Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Teks Pidato Bahasa Arab tentang Sabar Menghadapi Musibah

Contoh Pidato Bahasa Arab tentang Sabar Menghadapi Musibah

Berikut contoh ceramah dalam bahasa Arab tentang sabar. Isinya simpel sehingga mudah untuk dihafalakn. Untuk menambah pemahaman dari isi ceramah, ditambahkan juga terjemah dari teks ceramah ini.

Pidato


الصَّبْرُ عَلَي الْبَلاَءِ

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 الْـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْـمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ.

أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ!

عَلَيْنَا باِلصَّبْرِ إِذَا أَظْلَمَتِ الدُّنْيَا فِي وُجُوْهِنَا، فَبِهِ يَفْتَحُ اللهُ لَنَا مَا لَمْ يَكُنْ في حُسْبَانِنَا، عَلَيْنَا بالصَّبْرِ إِذَا ظَلَمَ القَرِيبُ، وَجَارَ الْبَعِيْدُ، عَلَيْنَا بِالصَّبْرِ مِنْ أَجْلِ الثَّبَاتِ عَلَى الْحَقِّ وَعَلَى الشَّرْعِ الشَّرِيْفِ.

أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ: رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ مُطَّلِعٌ عَلَى قُلُوبِنَا وَنَوَايَانَا، فَإِذَا عَلِمَ صِدْقَ نَوَايَانَا، وَكُنَّا مِنَ الصَّابِرِيْنَ، وَمِنَ الْمُتَعَلِّقِينَ بِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالرَّاجِيْنَ الْمَعُوْنَةَ مِنْهُ، جَاءَ الفَرَجُ مِنَ اللهِ تَعَالَى، وَصَدَقَ اللهُ تَعَالَى القَائِلُ عَلَى لِسَانِ سَيِّدِنَا يُوْسُفَ عَلَيْهِ السَّلامُ: إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْـمُحْسِنِينَ.

أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ: الصَّبْرُ والتَّقْوَى طَرِيْقُ العِزِّ وَالتَّمْكِيْنِ، وَهُمَا عُدَّةُ الْإِنْسَانِ المُؤْمِنِ عِنْدَ نُزُوْلِ الْبَلَاءِ، وَزَادُ المُؤْمِنِ حِيْنَ وُقُوْعِ الْابْتِلَاءِ، فَهُمَا جُنْدِيَّانِ لَا يَنْهَزِمَانِ، وَحِصْنَانِ لَا يُهْدَمَانِ، لَا إِيْمَانَ بِدُونِهِمَا، وَإِنْ كَانَ فَهُوَ إِيمَانٌ ضَعِيْفٌ صَاحِبُهُ يَعْبُدُ اللهَ عَلَى حَرْفٍ، فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ، خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ

 أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ: خَيْرُ عَيْشٍ أَدْرَكَهُ السُّعَدَاءُ بِصَبْرِهِم وَ تَقْوَاهُمْ، وَإِذَا كَانَ الْمُسْلِمُ مُحْتَاجَاً إِلَيْهِمَا بِشَكْلٍ عَامٍّ، فَحَاجَتُهُ إِلَيْهِمَا أَشَدُّ إِذَا كَانَ فِي زَمَنٍ خُوِّنَ فِيْهِ الْأَمِيْنُ، وَسُوِّدَ الخَؤُوْنُ، وَأُلْبِسَ الحَقُّ بِالبَاطِلِ.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Terjemah

Sabar Menghadapi Musibah

Assalamu ‘Alaikum Warahmutulaahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam semua urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya.

Saudara-saudara yang mulia!

Kita mesti bersabar ketika dunia terlihat gelap di hadapan kita. Melalui kesabaran, Allah Akan membuka untuk kita apa yang belum pernah kita perkirakan. Kita mesti bersabar bila ada orang dekat yang berbuat zhalim dan orang jauh yang melampaui batas. Kita mesti bersabar agar bisa tetap teguh di atas kebenaran dan di atas syariat yang mulia ini.

Saudara-saudara yang mulia!

Rabb kita ‘Azza wa Jalla mengetahui hati kita dan niatan kita. Jika Dia mengetahui kejujuran niat kita, dan kita bersabar serta bergantung kepada Allah ‘Azza wa Jalla, berharap kepada pertolongan dari-Nya, niscaya datanglah jalan keluar dari Allah Ta’ala. Benarlah firman Allah Ta’ala melalui lisan Nabi Yusuf ‘alaihis salam,

إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. [Yusuf: 90]

Saudara-saudara yang mulia!

Sabar dan takwa merupakan jalan menuju kemuliaan dan kekuasaan. Keduanya merupakan bekal orang mukmin saat tertimpa musibah dan bekal orang mukmin ketika mendapat ujian.

Sabar dan takwa adalah dua tentara yang tidak terkalahkan dan benteng yang tidak dapat dihancurkan. Tidak ada iman tanpa sabar dan takwa. Kalaulah ada, maka itu adalah iman yang lemah, yang pemilik iman tersebut beribadah kepada Allah hanya di tepian. Jika dia mendapatkan kebaikan, dia merasa tenang dan jika dia ditimpa cobaan, dia berbalik ke belakang. Dia rugi dunia dan akhirat.

Saudara-saudara yang mulia!

Orang-orang yang berbahagia memperoleh kehidupan terbaik melalui kesabaran dan ketakwaan mereka. Bila secara umum seorang Muslim butuh kepada takwa dan sabar, maka kebutuhan terhadap sabar dan takwa menjadi sangat kuat di zaman ketika orang-orang yang terpercaya justru dikhianati, para pengkhianat diberi kekuasaan dan kebenaran diberi pakaian kebatilan.

Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Wassalamu ‘Alaikum Warahmutulaahi Wabarakatuh

Artikel keren lainnya:

Nabi yang Berbangsa Arab

Nabi Bangsa Arab adalah nabi berbangsa arab dan bertutur bahasa arab. Disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa nabi yang berasal dari daratan arab adalah Hud, Shalih, Ismail, Syuaib, dan Muhammad. Al-Badawi Al-Syanqiti berkata dalam kata dalam “Umud An-Nasab”:

والعرب إسماعيل منهم دون ريب، هود وصالح محمد شعيب.

Dan dari para nabi ada nabi bangsa Arab tanpa keraguan, yaitu Ismail, Hud, Shalih, Muhammad, dan Syuaib.

Makkah Tempo Dulu

Nabi Hud AS: Diutus kepada kaum ‘Ad. Mereka adalah kaum Arab jauh yang tinggal di bukit-bukit di Yaman antara Oman dan Hadramaut.

كَذَّبَتْ عَادٌ الْمُرْسَلِينَ،   إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ هُودٌ أَلَا تَتَّقُونَ، إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ،  فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ، وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ.

“Kaum 'Aad telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan sekali-kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.” (QS. Asy-Syuara: 123-127)

Nabi Shalih AS: Diutus kepada kaum Tsamud dan dulunya mereka tinggal di Al-Hijr antara Hijaz dan Tabuk.

كَذَّبَتْ ثَمُودُ الْمُرْسَلِينَ،  إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ صَالِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ

“Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul. Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,” (QS. Asy-Syuara: 141-143)

Nabi Ismail AS: pernah tinggal di Makkah. Dia diutus kepada orang-orang Amalik, dan orang-orang Yaman dan sekitarnya.

وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ،

“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anbiya: 85)

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS. Maryam: 54)

Nabi Syuiab AS: Diutus kepada ahli Madyan. Mereka adalah orang Arab yang tinggal di Madyan, yaitu sebuah desa di tanah Ma'an di pinggiran Syam, di pantai Laut Merah di tenggara Gunung Sinai.

وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman." (QS. Al-Araf: 85)

Nabi Muhammad SAW: Diutus kepada seluruh ummat manusia. Tinggal di Makkah, Madinah, dan sekitarnya.

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا   

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab:40)

Artikel keren lainnya:

6 Contoh Muqaddimah Bahasa Arab untuk Pidato dan Ceramah

6 Contoh Muqaddimah Bahasa Arab untuk Pidato dan Ceramah

Dalam tradisi islam, ketika seseorang menyampaikan pidato diawali dengan pembukaan yang berisi pujian kepada Allah SWT dan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa contoh pembukaan atau muaqddimah yang sederhana dalam bahasa Arab yang bisa digunakan ketika pidato.

Ceramah

Contoh Muqaddimah 1

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ، وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ عَلَى الدَّوَامِ. أَمَّا بَعْدُ

Contoh Muqaddimah 2

الْـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Contoh Muqaddimah 3

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الْـمُرْسَلِينَ، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ

Contoh Muqaddimah 4

الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ اَشْرَفِ اْلاَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، إِمَامِ الْمُتَّقِيْنَ، سَيِّدِ الْمُؤْمِنِيْنَ، سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.

Contoh Muqaddimah 5

الْحَمْدَ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدً . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه . اَللّٰهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله. اِتَّقُواللهَ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Contoh Muqaddimah 6

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتًهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛

Selanjutnya bisa dilanjutkan dengan pembukaan dalam bahasa Indonesia dan jangan lupa juga menyapa hadirin, khususnya orang-orang tertentu seperti pejabat, dll.

Artikel keren lainnya:

Cara Menerjemahkan Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia

Tips Menerjemahkan Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia

Menerjemahkan adalah mengalihbahasakan atau memindahkan suatu ungkapan dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Terjemah yang bagus bukanlah terjemah kata per kata dan sama persis urutannya. Terjemah yang bagus adalah terjemah maksud, artinya pesan atau ungkapan di bahasa asal dengan yang di bahasa tujuan itu sama. Oleh karena itu perlu bagi seorang penerjemah untuk memahami karakteristik dari bahasa asli dan bahasa tujuan karena setiap bahasa punya karakter yang berbeda. Seperti halnya idiom dimana setiap bahasa punya ungkapan yang berbeda dan tidak bisa diterjemahkan kata per kata.

Terjemah

Berikut sedikit tips agar bisa menerjemahkan bahasa arab ke dalam bahasa indonesia dengan baik dan benar. Semoga bermanfaat!

Pola kalimat dalam bahasa Arab adalah PSO dan dalam bahasa Indonesia adalah SPO.

Susunan pola kalimat standar bahasa Indonesia adalah subjek, predikat, dan objek atau kita singkat menjadi SPO. Sedangkan dalam bahasa Arab adalah predikat, subjek, dan objek atau PSO. Istilah adalah bahasa arabnya, predikat adalah fi’il, subjek adalah fa’il, dan objek adalah maf’ul. Oleh karena itu, ketika menerjemahkan bahasa Arab ke bahasa Indonesia harus disesuaikan pola kalimatnya.

Selain itu, ada ciri yang membedakan antara subjek dan objek dalam bahasa Arab. Fa’il secara sederhananya ditandai dengan berakhiran dhammah dan maf’ul berakhiran fathah. Mari kita berlatih.

Perhatikan kedua kalimat bahasa Arab di bawah ini beserta terjemahnya.

فَتَحَ مَحْمُوْدٌ بَابًا

“Mahmud membuka pintu”

ضَرَبَ عِرْفَانُ أَحْمَدَ

“Irfan memukul Ahmad”

Yang dicetak merah menunjukkan predikat atau fi’il. Dari kedua kalimat di atas kita tahu bahwa predikat dalam bahasa Arab berada di awal kalimat sedangkan dalam bahasa Indonesia berada setelah subjek.

Wau yang artinya “dan” yang beriringan diterjemahkan dengan koma.

Perlu teman-teman ketahui bahwa dalam bahasa Arab itu tidak menggunakan tanda koma untuk menunjukkan suatu perincian atau suatu daftar, namun dalam bahasa digunakan huruf “wau” yang secara harfiah artinya “dan”. Ketika kita menemukan suatu ungkapan yang banyak “wau” kita menerjemahkannya dengan tanda koma dan yang diterjemahkan dengan “dan” adalah yang terkahirnya saja.

Mari kita simak kalimat berikut!

عِنْدِي الْكِتَابُ وَالْقَلَمُ وَالْمِمْسَحَةُ وَالْحَقِيْبَةُ

Saya mempunyai buku, pulpen, penghapus dan tas.”

Salah kalau kita menerjemahkan dengan “Saya mempunyai buku dan pulpen dan penghapus dan tas.”

Fahami maksud idiom bahasa Arab!

Untuk memahami idiom bahasa Arab maka kita harus merujuk pada apa yang dimaksud oleh penutur bahasa Arab. Kita tidak boleh memahami secara langsung suatu ungkapan idiom karena idiom antara suatu bahasa dengan bahasa lainnya itu berbeda tergantung budaya masing-masing. Agar pembaca memahami maksud idiom dari ungkapan yang kita terjemahkan, biasanya kita menambah keterangan atau footer untuk menerangkan maksud idiom tersebut.

Contoh Al-Lahab ayat 4:

وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ

“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar

Idiom ”pembawa kayu bakar” dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. Salah kalau kita memahami ungkapan di atas bahwa istri Abu Lahab profesinya adalah tukang kayu bakar.

Sekarang mari kita berlatih!

Terjemahkan kalimat berikut berdasarkan tips di atas:

اِشْتَرَى أَحْمَدُ الْقَلَمَ وَالْكِتَابَ وَالْمِمْسَحَةَ

Silahkan tulis terjemahnya di kolom komentar!

Artikel keren lainnya: