Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Mad Lazim (Harfi, Kilmi, Mukhaffaf, Mutsaqqal)

Mad lazim harfi mukhaffaf | mad lazim harfi mustaqqal | mad lazim kilmi mukhaffaf | mad lazim kilmi mustaqqal
Pada postingan kali akan dibahas tentang mad lazim dilengkapi dengan pengertian, pembagian dan contohnya. Mad lazim merupakan bagian dari mad far'i disebabkan mad bertemu huruf sukun. Penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini:
Pengertian Mad Lazim
Mad lazim adalah apabila mad bertemu huruf sukun asli dalam satu kata. Hal ini dijelaskan dalam kitab Tuhfatul Athfal:
وَلاَزِمٌ إِنِ السُّكُونُ أُصِّلاَ • وَصْلاً وَوَقْفًا بَعْدَ مَدٍّ طُوِّلَا
Artinya:
Dan mad lazim adalah apabila terdapat sukun asli setelah mad, ukuran madnya thul (6 harakat) baik ketika washal maupun waqaf.
Hal ini senada dengan bait dalam Muaqaddimah Al-jazariyyah:
فَلاَزِمٌ إِنْ جَاءَ بَعْدَ حَرْفِ مَدْ • سَاكِنُ حَالَيْنِ وَبِالطُّولِ يُـمَدْ
Artinya:
Mad lazim adalah apabila huruf sukun datang setelah mad dalam dua keadaan (waqaf dan washal) dengan thul (6 harakat) dipanjangkannya.
Semua mad lazim dibaca 6 harakat. Dinamakan mad lazim karena semua ulama ahli qiraat sepakat untuk memanjangkannya lebih dari dua harakat dan sepakat mengenai ukuran panjangnya yaitu 6 harakat atau disebut thul dalam istilah tajwid.
Pembagian Mad Lazim
Pembagian mad lazim dapat dilihat pada skema berikut:
Skema Mad Lazim
Sebelum lebih jauh membahas pembagian mad lazim, mari kita perhatikan bait-bait berikut:
أَقْـسَـامُ لاَزِمٍ لَدَيْـهِـمْ أَرْبَـعَـهْ • وَتِلْـكَ كِلْمِـيٌّ وَحَرْفِـيٌّ مَعَـهْ
كِلاَهُـمَـا مُـخَـفَّـفٌ مُـثَـقَّـلُ • فَـهَــذِهِ أَرْبَـعَــةٌ تُـفَـصَّـلُ
فَـإِنْ بِكِلْمَـةٍ سُـكُـونٌ اجْتَـمَـعْ • مَعْ حَرْفِ مَدٍّ فَهْـوَ كِلْمِـيٌّ وَقَـعْ
أوْ فِـي ثُلاَثِـيِّ الحُـرُوفِ وُجِـدَا • وَالْمَـدُّ وَسْطُـهُ فَحَـرْفِـيٌّ بَــدَا
كِلاَهُـمَـا مُثَـقَّـلٌ إِنْ أُدْغِـمَــا • مَخَفَّـفٌ كُـلٌّ إِذَا لَــمْ يُدْغَـمَـا
وَالـلاَّزِمُ الْحَرْفِـيُّ أَوَّلَ الـسُّـوَرْ • وُجُـودُهُ وَفِـي ثَمَـانٍ انْحَـصَـرْ
يَجْمَعُهَا حُرُوفُ (كَمْ عَسَلْ نَقَـصْ)• وَعَيْـنُ ذُو وَجْهَيْنِ والطُّولُ أَخَـصْ
Artinya:
Mad lazim dibagi menjadi 4 bagian, yakni antara kilmi maupun harfi.
Keduanya (kilmi dan harfi) ada mukhaffaf dan mutsaqqal, maka ini ada 4 bagian yang terperinci.
Jika sukun berkumpul dengan huruf mad dalam satu kata, maka terjadilah mad lazim kilmi.
Atau pada huruf yang dzatnya terdiri dari 3 huruf dan tengahnya adalah mad maka disebutnya mad harfi.
Keduanya (kilmi dan harfi) ada mutsaqqal jika diidghamkan dan mukhaffaf jika tidak diidghamkan.
Mad lazim harfi terdapat dipermulaan surat. Yang hurufnya ada 8 yang ringkas.
Dikumpulkan pada (كَمْ عَسَلْ نَقَـصْ), dan huruf ain ada dua cara (bisa 4 atau 6 harakat) tapi yang 6 harakat lebih masyhur.
Penjelasan
Mad lazim dibagi dua macam yaitu kilmi dan harfi. Kemudian keduanya juga dibagi dua macam yakni mukhaffaf dan mutsaqqal. Kalau diperinci mad lazim jadi 4 macam, yaitu mad lazim kilmi mukhaffaf, mad lazim kilmi mutsaqqal, mad lazim harfi mukhaffaf, dan mad lazim harfi mutsaqqal.
1. Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf
Mad lazim kilmi mukhaffaf adalah apabila mad bertemu huruf yang sukun. Panjangnya 6 harakat. Di Al-Qur’an hanya tedapat di surat Yunus ayat 51 dan 91:
...آلأنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ
آلأنَ وَقَدْ عَصَيْتُ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ
2. Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal
Mad lazim kilmi mutsaqqal adalah apabila mad bertemu huruf yang bertasydid. Panjangnya 6 harakat. Contoh:
وَلَاالضَّآلِّيْنَ – مِنْ دَآبَّةٍ – الصَّآخَّهُ - قُلْ آلذَّكَرَيْنِ
Tasydid merupakan tanda adanya proses idgham. Lebih lengkapnya silakan cari materi idgham dalam ilmu sharaf.
Termasuk mad lazim kilmi mutsaqqal juga apabila mad yang terdapat pada hamzah dan menghadapi huruf bertasydid. Di dalam Al-Qur’an hanya ada pada empat ayat, yaitu Al-An’am 143 - 144, Yunus 59, dan An-Naml 59.
قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الْأُنْثَيَيْنِ
قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ أَمْ عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُونَ
آللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ
Di buku tajwid yang cetakan Indonesia biasanya dinamakan mad farqi. Dinamakan mad karena untuk membedakan kalam khabari dengan kalam istifham. Hamzah pada keempat ayat di atas adalah hamzah istifham. Sebenarnya cara membaca hamzah pada keempat ayat di atas ada dua macam:
Pertama, adalah dengan ibdal yakni mengganti hamzah kedua menjadi alif sehingga terdapat huruf mad pada hamzah.
Kedua, adalah dengan tashil karena dua hamzah berdekatan. Untuk lebih jelasnya tentang praktik tashil pada ayat di atas silakan talaqi dengan guru ahli.
3. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Mad lazim harfi mukhaffaf adalah huruf fawatihus suwar yang bila dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya huruf mad. Hurufnya ada 8 yaitu dikumpulkan pada (كَمْ عَسَلْ نَقَـصْ). Panjangnya 6 harakat. Apabila huruf yang delapan tersebut dipecah, maka seperti ini:
ك (كَافْ)، م (مِيْمْ)، ع (عَيْنْ)، س (سِيْنْ)، ل (لَامْ)، ن (نُوْنْ)، ق (قَافْ)، ص (صَادْ)
Contoh:
ن – يس – كهيعص – حم - عسق
Semua huruf di atas dibaca 6 harakat kecuali ‘ain. ‘Ain bisa dibaca dengan dua wajah, yakni 6 harakat atau 4 harakat. Dibaca dengan 4 harakat karena huruf tengahnya adalah huruf lain dan bukan huruf mad. Akan tetapi cara membaca ‘ain dengan 6 harakat adalah yang lebih masyhur.
Ketika membaca fawatihus suwar juga berlaku hukum idgham dan ikhfa. Seperti halnya nun sukun bertemu huruf sin atau qaf. Begitu pula diberlakukan idgham ketika mim sukun bertemu mim dan nun sukun bertemu mim.
4. Mad Lazim Harfi Mutsaqqal
Mad lazim harfi mutsaqqal atau mad lazim harfi musyba’ adalah apabila huruf fawatihus suwar yang bila dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya huruf mad dan huruf ketiganya diidghamkan. Panjangnya 6 harakat. Contoh:
الـمّ – الـمّر – الـمّص – طسمّ
Huruf mim sukun pada huruf lam dan nun sukun pada huruf sin diidghamkan ke huruf berikutnya.
Tambahan:
Huruf-huruf pada fawatihus suwar dibagi tiga:
> Dibaca pendek, yaitu alif.
> Dibaca 2 harakat, yaitu pada 5 huruf yang dikumpulkan pada (حَيَّ طَهَرَ) dan dihukumi mad thabii.
> Dibaca 6 harakat seperti yang telah dijelaskan.
Hal ini dijelaskan dalam bait:
وَمَا سِوَى الحَرْفِ الثُّلاَثِي لاَ أَلِـفْ • فَـمَـدُّهُ مَــدًّا طَبِيعِـيًّـا أُلِــفْ
وَذَاكَ أَيْضًا فِـي فَوَاتِـحِ السُّـوَرْ • فِي لَفْظِ (حَيٍّ طَاهِرٍ) قَـدِ انْحَصَـرْ
وَيَجْمَـعُ الْفَوَاتِـحَ الأَرْبَـعْ عَشَـرْ • (صِلْهُ سُحَيْرًا مَنْ قَطَعْكَ) ذَا اشْتَهَرْ
Dan huruf yang selain 3 huruf dzatnya dan alif berlaku mad yang disebut dengan mad thabii.
Huruf tersebut juga terdapat di pembukaan surat pada kata (حَيٍّ طَاهِرٍ) dikumpulkan.
Huruf fawatihus suwar ada 14 dan masyhur dikumpulkan pada kalimat:
صِلْهُ سُحَيْرًا مَنْ قَطَعْكَ
Sumber:
Muqaddimah Al-Jazariyyah
Tuhfah Al-Athfal
Terima kasih telah berkunjung. Bila artikel ini memberikan manfaat dan menjadikan Anda bisa beramal shaleh, silakan copy paste dan sebarkan sebanyak-banyaknya.

