Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Idgham Dalam Ilmu Sharaf - Pengertian, Pembagian, dan Ketentuan

A. PENGERTIAN

Idgham secara bahasa berarti memasukkan. Adapun idgham dalam ilmu sharaf adalah memasukkan satu huruf ke huruf yang lain yang sejenisnya sekiranya dua huruf tersebut dijadikan satu dengan tasydid.

Contoh kata (مَدَّ) dan (قَلَّ) yang asalnya (مَدَدَ) dan (قَلُلَ).

B. PEMBAGIAN IDGHAM

1. Wajib Idgham

Dua huruf yang sama wajib idgham apabila berada dalam satu kata. Adapun ketentuan idghammnya:

- Jika kedua huruf tersebut berharakat, huruf petama disukunkan dan ditulis dengan satu huruf dengan tasydid.

مَلَلَ > مَلَّ | رُدِدَ > رُدَّ | قَلُلَ > قَلَّ | دَالِلٌ > دَالٌّ

- Jika huruf sebelum dua huruf yang sama adalah sukun, maka harakat pada huruf yang pertama dipindahkan ke huruf sebelumnya.

أَحْبَبَ > أَحَبَّ | يَرْدُدُ > يَرُدُّ | يُحْبِبُ > يُحِّبُ

- Jika huruf yang pertama itu sukun, huruf yang awal tersebut diidghamkan pada huruf ke dua tanpa adanya perubahan.

مَدْدًا > مَدًّا | فَرْرًا > فَرًّا | آمَنْنَا > آمَنَّا

2. Boleh Idgham

- Jika huruf yang pertama berharakat dan yang kedua disukunkan dengan sukun baru seperti karena ada amil jazim.

مَنْ يُشَاقِقْ > مَنْ يُشَاقَّ | أُمْدُدْ > مُدَّ

Contoh di al-Qur’an:

 يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ” (النور : 35) - وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوْبِهِمْ ” (يونس : 88)

Apabila huruf huruf yang kedua bersambung dengan alif tatsniyah, wawu jama’, ya’ mukhathabah, atau nun taukid, maka wajib diidghamkan sebab sukun huruf yang kedua sudah hilang.

لَمْ يمُدَّا - مُدَّا - لم يمُدُّوا – مُدُّوا - لم تَمُدِّي – مُدِّي - لم يَمُدَّنْ – مُدَّنْ - لم يَمُدَّنَّ - مُدَّنَّ

- Jika kedua huruf yang sama adalah huruf yang sama dan menempati posisi ‘ain dan fa’ pada wazan.

 

عَيي > عيَّ | حَيَيَ > حَيَّ

Apabila harakat huruf yang kedua tidak asli karna adanya i’rab maka tidak boleh diidghamkan.

لَنْ يُحْيِيَ - رَأَيتُ مَحْيِيًا

Begitu juga tidak boleh idgham apabila sukun huruf yang kedua tidak asli.

عَيِيْتُ - حَيِيْتُ

- Jika fi’il diawali dua ta’ (ت).

تَتَفَهَ > اتَّفَهَ | تَتَجَلَى > اِتَّجَلَى

3. Tidak Boleh Idgham

Dua huruf yang sama tidak boleh diidghamkan apabila berada:

- Pada permulaan isim:

تَتَر - دَدَنٌ

- Pada isim yang mengikuti wazan (فَعَلٌ):

صُفَفٌ - دُرَر

- Pada isim yang mengikuti wazan (فُعُل):

ذُلُلٌ - سُرُر

- Pada isim yang mengikuti wazan (فَعَل):

طَلَل - لَبَب

- Pada isim yang mengikuti wazan (فِعَل):

كِلَلٌ – لِمَم

- Fiil ta’ajub wazan (أَفْعِلْ):

أحبِبْ بأيامه - أَعْزِزْ بِالْعِلْمِ

- Fi’il mulhaq wazan (فَعْلَلَ):

هَيْلَلَ - جَلْبَبَ

- Fi’il madhi yang bersambung dengan dhamir rafa’ yang berharakat:

مَدَدْتَ - مَرَرْتُ

- Pada isim yang telah diighamkan (bertasydid) huruf pertama dari dua huruf yang sama:

هَلّلَ – جُسَّسٌ

==============

Semoga postingan di atas bermanfaat untuk kita semua. Kalau ada yang bertanya ada kesalahan pada postingan di atas, mohon diinfokan di kolom komentar.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Idgham Dalam Ilmu Sharaf - Pengertian, Pembagian, dan Ketentuan"

Post a Comment