Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Lirik Lagu I'tiraf (Pengakuan)

Lagu ini merupakan saduran dari syair karya Abu Nawas yang begitu populer. Isi dari dari i'tiraf adalah pengakuan akan dosa-dosa dan pertaubatan dari segala kesalahan.

Abu Nawas

Lirik Lagu I'tiraf

إِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا وَلاَ أَقْوَى عَلىَ نَارِ الْجَحِيْمِ

(Ilāhī lastu lil firdausi ahlān wa lā aqwā ‘alā nāril jahīmi)

فَهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ الْعَظِيْمِ

(Fa hablī taubatan waghfir dzunūbī fainnaka ghāfirudzdzambil ‘azhīmi)

Oh Tuhan! Aku bukanlah ahli surga

Juga tak mampu menahan siksa neraka

Kabulkan taubat, ampuni dosa-dosaku

Hanyalah Engkau Maha Pengampun dosa hamba-Mu

Dosa-dosaku tak terhitung bagai debu

Ya Ilahi, kumohon rahmat kasih-Mu

Sisa umurku berkurang setiap hari

Dosa-dosaku semakin bertambah, Ya Ilahi

Hamba-Mu ini bersimpuh menyerahkan diri

Mengaku, menyeru dan memohon ampunan-Mu

Bila Kau ampuni, hanyalah Engkau Maha Pengampun

Bila Kau berpaling, kemana lagi harapanku?


===============

Mengenal Sosok Abu Nawas

Abu Nawas atau dikenal sebagai Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami (756-814), atau Abū-Nuwās (Bahasa Arab: ابو نواس), adalah seorang pujangga Arab. Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya

Meski Abu Nawas pernah mendapat pendidikan agama, Abu Nawas di semasa mudanya adalah seseorang yang menyukai kehidupan hura-hura dan berpesta pora. Dia adalah seorang pemabuk berat. Hal ini dapat diketahui melalui beberapa tema-tema puisi yang dia ciptakan di saat masa mudanya dulu. Syair-syairnya masa itu lebih banyak bercerita tentang minuman, wanita, dan cinta. Meski seorang pemabuk, kepiawaiannya dalam mencipta syair ketika itu nyaris tak tertandingi. Terbukti, walaupun dalam keadaan mabuk, ia tetap mampu menelurkan mutiara-mutiara kata yang indah. Hingga pada suatu saat, ketika Abu Nawas membacakan puisi tentang Kafilah Bani Mudhar, dia dihukum karena membuat Khalifah murka karena isi puisi itu sangat menyinggung sang Khalifah. Abu Nawas pun dipenjara karenanya.

Sejak mendekam di penjara, puisi-puisi Abu Nawas berubah menjadi religius. Jika sebelumnya ia sangat pongah, kini ia lebih pasrah kepada kekuasaan Allah. Syair-syairnya tentang tobat bisa dipahami sebagai salah satu ungkapan rasa keagamaannya yang tinggi.

Artikel keren lainnya:

Shalawat Badar | Lirik, Latin, dan Terjemah

KH Ali Manshur menciptakan Selawat Badar pada 1960. Seperti yang diterangkan dalam catatannya di kitab Jaliyatul Kadar, yang ditulis dengan aksara arab pegon.

Berikut lirik shalawat badar dilengkapi dengan latin dan terjemah.

صَـلَاةُ اللهِ سَـلَامُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ

صَـلَاةُ اللهِ سَـلَامُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ

Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah

Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah

Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi utusan Allah.

Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Yasin kekasih Allah.

تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ

وَ كُــلِّ مُجَـاهِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

Tawassalnaa Bibismillaah Wabil Haadi Rasuulillaah

Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Kami berwasilah dengan berkah basmalah, dan dengan Nabi yang menunaikan lagi utusan Allah.

Dan seluruh orang yang berjuang karena Allah, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلاُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ

وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

llaahi Sallimil Ummah Minal Aafaati Wanniqmah

Wamin Hammin Wamin Ghummah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Ya Allah, semoga Engkau menyelamatkan ummat, dari bencana dan siksa.

