Fikih Puasa Ramadhan | Materi Puasa
Ramadhan
Puasa atau shaum merupakan rukun Islam
yang ketiga. Itu maknanya puasa ialah ibadah pokok dalam agama Islam. Namun
banyak orang yang masih awam dengan hukum-hukum yang terkait dengan puasa. Oleh
karenanya, berikut saya posting ringkasan fikih puasa. Mohon maaf saya tidak
cantumkan rujukannya. Namun saya cutat dari berbagai kitab fikih bermazhab
syafii. Semoga bermanfaat!
Puasa Ramadhan |
1. Pengertian Puasa
Puasa ialah menahan diri dari makan,
minum, bersenggama dan yang membatalkan puasa lainnya mulai dari terbit fajar
sampai terbenamnya matahari dan disertai dengan niat.
Firman Allah swt:
"..... dan makan minumlah hingga terang
bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah
puasa itu sampai (datang) malam ... "(QS. Al-Baqarah: 187).
2. Waktu Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan wajib dikerjakan setelah
terlihatnya hilal, atau setelah bulan Sya'ban genap 30 hari. Puasa Ramadhan
wajib dilakukan apabila hilal awal bulan Ramadhan disaksikan seorang yang
dipercaya, sedangkan awal bulan-bulan lainnya ditentukan dengan kesaksian dua
orang yang dipercaya.
Adapun setiap harinya, puasa diwajibkan
dari terbit fajar sampai terbenam matahari artinya sama dengan dari adzan subuh
sampai adzan magrib. Sedangkan danya waktu imsak adalah sebagai alarm bahwa
waktu fajar sudah hampir tiba. Biasanya waktu imsak adalah 10 menit sebelum
adzan subuh.
3. Orang yang Wajib Berpuasa
Adapun syarat-syarat wajibnya puasa
Ramadhan ada empat, yaitu:
•
Islam
• Berakal sehat
• Baligh
• Mampu
Orang yang memenuhi keempat kriteria di
atas maka wajib atasnya untuk berpuasa.
4. Syarat Sah Puasa
Syarat-syarat sahnya puasa ada enam:
• Islam
• Akal
• Tamyiz
Tidak sah puasa anak kecil sebelum dapat
membedakan (yang balk dengan yang buruk).
• Tidak haid
• Tidak nifas
5. Rukun Puasa
Rukun puasa ada dua, yaitu:
• Niat
Niat puasa dilakukan pada malam hari untuk
setiap hari dalam puasa wajib. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi :
"Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar, maka
tidak sah puasanya. " (HR.Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa'i dan
At-Tirmidzi. Ia adalah hadits mauquf menurut At-Tirmidzi.
• Menahan dari segala yang membatalkan
puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari
6. Batal Puasa
Berikut dinatara hal-hal yang dapat membatalkan
puasa, yaitu:
• Makan dan minum dengan segaja.
• Memasukkan makanan ke dalam perut.
Termasuk dalam hal ini adalah suntikan yang mengenyangkan dan transfusi darah.
• Berhubungan seksual.
• Keluar air mani dengan sengaja.
• Perempuan yang mengalami haid
atau nifas.
• Melahirkan.
• Muntah karena disengaja.
• Gila atau hilang akal.
• Keluar dari Islam atau murtad.
7. Sunah-sunah
Berpuasa
Diantara sunah-sunah dalam ibadah puasa
adalah:
• Sahur
• Mengakhirkan sahur
• Menyegerakan berbuka
• Berdo’a ketika berbuka
• Berbuka dengan kurma atau air
• Menyediakan makanan untuk orang yang
berbuka
• Memperbanyak sedekah
• I’tikaf pada 10 hari terkahir
8. Kapan anak Kecil Diperintahkan
Puasa?
Para ulama mengatakan Anak kecil disuruh
berpuasa jika kuat, hal ini untuk melatihnya, sebagaimana disuruh shalat pada
umur 7 tahun dan dipukul pada umur 10 tahun agar terlatih dan membiasakan diri.
Terima kasih ilmunya
ReplyDeleteSangat membantu kawan, tetap semangat dalam berbagi kebaikan
ReplyDelete