Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Uslub Al Amar (Pengertian, Shighat, dan Makna) | Ilmu Balaghah

A. Pengertian Uslub Al-Amr

Al-Amr artinya perintah atau meminta melakukan suatu perbuatan dari orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah, misalnya dari Allah kepada makhluk, ayah kepada anak, manajer kepada staff, dll.

Uslub Amar

B. Shighat al-Amr

Bentuk atau shighat amar ada 4 macam:

1. Fi’il Amar

Fi’il amar adalah kata kerta yang digunakan untuk memerintah atau memohon. Fi’il amar menunjukkan peristiwa yang akan datang.

Cara membuat fi’il amar adalah dengan mensukunkan huruf akhir atau membuang nun dan membuang huruf mudharaahnya yang terdapat pada fi’il mudhari. Apabila setelah dibuang huruf mudharaah huruf awalnya sukun maka ditambah hamzah washal. Apabila huruf ketiganya dhammah maka hamzahnya didhammahkan dan bila kasrah atau fathah maka hamzahnya disukunkan.

تُبَاعِدُ بَاعِدْ

تَرْجِعُ اِرْجِعْ

تَرْجِعُوْنَ اِرْجِعُوْا

تَقُوْلُ قُلْ

تَخْشَى اِخْشَ

Contoh fi’il amar di Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah: 21)

Fi‘il amr pada kalimat di atas adalah lafaz (اعْبُدُوْا).

2. Fi‘il Mudhari‘ yang disertai dengan lam al-amr

Apabila fi‘il Mudhari‘ didahului lām al-amr, maka bermakna perintah. Contohnya sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya: ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)

Contoh lain:

ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Artinya: ”Kemudian, hendaklah mereka meng-hilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). (QS. Al-Hajj: 29)

Fi‘il mudhari‘ yang disertai dengan lam al-amr adalah kata (لْيَقْضُوا), (وَلْيُوْفُوْا) dan (وَلْيَطَّوَّفُوْا).

3. Isim Fi‘il al-Amr

Yakni isim yang bermakna amar. Contohnya kata (آمين) artinya kabulkanlah doa kami.

4. Mashdar Pengganti Fi’il Amar

Yakni mashdar yang menggantikan posisi fi’il amar dalam suatu jumlah. Contohnya:

جُلُوْسًا

سَعْيًا فِيْ سَبِيْلِ الْخَيْرِ اِجْلِسْ ن

Artinya:

Duduklah!

Berusahalah menuju jalan kebaikan!

Yang menjadi mashdar nā’ib ‘an fi‘il amr adalah (جُلُوْسًا) dan (سَعْيًا) yang bermakna (اِجْلِسْ) dan (اِسْعَ).

C. Makna-makna Amar

Makna asli dari uslub al-amr adalah perintah. Tetapi dalam beberapa konteks kalimat terkadang al-amr keluar dari makna aslinya yang berupa perintah dan mendatangkan maksud yang lain. Makna-makna tersebut di antaranya:

- Al-Irsyad (mengarahkan)

Contohnya pada kata (فَاكْتُبُوْهُ) sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. (QS. Al Baqarah [2]: 282)

 

- Ad-Du‘a’ (doa)

Contohnya pada kata (أَوْزِعْنِيْ) pada ayat:

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ  

Artinya: “Ya Allah, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada orangtuaku”. (QS. An-Naml [27]: 19)

- Al-Iltimās (memohon dengan penuh)

Contoh:

أَعْطِنِيْ القَلَمَ أَيُّهَا الأَخُ

Artinya: “Berilah aku pena itu wahai saudara

- At-Tamannī (mengharap sesuatu yang mustahil terjadi)

Contoh:

أَلَا أَيُّهَا اللَّيْلُ الطَّوِيْلُ أَلَا انْجَلِيْ * بِصُبْحٍ وَمَا الْإِصْبَاحُ مِنْكَ بِأَمْثَلِ

Artinya: “Wahai malam yang panjang! Tampakkanlah # Sinar pagimu, dan tidak ada yang menyerupai sinar pagimu

 

- At-Takhyir (memilih)

Contoh:

تَزَوَّجْ هِنْدًا أَوْ أُخْتَهَا  

Artinya: Nikahilah Hindun atau saudarinya

- At-Taswiyah (persamaan)

Contoh:

اصْبِرُوْا أَوْ لَا تَصْبِرُوْا

Artinya: “Engkau bersabar atau tidak

- At-Ta‘jiz (melemahkan)

 Contoh:

وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Artinya: “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 23)

- At-Tahdid (mengancam)

Contoh:

اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya: “Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Fushshilat [41]: 40)

- Al-Ibahah (membolehkan)

Contoh:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

Artinya: “Makanlah dan minumlah sehingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam yaitu waktu fajar”. (QS. Al Baqarah [2]: 187)

- Al-Ikram (memuliakan)

Contoh:

ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آَمِنِينَ

"Masuklah kalian ke dalamnya (surga) dengan sejahtera lagi aman". (QS.  Al- Hijr [15]: 46)

- Al-Imtinan (pemberian nikmat)

Contoh:

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا

Artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang Telah diberikan Allah kepadamu.” (QS. An Nahl [16]: 114)

- Al-Ihanah (penghinaan)

Contoh:

قُلْ كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا

”ktakanlah: jadilah kalian batu atau besi.” (QS. Al-Isrā’ [17]: 50)

- Ad-Dawam (kontinyu atau berkesinambungan)

Contoh:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Artinya: ”Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fātihah [1]: 6)

- Al-I‘tibar (mengambil pelajaran)

Contoh:

انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ

Artinya: ”Perhatikanlah buahnya di waktu berbuah dan (perhatikan pula) kematangannya....” (QS. Al-An‘ām [6]: 99)

- Al-Idznu (mengizinkan)

Contoh kata (أدخل) yang artinya masuklah.

- At-Ta’dib (mengajarkan adab atau sopan santun)

Contoh:

كُلْ مِمَّا يَلِيْكَ

Artinya: ”Makanlah apa yang ada di depanmu”

- At-Ta‘ajjub (kagum atau heran)

Contoh:

انْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا لَكَ الْأَمْثَالَ

Artinya: ”Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadap-mu....” (QS. Al-Isrā’ [17]: 48)

=============

Terima kasih telah berkunjung. Semoga bermanfaat.

Bahasan di artikel ini:

1. Pengertian uslub amar

2. Shighat-shighat amar

3. Makna amar

 

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Uslub Al Amar (Pengertian, Shighat, dan Makna) | Ilmu Balaghah"

Post a Comment