Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Uslun An-Nahyi (Shighat dan Maknanya) | Ilmu Balaghah

 A. Pengertian Uslub An-Nahyi

An-Nahyu adalah meminta (menuntut) penghentian suatu perbuatan dari orang yang lebih tinggi kedudukannya (posisinya) kepada orang yang lebih rendah. Dikenal juga dengan nama larangan. An-Nahyu merupakan antonim dari al-amr.

Nahyu

Uslub an-nahyi adalah shighat fi’il mudhari yang diawali dengan la nahiyah. Berikut shighatnya:

Fiil Nahyi

Fi’il Mudhari

Dhamir

لَا تَفْعَلْ

تَفْعَلُ

أَنْتَ

لَا تَفْعَلَا

تَفْعَلَانِ

أَنْتُمَا

لَا تَفْعَلُوْا

تَفْعَلُوْنَ

أَنْتُمْ

لَا تَفْعَلِيْ

تَفْعَلِيْنَ

أَنْتِ

لَا تَفْعَلَا

تَفْعَلَانِ

أَنْتُمَا

لَا تَفْعَلْنَ

تَفْعَلْنَ

أَنْتُنَّ

Contohnya sebagaimana firman Allah:

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الَارْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya….”  (QS. Al-A‘rāf [7]: 56)

B. Makna-makna an-Nahyu

An-Nahyu terkadang keluar dari maknanya yang asli kepada makna-makna lain. Hal ini dapat diketahui dengan mengkaji konteks dan redaksi suatu kalimat. Di antara makna-makna yang dimaksud adalah:

Al-Irsyad (memberi petunjuk)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu….”  (QS. Al-Mā’idah [5]: 101)

Ad-Du’a (memohon)

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا

 “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah….” (QS. Al-Baqarah [2]: 286)

Al-Iltimas (memohon dengan penuh)

يَا أَخِيْ لَا تَزُرْنِيْ لَيْلاً

“Wahai saudaraku, janganlah engkau mengunjungiku pada malam hari”

At-Tamanni (mengharap sesuatu yang mustahil terjadi).

يَا لَيْلُ طَلَّ يَا نَوْمُ زَلَّ  #  يَا صُبْحُ قِفْ وَلَا تَطْلُعِيْ

Duhai malam yang panjang, munculkanlah #  sinar subuhmu, karena tidak ada yang menyerupai sinar subuhmu ini.

At-Tai’is (mengungkapkan rasa penyesalan)

لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

 “Tidak usah kamu minta maaf, Karena kamu kafir sesudah beriman….”  (QS. At-Taubah [9]: 66)

At-Taubikh (menjelekkan)

لَا تَنْهَ عَنْ خُلُقٍ وَتَأْتِ مِثْلَهُ

Jangan engkau melarang seseorang berbuat jelek sementara engkau melakukannya.

● At-Tahdid (mengancam)

لَا تُطِعْ أَمْرِيْ

“Jangan engkau patuhi perintahku.”

Al-Karahah (membenci)

لَا تَلْتَفِتْ وَأَنْتَ فِي الصَّلَاةِ

Jangan engkau menengok dalam keadaan sholat.”

Al-I’tinas (menghibur)

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

 “…Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita….” (QS. At-Taubah [9]: 40)

At-Tahqir (menghina)

لَا تَطْلُبِ الْمَجْدَ إِنَّ الْمَجْدَ سُلَمُهُ  # صَعْبٌ وَعِشْ مُسْتَرِيْحًا نَاعِمَ البَالِ

Janganlah kalian mencari keutamaan, sesungguhnya keutamaan itu tangganya # sulit. Hiduplah dengan tenang dan hati yang damai.

Ad-Dawām (perbuatan yang terus menerus)

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ

 “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim….” (QS. Ibrāhīm [14]: 42)

Bayān al-Āqibah (menjelaskan akibat)

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.”  (QS. Āli ‘Imrān [3]: 169)

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Uslun An-Nahyi (Shighat dan Maknanya) | Ilmu Balaghah"

Post a Comment