Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 5 dengan Mauzun Lengkap

Tashrif tsulatsi mujarrod bab 5
Sobat #HaHuwa
Bab lima dari tsulatsi mujarrod adalah pola (فَعُلَ يَفْعُلُ) yakni dhommah ain madhinya dan ain mudhori’nya. Bina ajwaf ya’i dan naqish ya’i tidak bisa masuk pada bab ini.

Berikut contoh Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 5:

Artikel keren lainnya:

Pengertian Thibaq dan Pembagiannya

Pengertian Thibaq dan Pembagiannya
Thibaq merupakan bagian dari pembahasan almuhassinat alma'nawiyyah. Almuhassinat alma'nawiyyah adalah gaya bahasa yang memperindah makna dalam suatu ungkapan bahasa Arab.

Artikel keren lainnya:

Kalam Khabari (Pengertian, Pembagian, dan Tujuan) | Ilmu Maani

Kalam terbagi dua macam yaitu kalam khabari dan kalam insyai’. Kalam khabari atau jumlah khabariyyah artinya kalimat berita. Kalau dalam  bahasa Indonesia, kalimat berita diartikan kalimat yang memberikan atau memaparkan sebuah kejadian/ peristiwa. Lalu dalam ilmu maani kalimat berita dideifinisikan apa ya?
Kalam Khabari
Pengertian Kalam Khabari
مَااحْتَمَلَ الصِّدْقُ وَالْكِذْبُ
Kalam khabari adalah pernyataan yang mengandung kebenaran dan kebohongan.
هُوَ مَا يُمْكِنُ الْقَوْلُ لِصَاحِبِهِ بِأَنَّهُ صَادِقٌ إِذَا كَانَ مُطَابِقاً لِلْوَاقِعِ، وَكَاذِباً إن كان مُخَالِفاً
Kalam Khabari adalah kalimat yang pembicaranya dapat dikatakan sebagai orang yang benar apabila sesuai dengan kenyataan dan pembohong apabila berlainan dengan kenyataan.
Kalam Khabari ini disebut pula “Jumlah Mufidah“ dan setiap jumlah mempunyai 2 rukun, yaitu:
1. Mahkum alaih, yaitu yang dikenai hukum.
2. Mahkum fih, yang dipakai hukum.
Dalam ilmu ma’ani mahkum alaih disebut musnad ilaih dan mahkum fih disebut Musnad.
Pola Kalam Khabari
Kalam khabari dilihat dari sisi pembentuknya dibuat dengan memakai dua pola, yaitu:
1. Jumlah ismiyyah
Yaitu kalimat yang terdiri dari mubtada’ dan khabar. Contoh:
أَنَا مُسْلِمٌ
Artinya: Saya seorang muslim.
2. Jumlah fi’liyyah
Yaitu kalimat yang terdiri dari fi’il dan fa’il. Contoh:
جَاءَ أَحْمَدَ
Artinya: Ahmad telah datang.
Macam-macam Kalam Khabari
Bila dilihat dari keadaan mukhathab atau orang yang menjadi lawan bicara, kalam khabari terbagi tiga macam:
1. Khabar Ibtidai
Khabar ibtidai adalah apabila mukhatab tidak mengetahui tentang berita tersebut dan berita yang disampaikan tidak perlu menggunakan taukid. Contoh:
أَبُوْكَ مَرِيْضٌ
Artinya: Ayahmu sakit.
2. Khabar Thalabi
Khabar thalabi adalah apabila mukhathab ragu-ragu atau bingung mengenai kebenaran suatu berita dan diharapkan mukhathab menjadi yakin akan kebenaran berita tersebut. Berita yang disampaikan lebih baik menggunakan taukid. Contoh:
إِنَّ أَبَاكَ مَرِيْضٌ
Artinya: sesungguhnya ayahmu sakit.
3. Khabar Inkari
Khabar inkari adalah apabila mukhathab mengingkari kebenaran suatu pernyataan yang disampaikan. Dalam khabar inkari harus menggunakan taukid lebih dari satu terganting tingkat keingkaran mukhathab. Contoh:
إِنَّ أَبَاكَ لَمَرِيْضٌ
وَاللهِ إِنَّ أَبَاكَ لَمَرِيْضٌ
Artinya: sesungguhnya ayahmu sakit | Demi Allah, sesungguhnya ayahmu sakit.
Catatan: Meskipun dalam bahasa Arab menggunakan taukid lebih dari satu tapi dalam bahasa Indonesia diterjemahkan hanya satu saja. Bila menggunakan banyak “sesungguhnya” dalam bahasa Indonesia termasuk pemborosan kata.
Huruf Taukid
Huruf taukid berguna untuk menguatkan atau menegaskan dari pernyataan yang terdapat pada suatu kalimat. Ada beberapa huruf yang bisa digunakan untuk taukid, diantaranya:
- (إِنَّ) atau (أَنَّ).
Taukid ini masuk ke mubtada’ khabar dan menashabkan mubtada’. Contoh:
إِنَّ أَبَاكَ مَرِيْضٌ
أَعْلَمُ أَنَّ أَبَاكَ مَرِيْضٌ
- Huruf sumpah
Yaitu (و), (ب), dan (ت), dan memajrurkan kata setelahnya. Contoh:
وَاللهِ أَنَا فِيْ بَنْدُوْنج
- Lam ibtida’
Yaitu lam sebelum isim atau fi’il. Bedanya dengan lam huruf jar adalah lam ibtida’ tidak beramal sehingga i’rab kata setelahnya tetap sesuai kedudukan dalam kalimat. Contoh:
 لَكَانَ أَبُوْكَ مَرِيْضًا
- Nun taukid khafifah
Yaitu nun sukun diakhir fi’il. Contoh:
لَنَكُوْنَنْ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Artinya: Sungguh kami akan termasuk orang-orang yang rugi.
- Nun taukid tsaqilah
Yaitu nun bertasydid di akhir fi’il. Contoh:
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Artinya: Sungguh kami akan termasuk orang-orang yang rugi.
- Huruf tanbih
Huruf tanbih digunakan untuk menarik perhatian mukhathab. Contoh:
أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللهِ قَرِيْبٌ
Artinya: Ingatlah! Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
- Huruf Tambahan
Contoh:
مَا أَنَا بِمَرِيْضٍ
- Huruf (قَدْ)
Huruf (قَدْ) untuk taukid fi’il.
قَدْ كَانَ أَبُوْكَ مَرِيْضًا
Tujuan Khabar (أغراض الخبر)
Tujuan asal dari kalam khabari ada dua, yaitu:
1. Faidatul khabar
Yaitu menyampaikan suatu hukum yang terkandung dalam suatu kalimat kepada mukhathab. Contoh:
حَضَرَ رَئِيْسُ الْجُمْهُوْرِيَةِ
Artinya: Pak Presiden telah datang.
2. Lazimul khabar
Yaitu memberiatahukan mukhathab bahwa mutakallim megetahui suatu hukum. Contoh:
أَنْتَ مَرِيْضٌ
Artinya: Kamu sakit.
Selain kedua tujuan di atas, ada beberapa tujuan kalam khabari sesuai dengan subjek mutakallim dalam menyampaikan suatu pernyataan. Diantaranya:
1. Al-Fakhr (الفخر)
Yaitu menyampaikan berita untuk menunjukkan kebanggaan (prestise). Contohnya sebagaimana sabda Rasulullah:
أَنَا أَفْصَحُ العَرَبِ بَيْدَ أَنِّي مِنْ قُرَيْشٍ
Artinya: Saya orang yang paling fasih berbahasa Arab selain itu saya berasal dari keturunan Quraisy.
2. Izhhar al-Dha‘f (إظهار الضعف)
Yaitu menyampaikan berita untuk menampakkan kelemahan. Contohnya:
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا
 Artinya: “Ia (Nabi Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban….” (Q.S.Maryam :4).
 3. Al-Tahassur (التحسر)
Yaitu menyampaikan berita untuk menunjukkan penyesalan.
Contohnya sebagaiman disebutkan dalam al-Qur’an yang mengisahkan tentang isteri Imran yang melahirkan anak perempuan bernama Maryam: Contohnya:
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى
Artinya: “Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata, “Ya Tuhanku, Sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan….” (QS. ‘Ali ‘Imran : 36).
4. Al-Istirham (الاسترحام)
Yaitu menyampaikan berita untuk memohon kasih sayang dan belas kasihan. Contohnya:
إِنِّيْ فَقِيْرٌ إِلَى عَفْوِ اللهِ وَغُفْرَانِهِ
Artinya: Saya sangat mengharapkan ampunan dan magfirah dari Allah.
Masih banyak lagi tujuan dari penyampaian kalam khabari tergantung maksud dan niat pembicara.

Artikel keren lainnya:

Macam-macam Kinayah

Kinayah diartikan sebagai kiasan dan juga sindiran dalam bahasa Melayu dan Indonesia. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak kinayah dengan berbagai tujuannya. Setelah belajar tentang pengertian kinayah, saatnya berlanjut pada macam-macam kinayah.
(Lihat : Pengertian kinayah dan contoh kinayah)

Artikel keren lainnya: