Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Arti Zuhud - Dunia itu Parfum

Hikmah dan Ibrah

DUNIA itu PARFUM. Cukup DIPAKAI SAJA WANGINYA, JANGAN DITELAN bisa keracunan!

Dunia yang Kita Butuhkan, Layaknya Toilet. Semua orang butuh toilet, butuh tempat buang air. Namun tidak ada orang yang mencintai toilet. Mereka hanya akan menggunakannya ketika mereka butuh, tanpa harus mencintainya.

Zuhud

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,

ثم ينبغي له أن يأخذ المال بسخاوة نفس؛ ليبارك له فيه، ولا يأخذه بإشراف وهلع؛ بل يكون المال عنده بمنزلة الخلاء الذي يحتاج إليه من غير أن يكون له في القلب مكانة

“Hendaknya orang itu mengambil harta dengan jiwa yang tidak bernafsu, agar hartanya diberkahi. Dan tidak mengambilnya dengan menggebu-gebu dan perasaan takut kurang. Namun harta di sisinya seperti toilet, yang dia butuhkan, tanpa ada posisi sedikitpun di dalam hatinya.”

[Az-Zuhd wal Wara’, Syaikhul Islam, hlm. 75]

Ada orang yang bertanya kepada Imam Ahmad,

أيكون الرجل زاهدا ، ومعه ألف دينار؟

“Apakah seseorang bisa menjadi zuhud, sementara dia memiliki 1000 dinar?”

Jawab beliau,

نعم على شريطة ألا يفرح إذا زادت ولا يحزن إذا نقصت ، ولهذا كان الصحابة أزهد الأمة مع ما بأيديهم من الأموال

“Betul, dengan syarat, dia tidak merasa bangga ketika hartanya bertambah dan tidak sedih ketika hartanya berkurang. Karena itulah, para sahabat menjadi generasi paling zuhud, meskipun mereka memiliki banyak harta.”

Oleh: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel keren lainnya:

Cara Mengatasi Kantuk Saat Khutbah Jum'at

TERTIDUR SAAT KHUTBAH JUMAT

Bisa jadi ketika khutbah Jumat, ada beberapa jamaah yang sangat mengantuk bahkan sampai tertidur ketika khutbah, tentu hal ini sangat tidak disukai oleh syariat, namun sholat jumatnya tetap sah. Seorang Ulama di kalangan tabi’in, Muhammad bin Sirin berkata,

كانوا يكرهون النوم والإمام يخطب ويقولون فيه قولا شديدا. قال ابن عون: ثم لقيني بعد ذلك فقال: تدري ما يقولون؟ قال: يقولون مثلهم كمثل سرية أخفقوا

Mereka (para sahabat) membenci orang yang tidur ketika imam sedang berkhutbah. Mereka mencela dengan celaan yang keras. Ibnu Aun mengatakan, saya bertemu lagi dengan Ibnu Sirin. Beliau pun bertanya, “Apa komentar sahabat tentang mereka?” Ibnu Sirin mengatakan, “Mereka (para sahabat) berkata, orang semisal mereka (yang tidur ketika mendengarkan khutbah) seperti pasukan perang yang gagal (tidak menang dan tidak mendapatkan ghanimah).” [Tafsir al-Qurthubi 18/117, Darul Kutub Al-Mishriyah, Koiro, cet.II, syamilah]

Suasan Khutbah

Ada bebarapa cara agar bisa menghalau kantuk

1. Berpindah Tempat Duduk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الجُمُعَةِ فَلْيَتَحَوَّلْ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِكَ

“Apabila kalian ngantuk pada hari Jumat, maka berpindahlah dari tempat duduknya.”[HR. Abu Daud, Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani]

Hikmahnya adalah perpindahan dan bergerak akan menghilanhkan rasa ngantuk dengan mudah. Syaikh Muhammad Al-Mubarakfury menjelaskan hadits ini, beliau berkata,

ﻭﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﻓﻲ ﺍﻷﻣﺮ ﺑﺎﻟﺘﺤﻮﻝ ﺃﻥ ﺍﻟﺤﺮﻛﺔ ﺗﺬﻫﺐ ﺍﻟﻨﻌﺎﺱ

“Hikmah perintah untuk pindah tempat adalah pergerakan pindah akan menghilangkan rasa ngantuk.”[Lihat Tuhfatul Al-Ahwadzi karya Al-Mubarakfury]

2. Mandi sebelum berangkat shalat Jumat

Karena mandi memberikan rasa segar dan menghilangkan penat dan ngantuk.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

غُسْل يوم الجُمُعة واجبٌ على كلِّ محتل

“Mandi pada hari Jumat, wajib bagi setiap orang yang sudah baligh.”[HR. Bukhari dan Muslim]

3. Berusaha fokus mendengarkan khutbah

Dengan cara menghadapkan muka ke arah khatib dan fokus memperhatikan khotib

Ibnu Mas’ud berkata,

قَالَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ إِذَا اسْتَوَى عَلَى الْمِنْبَرِ اسْتَقْبَلْنَاهُ بِوُجُوهِنَا

“Jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam sudah berdiri tegak di atas mimbar, maka kami langsung menghadapkan wajah kami ke arah beliau.”[HR. At-Tirmidzi no. 509 dishahih oleh Al-Albani di Shahih At-Tirmidzi]

Untuk bisa fokus, perlu juga menghindari hal-hal atau perbuatan yang bisa melalaikan dari khutbah seperti memainkan ujung baju, mengelupas kuku, memainkan kunci dan lain-lain.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَ

“Barangsiapa yang memegang (memain-mainkan) batu kerikil berarti dia telah berbuat sia-sia.”  [HR.Muslim]

4. Hindari duduk memeluk lutut

Karena ini adalah posisi yang bisa menyebabkan mengantuk

Muadz bin Jabal berkata,

أَن النَبيَ صَلى اللهُ عَليه وَسَلمَ نَهَى عَنْ الْحَبْوَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang duduk memeluk lutut pada saat imam sedang berkhutbah.” [HR. Abu Daud, Tirmidzi dan dihasankan al-Albani]

Imam Al-Khattabi menjelaskan hadits ini, beliau berkata,

نهى عنها لأنها تجلب النوم فتعرض طهارته للنقض، ويمنع من استماع الخطبة

“Perbuatan ini dilarang, karena ini bisa menyebabkan ngantuk,sehingga bisa jadi wudhunya batal, dan terhalangi mendengarkan khutbah.” [Al-Majmu’ 4/592, syamilah]

Semoga bermanfaat.

Artikel keren lainnya:

Hikmah Adanya Sunnah Nabi SAW

MERINDING!!! SUNNAH NABI ITU EMANG SUPER

Sunnah Nabi

1. B.A.B duduk, beresiko tinggi terkena wasir/ambeien. BAB jongkok lebih bersih dan menyehatkan, dan yang terpenting itu adalah SUNNAH.

2. Kencing berdiri beresiko prostat dan batu ginjal. Kencing jongkok lebih bersih dan menyehatkan, dan yang terpenting itu adalah SUNNAH.

3. Enzim di tangan membantu makanan lebih mudah dicerna. Dibanding dengan besi, kayu, atau plastik, makan dengan tangan lebih bersih, fitrah dan menyehatkan, dan yang terpenting itu adalah SUNNAH.

4. Makan dan minum berdiri dpt mengganggu perncernaan. Dengan duduk lebih santun dan menyehatkan, dan yang terpenting itu adalah SUNNAH.

5. Makan di kursi, masih kurang menyehatkan. Dengan duduk di lantai, tubuh akan membagi perut menjadi 3 ruang: udara, makanan dan air, dan yang terpenting itu adalah SUNNAH.

6. Makan buah setelah makan (cuci mulut) kurang bagus bagi lambung, karena ada reaksi asam. Yang sehat adalah makan buah sebelum makan, membantu melicinkan saluran pencernaan dan membuatnya lebih siap, dan yang terpenting itu adalah SUNNAH.

7. Tidur tengkurep tidak bagus untuk kesehatan, bahkan itu tidurnya syetan. Tidur menghadap kanan lebih menyehatkan, dan yang terpenting itu adalah SUNNAH.

8. Banyak Rahasia Sunnah yang telah diteliti para pakar, dari segi hikmah, manfaat, dan kesehatan. Benarlah yang dikatakan: di balik sunnah ada kejayaan. Bagi kita, jika misalnya belum tahu manfaatnya, terus saja semangat mengikuti adab dan tuntunan Rasul. Manfaat itu efek samping, motivasi utamanya adalah mengikuti adab dan tuntunan Rasul.

9. Seorang dokter Eropa berkata: jika semua manusia mengamalkan 3 sunnah saja (sunnah makan, sunnah di Kamar Mandi, dan sunnah tidur), maka harusnya saya berhenti jadi dokter karena tidak ada pasien..

Subhanallah....

Cintailah sunnah Nabi, tidak hanya adab2 sehari tapi seluruh apa yang telah Rasullah tetapkan dalam Dien Islam .. "Mau yang disukai atau tidak".

 

Rasulullah is My Doctor

Artikel keren lainnya:

Kuis Nahwu Yang Membingungkan dan Jawabannya

Teman-teman, mari kita memecahkan kasus nahwu yang sering beredar di grup FB maupun grup WA.

Teman-teman, Silakan perhatikan kalimat di bawah ini!

أَنَّ مُحَمَّدٌ كَرِيْمٍ

Sekilas nampak banyak kesalahan bila dilihat dari aspek nahwunya. Mengapa kata (محمد) dibaca rafa’ padahal berkedudukan sebagai isim anna? Kata (كريم) harusnya dibaca rafa’ karena berkedudukan sebagai khabar anna tapi ini dibaca jar. Seharusnya kalimat tadi dibaca seperti berikut:

اِنَّ مُحَمَّدًا كَرِيْمٌ

Lalu, kalimat yang pertama itu salah atau tidak?

Kalau teman-teman belajar lebih dalam lagi dan mengerti banyak mufradat bahasa arab, tentu tidak akan menyalahkan kalimat yang di atas dan memang tidak yang salah karena melanggar kaidah nahwu. Berikut penjelasannya:

Kata (أَنَّ) di sini merupakan fi'il madhi yang artinya merintih dan bukan 'amil nawasikh. Adapun kata (مُحَمَّدٌ)  menjadi fa'il dan berirab marfu’ yang ditandai dengan dhammah di ujungnya. Sedangkan (كَرِيْمٍ) bukan sifat melainkan jar majrur yang terdiri dari Kaf dan (ريم) yang artinya kijang. Maka jadilah kalimat utuhnya seperti berikut:

أَنَّ مُحَمَّدٌ كَرِيْمٍ

Apabila kita terjemahkan kalimat di atas menjadi:

“Muhammad merintih seperti kijang.”

Salah satu klu dari kuis di atas kata (أَنَّ) dimana kepala hamzahnya di atas yang berarti tidak mungkin dibaca “inna” dan “anna” di sini juga bukan amil nasikh karena “anna” yang berupa amil nasikh harus berada di tengah kalimat.

****

Sekian pembahasan teka-teki Nahwu kita hari ini. Selamat belajar dan semoga ilmu yang kita dapat merupakan yang berkah dan bermanfaat. Amin.

Artikel keren lainnya: