Ciri-ciri isim | Tanda-tanda isim
Isim adalah kata yang menunjukkan makna pada kata itu
sendiri dan tidak disertai waktu. Isim bisa dikatakan kata benda dalam bahasa
Indonesia, walaupun ada perbedaan konsep antara kata benda dan isim.
Nah berikut adalah beberapa tanda yang bisa membantu kita
mengidentifikasi apakah kata itu termasuk isim, fi’il atau huruf.
Isim |
• Bisa menerima tanwin
Tanwin adalah nun sukun yang ada di akhir isim serta
ada dalam pelafalannya, namun tidak ada dalam tulisannya. Tanwin bisa disebut
juga fathatain, kasratain dan dhammatain.
Contoh:
قَلَمٌ
– بَيْتٌ – رَجُلٌ
حَسَنًا
– عَلِيْمًا – طَبْعًا
كَرِيْمٍ
– رَجُلٍ - زَيْدٍ
• Bisa menerima huruf alif lam (ال)
Alif merupakan tanda definitif dari sebuah isim. Bisa
disamakan dengan makna “the” dalam bahasa Inggris. Apabila kita menemukan kata
yang diawali dengan “al” maka itu pasti isim. Harus diingat bahwa “al” disini
merupakan huruf tambahan dan bukan huruf asli. Selain itu, tanwin dan “al”
tidak akan pernah bersatu. Jadi, isim yang ada tanwinnya tidak mungkin diawali
“al” dan juga sebaliknya.
Contoh:
اَلْحَمْدُ
– اَلنَّاسُ – اَلْإِحْسَانُ
Isim yang diawali “al” dan huruf pertamanya adalah
huruf berikut:
ط
ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل
Maka lamnya diidghamkan dan disebut dengan idgham
syamsiyyah. Apabila “al” bertemu selain huruf di atas maka lamnya diidzharkan.
• Bisa beri’rab jar (kasrah atau
pengganti kasrah)
Salah satu yang membedakan isim dan fi’il adalah
adanya irab khafadh pada isim. Adapun fi’il tidak menerima irab khafadh. Irab
khafadh kadang disebut juga jar. Tanda i’rab khafadh ada 3, yaitu:
1. Kasrah
Kasrah menjadi tanda irab khafadh pada tiga tempat:
• Isim Mufrad
• Jama’ Taksir
• Jama’ Muannats Salim
2. Fathah
Irab khafadh ditandai dengan fathah pada isim ghair
munsharif. Isim ghair munsharif adalah isim yang tidak bisa menerima tanwin dan
tidak diawali alif lam (ال).
3. Ya’
• Isim Mutsanna
• Jama Mudzakar Salim
• Isim Lima
Contoh:
قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلَهِ النَّاسِ.
وَمَا
أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ
Semua kata bercetak merah merupakan isim.
• Didahului huruf jar
Huruf jar adalah huruf yang bisa merubah i’rab huruf
setelahnya menjadi khafadh. Diantara huruf jar adalah:
مِنْ
– إِلِى – عَنْ – عَلَى – فِى – رُبَّ – ب – ك – ل – مُذْ - مُنْذُ
Contoh:
مِنَ
اللهِ - عَلَى الْمَلَكَيْنِ - كَالْعِهْنِ
• Didahului
huruf nida’ (panggilan)
Huruf nida’ adalah kata yang menunjukkan panggilan.
الْهَمْزَةُ
– أَيُّ - أَيَّةُ– يَا – آ – آي – أَيا – هيَا - وا
Contoh:
يَأَيُّهَا
النَّاسُ - يَمَرْيَمُ
• Bisa disandarkan
dengan isim lain
Isim bisa disandarkan atau diisnadkan dengan isim
lain. Keadaan seperti ini disebut idhafah.
Contoh:
بَابُ
الْبَيْتِ – قَلَمُ أَحْمَدَ
Sekian pembahasan ciri-ciri isim yang dilengkapi
dengan penjelasan singkat dan contohnya.
Belum ada tanggapan untuk "Tanda-tanda Isim (Kata Benda dalam Bahasa Arab)"
Post a Comment