Artikel keren lainnya:

Manfaat Membaca dan Mendengarkan Al-Qur'an

Manfaat Membaca Al-Qur’an bagi Kesehatan
Menurut sebuah survey yang dilakukan oleh dr. Al-Qodhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat suci Al-Qur’an, baik mereka yg mengerti bahasa Arab atau tidak, ternyata memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar. Termasuk salah satunya dapat menangkal berbagai macam penyakit.
Hal tersebut dikuatkan lagi oleh Penemuan Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston.
Plesetan Membaca Al-Quran
Mengapa di dalam Islam, ketika kita mengaji disarankan untuk bersuara? Minimal untuk diri sendiri alias terdengar oleh telinga kita.
Berikut penjelasanya:
Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem yang saksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini akan menimbulkan potensi penyakit di berbagai bagian tubuh. Sel-sel yang rusak ini harus digetarkan kembali untuk mengembalikan keseimbangannya. Hal tersebut artinya harus dengan suara. Maka munculah TERAPI SUARA yang ditemukan oleh dr. Alfred Tomatis, seorang dokter di Perancis.
Sementara dr. Al-Qodhi menemukan, bahwa MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN BERSUARA, Memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak untuk mengembalikan keseimbangannya. Penelitian berikutnya membuktikan Sel Kanker dapat hancur dengan menggunakan FREKUENSI SUARA saja. Kembali terbukti bahwa, Membaca Al-Qur’an memiliki dampak hebat dalam proses penyembuhan penyakit sekaliber kanker.
Virus dan kuman berhenti bergetar saat dibacakan ayat suci Al-Qur’an, dan di saat yang sama, sel-sel sehat menjadi aktif dan mengembalikan keseimbangan program yang terganggu tadi. Silakan dilihat QS. Al-Isra’ ayat 82.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya:
82. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Dan yang lebih menguatkan supaya diri ini semakin rajin dan giat membaca Al-Qur’an adalah karena menurut survei: SUARA YANG PALING MEMILIKI PENGARUH KUAT TERHADAP SEL-SEL TUBUH, ADALAH SUARA SI PEMILIK TUBUH ITU SENDIRI.
Mengapa Shalat berjama’ah lebih di anjurkan? Karena ada do’a yangg dilantunkan dengan keras, sehingga terdengar oleh telinga, dan ini bisa mengembalikan sistem yang seharian rusak.
Mengapa dalam Islam mendengarkan lagu hingar bingar tidak dianjurkan? Karena survei membuktikan, bahwa getaran suara hingar bingar MEMBUAT TUBUH TIDAK SEIMBANG.
Manfaat Membaca Al-Qur’an Terhadap Otak
Berkata Abdul Malik bin Umair, "Satu-satunya manusia yang tidak tua (awet muda) dan tidak pelupa adalah orang yang selalu membaca Al-Quran".
Berkata Al-Imam Qurtubi, "Barang siapa yang membaca Al-Quran,  maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun Umurnya telah mencapai 100 tahun".
Yazid bin Abdul Malik bin Al-Mughirah meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab, ia berkata, “Barangsiapa gemar membaca Al-Qur’an, otaknya akan terus terpelihara, meskipun ia berumur dua ratus tahun.” (Shiyatush Shofwah, II: 133)
Ternyata teknik membaca Al-Quran dengan kaidah tajwid (tata cara bacaan dan keluarnya suara) yang rumit itu memiliki efek anti pikun. Juga membantu fungsi nalar dan berpikir manusia. Fungsi yang dikenal pada otak kiri setiap manusia.
Adapun nada dan irama Al-Quran yang dilafazkan dengan rileks dan merdu, terutama saat diikuti niat menghafal ayat-ayat Al-Quran, tanpa disadari memperkuat fungsi otak kanan manusia. Bagian otak manusia yang menjadi tempat lahir ide-ide kreatif dan inovatif, serta memperkuat memori jangka panjang.
Barangkali itulah salah satu keberkahan al-Qur’an bagi orang yang suka membacanya. Pada masa tua, bisa terhindar dari kepikunan (memiliki ingatan yang tajam).
Maka kesimpulannya adalah:
1. Bacalah Al-Qur’an di pagi hari dan malam hari sebelum tidur untuk mengembalikan sistem tubuh kembali normal.
2. Kurangi mendengarkan musik hingar bingar, ganti saja dengan murottal yang jelas-jelas memberikan efek menyembuhkan.
3. Perbaiki bacaan Al-Qur’an kita. Bacalah dengan tartil dan sesuai kaidah tajwid karena efek suara kita sendirilah yang paling dasyat dalam penyembuhan.
Silakan disebarkan. Semoga menjadi wasilah amal kebaikan.

Artikel keren lainnya:

Isim Nakirah dan Isim Ma'rifah (Pengertian dan Macamnya)

Pengertian Isim Nakirah | Pengertian Isim Ma'rifah | Macam-macam Isim Ma'rifah
Dalam ilmu sharaf, isim dibagi dalam beberapa macam sesuai dari mana dibaginya. Dilihat dari segi kekhususan maknanya, isim dibagi menjadi isim nakirah/indefinitif dan isim ma’rifah/definitif.
Berikut penjelasannya:
Pembagian isim nakirah dan marifah
1. Nakirah (نكرة)
Pengertian isim nakirah:
كُلُّ اسْمٍ يَدُلُّ عَلَى غَيْرِ مُعَيَّنٍ
Isim nakirah/indefinitif adalah setiap isim yang menunjukkan pada makna yang tidak ditentukan atau makna umum. Biasanya diakhiri dengan tanwin dan/atau tidak diawali Alif Lam (ال).
Contoh isim nakirah:
Arab
Arti
Arab
Arti
كِتَابٌ
Buku
عُلْيَا
Tinggi
صُغْرَى
Kecil
طَالِبُوْنَ
Siswa-siswa
مَسَاجِدُ
Mesjid-mesjid
مَدْرَسَةٌ
Sekolah
إِنْسَانٌ
Manusia
مَرْأَةٌ
Perempuan
2. Ma’rifah (معرفة)
Pengertian isim ma’rifah:
كُلُّ اسْمٍ يَدُلُّ عَلَى مُعَيَّنٍ
Isim ma’rifah/definitif adalah setiap isim yang menunjukkan makna tertentu/definitif. Adapun yang termasuk isim ma’rifah adalah sebagai berikut:
Isim Dhamir
Isim dhamir adalah isim ma’rifah dan mabni yang menunjukkan mutakallim, mukhathab dan ghaib. Isim dhamir atau kata ganti dalam bahasa arab ada 14. Berikut rinciannya:
Dhomir
Arti
Dhomir
Arti
أَنَا
Saya
نَحْنُ
Kami
أَنْتَ
Kamu (lk)
هُوَ
Dia (lk)
أَنْتُمَا
Kalian (berdua/lk)
هُمَا
Mereka (berdua/lk)
أَنْتُمْ
Kalian (lk)
هُمْ
Mereka (lk)
أَنْتِ
Kamu (pr)
هِيَ
Dia (pr)
أَنْتُمَا
Kalian (berdua/pr)
هُمَا
Mereka (berdua/pr)
أَنْتُنَّ
Kalian (pr)
هُنَّ
Mereka (pr)

Isim Isyarah
Isim isyarah adalah isim ma’rifah yang menunjukkan makna definitif dengan isyarat atau petunjuk. Isim isyarah disebut juga kata tunjuk dalam bahasa Melayu, seperti:
هَذَا – هَذِهِ – هَؤُلَاءِ – ذَلِكَ – تِلْكَ – أُولَئِكَ – هُنَاكَ – هُنَالِكَ
Isim Maushul
Isim maushul adalah isim ma’rifah yang berfungsi untuk menyambung kalimat/jumlah setelahnya. Seperti:
الَّذِيْ - الَّتِيْ – الَّذِيْنَ – مَا - مَنْ
• Isim ‘Alam
Isim ‘alam adalah isim ma’rifah yang digunakan untuk menspesialkan nama orang, tempat, benda, dll.
Contoh:
مُحَمَّدٌ – فَاطِمَةُ – مَكَةُ – لُبْنَان - النَّيْلُ
Isim ‘alam ada 3 macam:
1. Kunyah
Kunyah adalah nama yang diawali (أَبُ), (أُمُّ) atau (اِبْنُ).
Contoh:
أَبُوْ بَكْرٍ – أُمُّ كُلْثُوْم – اِبْنُ سِيْنَ
2. Laqab
Laqab artinya nama alias dan biasanya menggunakan sifat.
Contoh:
اَلْفَاتِحُ – اَلْمَأْمُوْنُ - اَلشَّافِعِيُّ
3. Isim
Maksud isim disini adalah nama yang bukan kunyah atau laqab. Isim dapat berupa:
> Mufrad, seperti (مَرْيَمُ) dan (يُوْسُفُ).
> Murakkab idhafi, seperti (عَبْدُ الْوَهَابِ) dan (عَبْدُ الْعَزِيْزِ).
> Murakkab majazi, seperti (نيُو يَورك) arabisasi dari New York.
Ditambah Alif Lam
Isim nakirah apabila diimbuhi alif lam di awalnya maka menjadi isim ma’rifah. Contoh:
اَلْكِتَابُ – اَلْمَسَاجِدُ – اَلرَّحِيْمُ – اَلطَّالِبُوْنَ
Dalam menambahkan alif lam harus berdasarkan ketentuan berikut:
Isim yang diawali alif lam ta’rif tidak boleh diakhiri dengan tanwin. Contoh:
كِتَابٌ اَلْكِتَابُ – صُوْرَةٌ اَلصُّوْرَةُ
Apabila huruf pertama merupakan huruf qamariyyah, maka lamnya disukunkan. Huruf qamariyyah ada 14, yaitu:
أ ب ج ح خ ع غ ف ك ق م و هـ ي
Contoh:
اَلْمَسَاجِدُ - اَلْإِنْسَانُ – اَلْقَوْمُ - اَلْيَوْمُ
Apabila huruf pertama merupakan huruf syamsiyyah, maka lamnya diidghamkan ke huruf berikutnya. Huruf syamsiyah ada 14, yaitu:
 ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Contoh:
اَلرَّحِيْمُ – اَلشَّمْسُ – اَلتِّيْنُ - اَلصُّوْرَةُ
• Diidhafahkan ke isim ma’rifah (dibuat frasa)
Apabila isim nakirah diidhafahkan ke isim ma’rifah maka isim tersebut menjadi isim ma’rifah. Contoh:
كِتَابُ الْفِقْهِ – لِبَاسُ مَحْمُوْدٍ – سُوْءُ الظَّنِّ
Kata yang pertama dari ketiga contoh diatas disebut dengan mudhaf dan kata yang ke-2 disebut mudhaf ilaih. Mudhaf ilaih selalu majrur adapun mudhaf tergantung kedudukan dalam kalimat.
Munada Maqshud
Munada adalah isim yang terletak setelah huruf nida. Adapun munada maqshud adalah munada yang berbentuk nakirah namun untuk tujuan tertentu (jelas yang dipanggilnya). Contoh:
يَا طَالِبُ – يَا طَالِبَانِ – يَا حَاضِرُوْنَ

================
Semoga bermanfaat. Penjelasan lebih lengkapnya di postingan berikutnya. Terima kasih.

Artikel keren lainnya:

Do’a Rabithah Karya Hasan Al-Banna dengan Latin dan Terjemah

Do’a Rabithah dan Terjemah | Do'a Karya Hasan Al-Banna
Doa rabithah merupakan adalah do’a yang disusun oleh Al Ustadz Syahidul Islam, Hasan Al Banna Rahimahullah,  yang isinya sangat bagus dan menjadi penyemangat dalam berdakwah dan berjihad. Do’a rabithah termaktub dalam rangkaian wirid Al Ma’tsurat yang biasa dibaca di pagi dan sore hari. Di sekolah-sekolah islam biasanya do’a ini menjadi pembuka dan penutup aktivitas.
Doa Rabithah
Berikut do’a rabithah lengkap dari Arab sampai terjemahnya. Semoga bermanfaat.
اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ
 قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ
وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ
 وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ
وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ
فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا
 وَأَدِمْ وُدَّهَا
 وَاهْدِهَا سُبُلَهَا
وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا
وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ
وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ
وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ
 وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ
إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْر
اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ
Latin
Allaahumma innaka ta'lamu anna haadzihil quluub
qadijtama’at 'alaa mahabbatik
wal taqat 'alaa thaa'atik
wa tawahhadat 'alaa da'watik
wa ta‘aa hadat ‘alaa nushrati syarii'atik
Fa wats-tsiqillaahumma raa bithatahaa
wa adim wuddahaa
wahdihaa subulahaa
wamla'haa binuurikal ladzi laa yakhbuu
wasy-syrah shuduurahaa bi faidhil iimaanibik
wa jamiilit-tawakkuli 'alaik
wa ahyihaa bi ma'rifatik
wa amithaa 'alasy-syahaadati fii sabiilik
Innaka ni'mal maulaa wa ni'man nashiir
Allaahumma aamiin
Artinya
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui hatikami
Kami telah berkumpul karena cinta-Mu
Dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu
Dan bersatu dalam dakwah-Mu
Dan berpadu dalam membela syariat-Mu
Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya
Dan kekalkanlah cintanya
Dan tunjukkanlah jalannya
Dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup
Dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu
Dan indahnya takwa kepada-Mu
Dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu
Dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu
Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong
Ya Allah, kabulkanlah

Artikel keren lainnya: