HAKEKAT
MANUSIA
Suatu
ketika al-Muhallab, salah satu penguasa daerah Khurasan, yang berjalan congkak
melewati Malik bin Dinar.
Malik bin
Dinar menegur:
"Tidakkah
kau tahu bahwa berjalan dengan congkak adalah gaya berjalan yang Allahﷻ benci kecuali sesaat sebelum pertempuran dengan orang kafir
dimulai".
Respon
al-Muhallab:
"Tidakkah
kau kenal siapa aku? ".
Jawaban
berkesan disampaikan oleh Malik bin Dinar
بَلَى، أَوَّلُكَ نُطْفَةٌ مَذِرَةٌ
وَآخِرُكَ جِيْفَةٌ قَذِرَةٌ وَأَنْتَ فِيْمَا بَيْنَ ذَلِكَ تَحْمِلُ عَذِرَةٌ
Aku kenal
siapa dirimu. Awalnya engkau adalah air mani yang baunya tidak sedap. Pada
akhirnya engkau akan jadi bangkai yang busuk. Selama engkau hidup kemana mana
engkau membawa kotoran di perutmu.
Al-Muhallab
tersentuh dengan nasehat ini.
Beliau
lantas berkomentar:
"Pada
saat ini aku benar-benar mengenal diriku sendiri".
(Siyar
A'lam an-Nubala' 5/362)
Sombong
itu terlarang dalam semua hal baik sombong dalam cara berbicara, cara berjalan,
cara berkendara dll. Meski seseorang itu hebat dan terkenal tidak
selayaknya berkata kepada orang lain "Tidakkah kau tahu siapa diriku"
karena ini adalah ucapan penuh nuansa kesombongan.
Hakekat
manusia adalah berawal dari air mani yang berbau tidak sedap dan menjijikkan.
Kehidupan manusia diakhiri dengan menjadi bangkai yang busuk. Semua yang
mencintai sepenuh hati pun tidak lagi mau membersamai bangkai busuk ini. Selama
hidup meski dia wanita cantik rupawan atau lelaki gagah ganteng ke mana-mana
membawa kotoran di perut.
Bahkan
wajah yang merupakan pusat kecantikan atau kegantengan adalah produsen berbagai
kotoran. Mata memproduksi kotoran. Hidung juga memproduksi materi menjijikkan.
Kotoran telinga pun tidak kalah menjijikkan. Ketika lelap tidur mulut pun
mengeluarkan cairan menjijikkan.
Jika
demikian hakekat manusia layakkah manusia menyombongkan diri kepada sesama manusia
karena harta, pangkat dll. Manusia yang mengerti betul hakekat dirinya
akan tawadhu kepada Allahﷻ dan kepala
sesama manusia.
Tawadhu
kepada Allahﷻ dengan menerima
sepenuh hati semua yang berasal dari Allahﷻ
dan rasul Nya. Tawadhu kepada manusia dengan tidak merasa lebih unggul dan
lebih baik dari pada orang lain.
(Dikutip
dari tulisan Ustadz Aris Munandar). Wallahu A'lam bish Shawwab.
Belum ada tanggapan untuk "Hakikat Manusia! Agar Diri Tidak Sombong"
Post a Comment