Mad wajib muttashil adalah huruf mad dan hamzah berada pada satu kata. Disebut mad wajib karena para ulama sepakat membaca panjang lebih dari dua harakat namun berbeda-beda ukurannya. Disebut muttashil yang artinya bersambung karena mad bertemu hamzah dalam satu kata. Ukuran panjangnya 4-5 harakat.
Yang dimaksud dengan huruf mad adalah apabila fathah diikuti alif, kasrah diikuti ya' sukun, dan dhammah diikuti wau sukun. Selain itu ada juga mad yang secara huruf tidak ada mad namun dalam pelafalannya ada mad dan biasanya ditandai dengan fathah berdiri, kasrah berdiri, dan dhammah terbalik.
Salah satu dari
aturan ketika membaca Al-Qur'an adalah adanya bacaan yang dibaca pendek dan
panjang. Bacaan yang pendek yaitu bacaan yang cukup dengan satu ketukan.
Sedangkan bacaan panjang harus dibaca minimal dua ketukan. Bacaan penjang
disebut dengan mad dan salah satunya adalah mad wajib muttashil yang termasuk
mad far’i.Yang dimaksud dengan huruf mad adalah apabila fathah diikuti alif, kasrah diikuti ya' sukun, dan dhammah diikuti wau sukun. Selain itu ada juga mad yang secara huruf tidak ada mad namun dalam pelafalannya ada mad dan biasanya ditandai dengan fathah berdiri, kasrah berdiri, dan dhammah terbalik.
Perlu pembaca ketahui bahwa mad wajib muttashil yang saya jelaskan pada artikel ini adalah berdasarkan qiraat riwayat hafsh dari thariqah asy-syathibiyah.
Dalam ilmu tajwid mad wajib
muttashil didefinisikan:
أَنْ يَكُوْنَ الْمَدُّ وَالْهَمْزَةُ
فِي كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ
Mad wajib muttashil adalah apabila mad dan hamzah berada
pada satu kata.
Contoh mad wajib muttashil:
اَلْمَلَائِكَةُ
- سُوْءُ - شَآءَ - يُرَاءُوْنَ - وَجِيْءَ
Apabila diperhatikan pada contoh-contoh di atas,
hamzah yang terdapat pada mad wajib muttashil disebut hamzah.
Perlu diketahui bahwa tanda alis atau coret
panjang bukanlah merupakan bagian dari tanda mad wajib muttashil. Jadi walaupun
tidak ada tanda alis maka jika ada mad bertemu hamzah haruslah dibaca panjang.
Terus untuk apa tanda alis tersebut? Tanda tersebut untuk memudahkan para pembaca
khususnya yang belum menguasai teori ilmu tajwid.
Ukuran panjangnya 4-5 harakat baik ketika washal
maupun waqaf namun yang lebih diutamakan 4 harakat. Boleh juga dibaca sampai 6
harakat jika terdapat mad wajib muttashil diujung kata dan dibaca waqaf. Contoh:
حُنَفَآءَ - السَّمَآءِ
Contoh ayat yang terdapat mad wajib muttashil:
• Al-Baqarah 5
أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ
رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
• Al-Baqarah 6
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ
أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
• Al-Baqarah 22
الَّذِي
جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ
مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
• An-Naba’ 1
عَمَّ
يَتَسَاءَلُونَ
• An-Naba’ 14
وَأَنْزَلْنَا
مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا
• An-Naba’ 19
وَفُتِحَتِ
السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا
• An-Naziat 27
أَأَنْتُمْ
أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا
• Al-Bayyinah 8
جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ
جَنَّاتُ عَدْنٍ...
• Al-Ma’un 6
الَّذِينَ
هُمْ يُرَاءُونَ
• An-Nashr 1
إِذَا
جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
Catatan!
Pernah pembaca mendengar bahwa tanda mad wajib
adalah hamzahnya tidak berbetuk alif, sedangkan apabila hamzahnya berbentuk alif
dinamakan mad jaiz munfashil? Kesimpulan itu tidak salah namun kurang tepat.
Karena ada mad wajib muttashil yang hamzahnya berbentuk alif seperti kata (أَنْ تَبُوْاَ) pada Al-Maidah ayat 29, lebih lengkapnya:
إِنِّي أُرِيدُ أَنْ تَبُوْاَ بِإِثْمِي وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ
أَصْحَابِ النَّارِ وَذَلِكَ جَزَاؤُ الظَّالِمِينَ
Kalau tidak percaya ya silakan buka Al-Qur’anya
masing-masing!
Intinya adalah apabila ada mad bertemu hamzah
dalam bentuk apapun pada satu kata maka disebut mad wajib muttashil.
Sekian pemaparan tentang mad wajib muttashil
mulai dari pengertian dan juga contohnya. Semoga bermanfaat! Amin.
Tengok pula blog lainnya: Almustari Blog
ReplyDeleteTernyata ada juga ya mad wajib to hmzahnya bentuk alif
ReplyDeleteWow
Deleteterimakasih artikel ini sungguh membantu
ReplyDeleteterimakasih artikel ini sungguh membantu
ReplyDeletesama-sama
DeleteTerimakasih ustadz Tatung
ReplyDelete