Dan dari susah dan kesulitan, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِيـَّةٍ وَاصْرِفْ

مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

Ilaahi Najjinaa Waksyif Jamii’a Adziyyatin Wahrif

Makaa idal ‘idaa wal thuf Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Ya AIlah semoga Engkau selamatkan kami dari segala yang menyakitkan, dan semoga Engkau menjauhkan dari berbagai tipu daya musuh-musuh.

Dan semoga Engkau mengasihi kami, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا

وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

llaahi Naffisil Kurbaa Minal’Ashiina Wal’Athbaa

Wakulli Baliyyatin Wawabaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Ya Allah semoga Engkau menjauhkan beberapa kesusahan, dari orang-orang yang bermaksiat dan membuat kerusakan.

Dan semoga Engkau menghilangkan semua bencana dan wabah penyakit, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ

وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

Fakam Min Rahmatin Washalat Wakam Min Dzillatin Fashalat

Wakam Min Ni’matin Washalat Bi Ahlil Bailri Yaa Allaah

Maka sudah banyak rahmat yang telah sampai, dan sudah banyak kenistaan yang dihilangkan.

Dan sudah banyak dari nikmat yang telah sampai, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ

وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

Wakam Aghnaita Dzal ‘Umri Wakam Autaita D’Zal Faqri

Wakam’Aafaita Dzal Wizri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Sudah berapa kali Engkau memberi harta orang yang makmur, dan berapa kali Engkau memberi nikmat kepada orang yang fakir.

Dan berapa kali Engkau mengampuni orang yang berdosa, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ

فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

Laqad Dlaaqat’Alal Oalbi Jamii’ul Ardli Ma’ Rahbi

Fa Anji Minal Balaas Sha’bi Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Sungguh hati manusia yang merasa sempit di atas tanah yang luas ini, karena banyaknya marabahaya yang menakutkan dan malapetaka yang menghancurkan.

Semoga Allah menyelamatkan kami dari bencana yang menakutkan, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

اَتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ

فَوَسِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

Atainaa Thaalibir Rifdi Wajullil Khairi Was Sa’di

Fawassi’ Minhatal Aidii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Kami datang dengan memohon pertolongan, dan memohon kebaikan dan keberkahan.

Semoga Allah meluaskan anugerah yang melimpah-limpah, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ

اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

Falaa Tardud Ma’al Khaibah Balij’Alnaa’Alath Thaibah

Ayaa Dzal ‘lzzi Wal Haibah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Maka janganlah Engkau menolak kami dari kerugian, bahkan jadikanlah diri kami dapat beramal baik dan selalu berbahagia.

Wahai Dzat yang punya kebesaran dan keagungan, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى

اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

Wain Tardud Faman Ya-Tii Binaili Jamii’i Haajaati

Ayaa jalail mulimmaati Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Jika Engkau menolak hamba, maka kepada siapakah kami akan datang mohon semua hajat.

Wahai Dzat yang menghilangkan bencana dunia dan akhirat, hilangkan bencana-bencana hamba lantaran berkahnya ahli Badar ya Allah.

اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا

وَدَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

llaahighfir Wa Akrimnaa Binaili Mathaalibin Minnaa

Wadaf i Masaa-Atin ‘Annaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Ya Allah semoga Engkau mengampuni segala kesalahan kami dan memuliakan kami dengan beberapa permohonan.

Dan menolak kesalahan-kesalahan kami, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ

وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

llaahii Anta Dzuu Luthfin Wadzuu Fadl-Lin Wadzuu ‘Athfin

Wakam Min Kurbatin Tanfii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Ya Allah, Engkaulah yang mempunyai belas kasihan dan punya anugrah dan kasih sayang.

Sudah banyak kesusahan yang sirna dari sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.

وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ

وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

Washalli ‘Alan Nabil Barri Bilaa ‘Addin Walaa Hashri

Wa Aali Saadatin Ghurri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Dan semoga Engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi yang senantiasa berbakti kepada-Mu dengan limpahan rahmat dan kesejahteraan yang tak terbilang dan tak terhitung.

Dan semoga tetap atas para keluarga Nabi dan para Sayyid yang bersinar cahayanya, karena berkahnya ahli badar ya Allah.

Artikel keren lainnya:

Soal Latihan SKI (PAI) MTs dan SMP Bab Khulafaur Rasyidin

Materi sejarah kebudayaan Islam (SKI) MTs kelas 7 Bab 3 tentang sejarah khulafaur rasyidin:

A. LATAR BELAKANG MUNCULNYA KHULAFAUR RASYIDIN

1. Pengertian Khulafaur Rasyidin

2. Latar Belakang Munculnya Khulafaur Rasyidin

B. BIOGRAFI KHULAFAUR RASYIDIN

1. Abu Bakar As-Siddiq

2. Umar bin Khattab 

3. Usman bin Affan

4. Ali bin Abi Thalib

C. PRESTASI KHULAFAUR RASYIDIN

1. Prestasi Abu Bakar Assidiq

a. Menumpas kelompok pembangkang

b. Kodifikasi Al-Qur’an

c. Perluasan Wilayah

2. Prestasi Umar bin Khattab

a. Perluasan wilayah dakwah Islam

3. Prestasi Usman bin Affan

a. Kodifikasi Mushaf al Qur'an

b. Renovasi Masjid Nabawi

c. Pembentukan Angkatan Laut

d. Perluasan Wilayah Dakwah Islam

4. Prestasi Ali bin Abi Thalib

a. Mengganti pejabat yang kurang cakap


Bank Soal SKI Bab Sejarah Khulafaur Rasyidin

I. Berilah tanda (X) pada jawaban yang palin tepat!

1. Khulafaur rasyidin merupakan masa pemerintah Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw. Secara bahasa khulafaur rasyidin mengandung arti …

a. Para pengganti yang mendapatkan petunjuk

b. Petunjuk bagi orang-orang yang mengganti

c. Yang ditunjuk menggantikan Nabi

d. Para Pemimpin Islam


2. Abu Bakar adalah khalifah pertama dalam masa khulafaurrasyidin. Sebelum masuk

Islam dipanggil Abdul Ka’bah. Namun demikian mempunyai nama asli yaitu …

a. Abdul Miroro bin Yahya 

b. Abdulah bin Abi Quhafah 

c. Abdul Qosim

d. Abdullah bin Wato


3. Abu bakar menjabat sebagai Khalifah selama …

a. 2 tahun 5 bulan 

b. 10 tahun 

c. 11 tahun

d. 12 tahun


4. Nama tempat pertemuan kaum Muhajirin dan kaum Anshar di Madinah guna membicarakan pengganti Rasulullah adalah …

a. Tsaqifah bani bakr 

b. Tsaqifah Bani Mudhar 

c. Tsaqifah bani Saad

d. Tsaqifah bani Saidah


5. Presatasi Abu Bakar Ash-Shidiq selama menjadi khalifah meliputi berbagai aspek, diantaranya memerangi kelompok pemberontak, kodifikasi Al Qur’an dan perluasan wilayah Islam. Alasan apa yang melatarbelakangi diadakannya kodifikasi Al Qur’an pada masa Abu Bakar Ash-Shidiq adalah …

a. Banyaknya penghafal Al Qur’an yang gugur

b. Nabi menyuruh membukukan Al Qur’an

c. Belum ada pembukuan Al Qur’an

d. Ada sahabat yang menulis Al Qur’an


6. Pengganti Abu Bakar adalah Umar bin Khattab, terpilihnya Umar adalah melalui …

a. penunjukan oleh Abu Bakar

b. pilihan sahabat 

c. Musyawarah

d. Di undi


7. Disamping kuat dalam pendirian, Umar bin Khattab juga memiliki sifat tegas, namun disisi lain mudah sekali menangis jika mendengar lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an. Hal ini menunjukan Umar bin Khattab memiliki sikap …

a. Tegas dan cerdas 

b. Tegas dan mudah tersinggung 

c. Tegas tapi lemah

d. Tegas dan lemah lembut


8. Sedangkan Sahabat yang mendapat julukan karramallahu wajhah adalah …

a. Abu Bakar 

b. Umar bin Khattab 

c. Utsman bin Affan

d. Ali


9. Berikut adalah pretasi Khalifah Umar bin Khattab yang masih bisa kita nikmati sehingga sampai saat ini …

a. Perluasan wilayah Islam 

b. Mengurusi bidang militer 

c. Mengurusi keuangan Negara

d. Kodifikasi Al-Qur’an


10. Dalam usaha menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif dan efisien, Ali bin Abi Thalib mengganti pejabatnya yang kurang cakap dan tidak bersih. Hal ini sejalan dengan upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas dari …

a. Korupsi 

b. Nepotisme 

c. Kolusi

d. Kordinasi


II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Apakah arti Khulafaur Rasyidin itu?

2. Terpilihnya Abu Bakar melalui proses musyawarah yang dilakukan oleh sahabat Anshar dan Muhajirin, lalu bagaimana proses terpilihnya Umar bin Khattab sebagai khalifah setelah Abu Bakar?

3. Tindakan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar ketika terpilih sebagai Khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad?

4. Sebutkan prestasi-prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin?

5. Jelaskan proses terpilihnya Abu Bakar menjadi pemimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad !

Artikel keren lainnya:

Bank Soal Akidah Akhlak (PAI) MTS dan SMP Bab Taubat, Taat, Istiqamah, dan Ikhlash

Tujuan dari penilaian (assesmen) adalah untuk mengukur hasil pembelajaran peserta didik pada materi tertentu. Mengukur apakah materi pelajaran dari para guru pada setiap mata pelajaran selama periode tertentu melalui Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah mampu dipahami oleh pelajar.

Pelajaran PAI/Akidah Akhlak untuk jenjang MTs kelas 7 terdapat materi taubat, taat, istiqamah, dan ikhlas. Setelah mempelajari bab tersebut, siswa diberikan asesmen untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.


SOAL BAB III TAUBAT, TAAT, ISTIQAMAH DAN IKHLAS

A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menyilang huruf a, b, c atau d !

1. Pernyataan di bawah ini yang merupakan pengertian istiqamah yang benar adalah ....

a. Kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya

b. Patuh terhadap segala yang diperintahkan oleh Allah dan-Rasul-Nya

c. suatu perbuatan dan sifat yang senantiasa mengikuti jalan yang lurus yakni jalan yang diridhai Allah Swt.

d. Niat mengharap ridha Allah semata dalam beramal sebagai wujud menjalankan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan dalam semua aspek


2. Seseorang yang telah memahami Islam dengan benar, kemudian mendapat hidayah menjadi mualaf/masuk Islam. Tindakan orang tersebut dikategorikan ....

a. Ikhlas

b. Tobat

c. Istiqamah

d. Sabar


3. Beramal sholeh yang diniati untuk mencari keridhaan Allah Swt. semata. Pernyataan di atas merupakan pengertian ....

a. Taat

b. Tobat

c. Khauf

d. Ikhlash


4. Kata ikhlas berasal dari kata akhlasha yakhlishu ikhlashan yang berarti ....

a. satu tujuan

b. pilihan terbaik

c. ternodai

d. murni


5. Kata ikhlas adalah sifatnya sedangkan kata mukhlis adalah sebutan untuk orang yang ....

a. Berbuat secara ikhlas

b. Berakhlak terpuji kepada Allah

c. Berbuat baik dengan sum'ah

d. Tidak ikhlas dalam berbuat baik


6. Menurut Islam, nilai perbuatan baik seseorang ditentukan oleh ....

a. Kepribadian pelakunya

b. Jenis perbuatan itu sendiri

c. Sering tidaknya dilakukan

d. Niat pelakunya


7. Salah satu ciri ketaatan seseorang kepada Allah ialah ... dalam melaksanakan tugas.

a. Tidak mengenal lelah

b. Berhasil secara maksimal

c. Tidak megeluh

d. Tidak menghadapi kendala


8. Kita wajib mentaati Ulil amri apabila mereka ....

a. Berada di jalan yang sesuai

b. Bukan dari golongan orang kafir

c. Berasal dari golongan muslim seperti kita

d. Tidak melanggar hukum-hukum Allah


9. Sesuai QS. An Nisa’ (4) : 59 urutan berbuat taat yang benar adalah ....

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

a. Allah, Rasul, Ulil amr

b. Ulil Amr, Rasul, Allah

c. Allah, Ulil amr, Rasul

d. Rasul, Allah, Ulil amr


10. Salah satu syarat bertaubat ialah minta maaf kepada orang yang bersangkutan, apabila....

a. Kesalahan yang dilakukan berkaitan dengan dosa besar

b. Kesalahan tersebut belum di maafkan

c. Sudah memohon maaf kepada Allah Swt.

d. Sudah dimaafkan oleh Allah Swt.


B. Jawablah pertannyaan –pertanyaan berikut dengan benar !

1. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini, apakah manfaat seseorang melakukan sikap taat!

تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

2. Bagaimana pendapatmu terhadap motto kementerian agama yaitu ikhlas beramal !

3. Bagaimana cara menjaga sikap istiqamah ?

4. Apakah kandungan QS. Al An'am (6) : 162 berikut !

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

5. Bagaimana cara tobat agar diterima oleh Allah Swt.?



Artikel keren lainnya:

Contoh Soal PAI (Fikih) MTs dan SMP Bab Bersuci Dari Najis dan Hadats

Materi pelajaran fikih kelas 7 MTs bab 2 adalah tentang najis dan hadas. Berikut gambaran materinya:

BAB 2 BERSUCI DARI NAJIS DAN HADATS

A. Najis Dan Tata Cara Mensucikannya

1. Pengertian Najis

2. Dasar Hukum Perintah Bersuci

3. Macam-macam Najis dan tata cara Thaharoh

4. Tata Cara Bersuci dari Najis Dengan Air

B. Hadats, Pembagian, Dan Tata Cara Mensucikannya

1. Pengertian Hadats

2. Hadats Kecil Dan Tata Cara Mensucikannya

3. Hadats Besar dan Tata Cara Mensucikannya

D. Tayamum

1. Pengertian Tayamum

2. Sebab-Sebab Diperbolehkannya Tayamum

3. Ketentuan Khusus Tayamum

4. Tata Cara Tayamum

D. Hikmah Dalam Pelaksanaan Bersuci

1. Menjadi Muslim Yang Sehat Bermartabat

2. Sehat Bermartabat Bersama Lingkungan

Wudhu

Kumpulan Soal Fikih Untuk MTs atau SMPIT Bab Bersuci Dari Najis Dan Hadast:

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Para ulama fiqih menggunakan istilah thaharah dalam hal bersuci. Istilah thaharah ditinjau dari arti secara etimologi adalah ...

A. Membersihkan diri

B. Tayamum

C. mandi

D. Wudhu


2. Najis ada 3 macam yaitu, najis mughalladhah, najis mutawassithah, dan najis mukhaffaah. Termasuk najis mukhaffafah di bawah ini adalah …

A. Air kencing bayi yang belum makaan apa apa kecuali ASI

B. Air kencing yang sudah kering

C. Air teh yang kemasukan lalat

D. Air liur anjing


3. Perhatikan ayat berikut !

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

Maksud dari QS. Al-Muddatstsir: 4 di atas adalah …

A. Perintah membersihkan jiwa

B. Perintah membersihkan pakaian

C. Perintah membersihkan lingkungan rumah

D. Perintah membersihkan lingkungan sekitar


4. Persamaan dalam mensucikan najis mutawassithah ’ainiyah dan hukmiyah adalah...

A. Air yang dipercikkan tidak disyaratkan mengalir

B. Warna, rasa, dan bau najis dihilangkan lebih dulu

C. Langsung diusap memakai kain

D. Disiram dengan air mengalir.


5. Perbedaan dalam mensucikan najis mughaladhah ’ainiyah dan hukmiyah adalah...

A. Tidak wajib menggunakan debu.

B. Jumlah basuhan air berbeda

C. Warna, rasa, dan bau najis dihilangkan lebih dulu

D. Bekas najis di lingkari lebih dulu sebelum disucikan


6. Hadats besar adalah keadaan tidak suci pada diri seseorang karena sebab tertentu. Tata cara bersuci bagi orang yang mempunyai hadats besar dan tersedia air yang suci adalah …

A. Berwudhu

B. Tayamum

C. Mandi Janabat

D. Membasuh kaki dan tangan


7. Hadats besar adalah hadats yang daat disucikan dengan cara mandi. Berikut ini yang termasuk hadats besar adalah ...

A. menyentuh kemaluan tanpa alas

B. buang air kecil

C. keluar mani

D. kentut


8. Addyina Imadah keluar darah pada pukul 20.00 WIB hari Kamis kemudian berhenti, dan

baru keluar lagi pada pukul 19.50 WIB hari Jum’at. Darah yang keluar termasuk:

A. Haidh

B. Nifas

C. Istihadhah

D. Penyakit


9. Perhatikan pernyataan berikut ini!

(1) keluar sesuatu dari salah satu jalan (kubul dan dubur)

(2) bersentuhan kulit lawan jenis dengan saudara kandung

(3) hilangnya akal, baik karena tidur, mabuk, gila atau pingsan

(4) bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan dewasa yang bukan muhrim

Dari pernyataan diatas yang bukan termasuk penyebab batalnya wudhu adalah …

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)


10. berikut ini yang tidak termasuk syarat-syarat diperbolehkannya menggunakan debu untuk bertayamum, adalah ...

A. Lembab

B. Suci

C. Kering

D. Berdebu


B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan tepat!

1. Imam Syafi’i lahir lahir pada tahun 150 H (±772 M) dan wafat tahun 204 H (±826 M). Dalam merumuskan ketentuan fikih tidak hanya berdasar pada dalil-dalil al-Qur’an dan Hadis, tetapi juga lebih dulu melakukan penelitian di masyarakat. Berikan contoh dan penjelasannya mengenai ketentuan fikih yang dirumuskan Imam Syafi’i dengan berdasarkan hasil penelitiannya!

2. Seorang teman memberitahu adanya kotoran ayam di lantai masjid dan ketika dilihat kembali kotoran sudah hilang terbawa angin. Bagaimanakah cara mensucikan tempat tersebut?

3. Perempuan yang mengeluarkan darah haidh memiliki akibat hukum berupa larangan melakukan sesuatu. Apakah larangan tersebut juga diberlakukan kepada perempuan yang istihadhah? Jawablah dan berikan alasan anda!

4. Dalam istinja’ diperbolehkan menggunakan alat berupa batu. Ketika tidak menemukan keduanya, maka harus mencari alat selain batu. Bagaimana cara anda untuk memutuskan penggunaan alat selain batu tersebut?

5. Perempuan pertama pada pukul 09.45 WIB hari Senin mengeluarkan sedikit darah kemudian berhenti sama sekali, dan baru keluar lagi pada pukul 07.59 WIB hari Selasa. Perempuan kedua pada pukul 12.40 WIB hari Rabu darah keluar sedikit kemudian berhenti, dan baru keluar lagi pada pukul 13.00 WIB hari Kamis. Perempuan pertama mengeluarkan darah haidh dan perempuan kedua istihadhah. Bagaimana cara anda menentukan status darah haidh atau istihadhah dalam contoh tersebut?

Artikel keren lainnya: