ) artinya kaum Saba', terdiri dari 54 ayat, termasuk makkiyyah.

59. Az-Zumar (الزمر) artinya rombongan-rombongan, terdiri dari 75 ayat, termasuk makkiyyah.

60. Ghafir (غافر) artinya Yang Mengampuni, terdiri dari 85 ayat, termasuk makkiyyah.

61. Fushshilat (فصلت) artinya yang dijelaskan, terdiri dari 54 ayat, termasuk makkiyyah.

62. Asy-Syura (الشورى) artinya musyawarah, terdiri dari 53 ayat, termasuk makkiyyah.

63. Az-Zukhruf (الزخرف) artinya perhiasan, terdiri dari 89 ayat, termasuk makkiyyah.

64. Ad-Dukhan (الدخان) artinya kabut, terdiri dari 59 ayat, termasuk makkiyyah.

65. Al-Jatsiyah (الجاثية) artinya yang bertekuk lutut, terdiri dari 37 ayat, termasuk makkiyyah.

66. Al-Ahqaf (الَأحقاف) artinya bukit-bukit pasir, terdiri dari 35 ayat, termasuk makkiyyah.

67. Adz-Dzariyat (الذاريات) artinya angin yang menerbangkan, terdiri dari 60 ayat, termasuk makkiyyah.

68. Al-Ghasyiyah (الغاشية) artinya hari Pembalasan, terdiri dari 26 ayat, termasuk makkiyyah.

69. Al-Kahf (الكهف) artinya penghuni-penghuni Gua, terdiri dari 110 ayat, termasuk makkiyyah.

70. An-Nahl (النحل) artinya lebah, terdiri dari 128 ayat, termasuk makkiyyah.

71. Nuh (نوح) artinya Nabi Nuh, terdiri dari 28 ayat, termasuk makkiyyah.

72. Ibrahim (إبراهيم) artinya Nabi Ibrahim, terdiri dari 52 ayat, termasuk makkiyyah.

73. Al-Anbiya (الأنبياء) artinya nabi-nabi, terdiri dari 112 ayat, termasuk makkiyyah.

74. Al-Mu’minun (المؤمنون) artinya orang-orang mukmin, terdiri dari 118 ayat, termasuk makkiyyah.

75. As-Sajdah (السجدة) artinya sajdah, terdiri dari 30 ayat, termasuk makkiyyah.

76. Ath-Thur (الطور) artinya bukit, terdiri dari 49 ayat, termasuk makkiyyah.

77. Al-Mulk (الملك) artinya kerajaan, terdiri dari 30 ayat, termasuk makkiyyah.

78. Al-Haqqah (الحآقة) artinya hari kiamat, terdiri dari 52 ayat, termasuk makkiyyah.

79. Al-Ma’arij (المعارج) artinya tempat naik, terdiri dari 44 ayat, termasuk makkiyyah.

80. An-Naba’ (النبأ) artinya berita besar, terdiri dari 40 ayat, termasuk makkiyyah.

81. An-Nazi’at (النازعات) artinya malaikat-malaikat yang mencabut, terdiri dari 46 ayat, termasuk makkiyyah.

82. Al-Infitar (الإنفطار) artinya terbelah, terdiri dari 19 ayat, termasuk makkiyyah.

83. Al-Insyiqaq (الإنشقاق) artinya terbelah, terdiri dari 25 ayat, termasuk makkiyyah.

84. Ar-Rum (الروم) artinya Bangsa Romawi, terdiri dari 60 ayat, termasuk makkiyyah.

85. Al-'Ankabut (العنكبوت) artinya laba-laba, terdiri dari 69 ayat, termasuk makkiyyah.

86. Al-Mutaffifin (المطففين) artinya orang-orang yang curang, terdiri dari 36 ayat, termasuk makkiyyah.

87. Al-Baqarah (البقرة) artinya sapi betina, terdiri dari 286 ayat, termasuk madaniyyah.

88. Al-Anfal (الأنفال) artinya harta rampasan perang, terdiri dari 75 ayat, termasuk madaniyyah.

89. Ali 'Imran (آل عمران) artinya keluarga 'Imran, terdiri dari 200 ayat, termasuk madaniyyah.

90. Al-Ahzab (الْأحزاب) artinya golongan-Golongan yang bersekutu, terdiri dari 73 ayat, termasuk madaniyyah.

91. Al-Mumtahanah (الممتحنة) artinya wanita yang diuji, terdiri dari 13 ayat, termasuk madaniyyah.

92. An-Nisa' (النّساء) artinya wanita, terdiri dari 176 ayat, termasuk madaniyyah.

93. Az-Zalzalah (الزلزلة)‎‎ artinya kegoncangan, terdiri dari 8 ayat, termasuk madaniyyah.

94. Al-Hadid (الحديد) artinya besi, terdiri dari 29 ayat, termasuk madaniyyah.

95. Muhammad (محمد) artinya Nabi Muhammad, terdiri dari 38 ayat, termasuk madaniyyah.

96. Ar-Ra’d (الرعد) artinya guruh (petir) , terdiri dari 43 ayat, termasuk makkiyyah.

97. Ar-Rahman (الرحمن) artinya Yang Maha Pemurah, terdiri dari 78 ayat, termasuk madaniyyah & makkiyyah.

98. Al-Insan (الإنسان) artinya manusia, terdiri dari 31 ayat, termasuk madaniyyah.

99. Ath-Thalaq (الطلاق) artinya talak, terdiri dari 12 ayat, termasuk madaniyyah.

100. Al-Bayyinah (البينة) artinya pembuktian, terdiri dari 8 ayat, termasuk madaniyyah.

101. Al-Hasyr (الحشر) artinya pengusiran, terdiri dari 24 ayat, termasuk madaniyyah.

102. An-Nur (النور) artinya cahaya, terdiri dari 64 ayat, termasuk madaniyyah.

103. Al-Hajj (الحجّ) artinya haji, terdiri dari 78 ayat, termasuk madaniyyah & makkiyyah

104. Al-Munafiqun (المنافقون) artinya orang-orang yang munafik, terdiri dari 11 ayat, termasuk madaniyyah.

105. Al-Mujadilah (المجادلة) artinya wanita yang mengajukan gugatan, terdiri dari 22 ayat, termasuk madaniyyah.

106. Al-Hujurat (الحجرات) artinya kamar-kamar, terdiri dari 18 ayat, termasuk madaniyyah.

107. At-Tahrim (التحريم) artinya mengharamkan, terdiri dari 12 ayat, termasuk madaniyyah.

108. At-Tagabun (التغابن) artinya hari dinampakkan kesalahan-kesalahan, terdiri dari 18 ayat, termasuk madaniyyah.

109. Ash-Shaff (الصف) artinya satu barisan, terdiri dari 14 ayat, termasuk madaniyyah.

110. Al-Jumu’ah (الجمعة) artinya hari jum’at, terdiri dari 11 ayat, termasuk madaniyyah.

111. Al-Fath (الفتح), artinya kemenangan, terdiri dari 29 ayat, termasuk madaniyyah.

112. Al-Ma'idah (المائدة) artinya Jamuan (hidangan makanan), terdiri dari 120 ayat, termasuk madaniyyah.

113. At-Taubah (التوبة)‎‎ artinya pengampunan, terdiri dari 129 ayat, termasuk madaniyyah.

114. An-Nashr (النصر)‎‎ artinya pertolongan, terdiri dari 3 ayat, termasuk madaniyyah.

Artikel keren lainnya: