Alhamdulillah bisa meluangkan waktu untuk berbagi ilmu setelah berkutit dengan kesibukan di dunia nyata. hehe.
Sekarang saya akan membahas tentang materi jinas. Jinas bisa diartikan jenis atau sama. Dalam bahasa Indonesia kita mendapati kata yang diulang-ulang. Dalam bahasa Arab pun ada gaya bahasa pengulangan.
Sekarang saya akan membahas tentang materi jinas. Jinas bisa diartikan jenis atau sama. Dalam bahasa Indonesia kita mendapati kata yang diulang-ulang. Dalam bahasa Arab pun ada gaya bahasa pengulangan.
A.
Pengertian Jinas
Jinas bisa diartikan
sama, mirip atau sejenis. Adapun dalam ilmu balaghah, jinas adalah:
الجِنَاسُ أَنْ يَتَشَابَهَ
اللفظانِ في النُّطْق وَيَخْتَلِفَا في الْمَعْنى
Jinas adalah dua
kata yang sama dalam pelafalan tapi beda dalam makna.
Di Al-Qur’an kita
sering mendapati gaya bahasa yang menggunakan ulangan kata yang sama atau denga
kata yang mirip.
B.
Pembagian Jinas
Jinas ada dua macam
yaitu jinas tam dan jinaas ghair tam.
1.
Jinas Tam (Jinas Sempurna)
هو ما اتَّفَقَ فيه
اللفظان في أمورٍ أَربعةٍ هيَ: نَوْعُ الحُروفِ وشَكلُهَا وعَدَدُها وتَرْتيبُها.
Jinas tam adalah dua
kata yang sama pengucapannya dalam empat hal, yaitu: jenis huruf, harakat
huruf, jumlah huruf dan urutan huruf. Dari keempat tersebut ada yang perlu
diketahui bawha huruf tambahan selain dalam shighat tashrif seperti alif lam
ta’rif dan juga harakat terakhir tidak termasuk kategori 4 hal tersebut.
Contoh di Al-Qur’an:
وَيَوْمَ تَقُوْمُ
السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُوْنَ مَا لَبِثُوْا غَيْرَ سَاعَةٍ كَذَالِكَ كَانُواْ
يُؤْفَكُوْن
Artinya: “Dan pada
hari (ketika) terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa
mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat saja. Begitulah dahulu mereka
dipalingkan dari kebenaran.” (QS. Ar-Rum: 55)
Contoh Syair tentang
kematian seseorang bernama Yahya:
وَسَمَّيْتُهُ يَحْيَى
لِيَحْيَا فَلَمْ يَكُنْ # إِلَى رَدِّ أَمْرِ اللهِ فِيْهِ سَبِيْل
Artinya: Aku
menamakan anak itu Yahya supaya ia hidup terus tetapi # Tidak ada jalan untuk
menolak urusan Allah (kematian).
Pada contoh pertama,
kata (سَاعَة) disebut dua
kali dan pengucapannya sama tetapi maknanya berbeda dimana pertama bermakna
"hari kiamat" sedangkan yang kedua maknanya "waktu atau masa
tertentu". Pada contoh kedua, kata (يَحْيَى)
disebut dua kali dan pengucapannya sama tetapi berbeda maknanya, yakni pertama artinya
“Yahya” atau merujuk kepada seseorang yang bernama Yahya dan yang kedua
bermakna "hidup".
2.
Jinas Ghair Tam (Jinas Tidak
Sempurna)
هو ما اخْتَلَفَ فيه
اللفظان في واحدٍ مِنَ الأمور الْمُتَقَدِّمة
Jinas ghair tam
adalah dua kata yang mirip pengucapannya tetapi tidak sama pada salah satu dari
empat hal, yaitu: jenis huruf, harakat huruf, jumlah huruf dan urutan huruf.
Diantara jenis jinas ghair tam:
a.
Jinas Muharraf
Adalah jinas yang beda harakatnya saja. Contoh:
جُبَّةُ الْبُرْدِ جُنَّةُ الْبَرْد
Kata (الْبُرْدِ) dan (الْبَرْد) hanya beda harakat.
اَلدَّيْنُ يَهْدِمُ
الدِّيْنَ
Kata (اَلدَّيْنُ) dan (الدِّيْنَ) hanya beda harakat.
b.
Jinas Naqis
Adalah jinas yang beda jumlah hurufnya. Contoh:
وَالْتَفَتِ السَّاقُ
بِالسَّاقِ # إِلَى رَبّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ
Kata (السَّاقُ) berbeda jumlahnya dengan (الْمَسَاقُ).
c.
Jinas Mudhari’
Adalah jinas yang perbedaannya satu huruf saja namun
berdekatan makhrajnya. Contoh:
ذَلِكُمْ بِمَا كُنْتُمْ
تَفْرَحُوْنَ فِيْ الأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَمْرَحُوْنَ
Kata (تَفْرَحُوْنَ) dan (تَمْرَحُوْنَ) berbeda satu huruf saja yaitu (ف) dan (م) serta kedua
berdekatan dalam makhraj.
d.
Jinas Lahiq
Adalah jinas yang perbedaannya satu huruf saja dan berjauhan
makhrajnya. Contoh:
فَأَمَّاالْيَتِيْمَ
فَلَا تَقْهَرْ# وَأَمَّاالسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ
Kata (تَقْهَرْ) dan (تَنْهَرْ) perbedaannya terdapat pada huruf (ق) dan (ن).
e.
Jinas Mushahaf
Adalah dua kata yang memilik kesamaan dilihat dari segi
tulisan, akan tetapi perbedaannya terletak pada titik hurufnya saja. Contoh As-Syu’araa:
79-80:
وَالَّذِى هُوَ يُطْعِمُنِى
وَيَسْقِيْنِ# وَإِذَامَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ
Kata (يَسْقِيْنِ) dan (يَشْفِيْنِ) beda huruf bertitik yakni (ق) dan (ف).
f.
Jinas Mukarar
atau Muraddad atau Majduz
Adalah jinas yang salah satu kata dari dua kata yang sejenis
disebutkan setelah kata yang lainnya. Maksudnya dua kata tersebut memiliki
kesamaan pada bentuk (harakat dan sukunnya), jenis, jumlah huruf serta
tertibnya namun berbeda pada satu huruf. Contohnya:
وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِينٍ
من قرعَ باباً ولَجَّ وَلَجَ
g.
Jinas Qalb
Adalah
jinas yang terdapat perbedaan pada susunan huruf pada dua kata. Contoh:
اللَّهُمَّ اسْتُرُ عَوْراتِنَا وَآمِنْ رَوْعاتِنَا
Kata (رَوْعات) dengan (عَوْراتِ) beda susunannya.
Contoh
Al-Mudatsir ayat 3:
وَرَبَّكَ فَكَبّر
Dilihat dari kata
pembentuknya, jinas juga terbagi mejadi
3 macam:
1.
Jinaas Mutamatsil
Yaitu jinas yang
terdiri dari isim dengan isim atau fi’il dengan fi’il
Contoh isim dengan
isim:
لَمْ نَلْقَ غَيْرَكَ إِنْسَانًا يُلاَذِبُهُ
# فَلاَ بَرَحْتَ لِعَيْنِ الدَّهْرِ إِنْسَاناً
Artinya: “Kami
tidak menjumpai seorang manusiapun, selain engkau yang dapat dijadikan
tempat berlindung. Engkau selalu menjadi insan mata bagi mata zaman.”
Contoh fi’il dengan
fi’il:
مَنْ تَابَ قَبْلَ
أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْشِ، مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ (رواه مسلم)
Artinya: “Orang
yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, pasti Allah menerima taubatnya.”
2.
Jinas Mustaufi
Yaitu jinas yang
terdiri dari campuran antara fi’il dengan isim dan juga huruf.
Contoh:
مَامَاتَ مِنْ كَرْمِ
الزَّمَانِ فَإِنَّهُ # يَحْيَى لَدَى يَحْيَى بْنِ عَبْداِللهِ
Artinya: “Tidak
ada yang lenyap dari anggur tempo dulu, maka sesungguhnya anggur yang lenyap
(mati) itu hidup di samping Yahya Bin Abdillah.”
Kata (يَحْيَى)
yang pertama berupa fi’il dan yang kedua adalah isim.
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى .
مَاضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى . وَماَ يَنْطِقُ عَنِ الهَوَى . (النجم:
١-٣)
Artinya: Demi
bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula
keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu Al-Qur’an menurut kemauan hawa
nafsunya. (QS. An-Najm: 1-3).
Kata (هَوَى)
yang pertama berupa fi’il dan yang kedua adalah isim.
Bisa juga jinas yang
terdiri dari huruf dan isim.
Contoh:
وَاتَّبِعُوْا مَا تَتْلُوْا
الشَّيَاطِيْنُ عَلىَ مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ.......الأيـة
(البقرة : ١٠٢)
Artinya: Dan
mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa sulaiman itu mengerjakan sihir) padahal Sulaiman tidak
kafir (tidak mengerjakan sihir)...” (QS. Al-Baqarah: 102)
Kata (مَا)
yang berupa isim dan yang kedua adalah huruf nafi.
3.
Jinas Murakkab
Yaitu jinas yang
terdiri dari murakkab atau frase. Jinas murakkab terbagi menjadi dua jenis
yaitu:
a.
Jinas Murakkab Mutasyabbih
Yaitu jinas yang sama
tulisannya. Contoh:
إِذَا مَلَكَ لَمْ
يَكُنْ ذَاهِبَةٍ # فَدَعْهُ فَدَوْلَتْهُ ذَاهِبَةٌ
Artinya: “Apabila
seorang raja tidak memiliki jiwa bermurah hati, maka tinggalkanlah dia dan
kekuasaannya-pun segera sirna”
Kata (ذَاهِبَةٍ)
yang pertama asalnya ( ذَاءِ هِبَةٌ) yang termasuk
isim lima dan kata (ذَاهِبَةٍ) yang kedua
beruap isim fa’il.
b.
Jinas Murakkab Mafruq
Yaitu jinas yang tidak
sama tulisannya. Contoh:
كُلُّكُمْ قَدْ أَخَذَ
الجَامَ وَلَاجَامِ لَناَ # مَاالَّذِيْ ضَرَّ مُدِيْرَ الجَامِ لَوْ
جَامَلنَاَ
Artinya: “Masing-masing
kamu telah mengambil bejana arak, dan tidak ada bejana arak bagi
kita. Apakah yang memeberi mudharat bagi orang mengelilingkan bejana
itu, kalau ia berbuat baik kepada kita”
Kata (وَلَاجَامِ لَناَ)
isim la dan khabarnya sedangkan kata (لَوْ جَامَلنَاَ)
merupakan fi’il madhi.
=======
=======
Rujukan:
Al-Balaghah Wadhihah
Al-Balaghah Lil Jami’
Bisa tolong dicantumin referensinya...
ReplyDeleteRujukan:
DeleteAl-Balaghah Wadhihah
Al-Balaghah Lil Jami’
Alhamdulillah... syukran ilmunya, mudah²an ilmunya semakin barokah..
ReplyDeleteMaaf harokat ذلكم di surat gofir ayat 75
ReplyDeletePanjang ذٰلكم,
Maaf kata ذٰلكم surat Ghafir Ayat 75 harusnya panjang, contoh Jonas Midori
ReplyDeleteMaaf kalimat ذٰلكم surah Ghafir Ayat 75 contoh jinas mudhari harus nya panjang
ReplyDeleteTerimakasih
SAYA ORG AWAM KEPINGIN ILMU BALANGHOH TETAPI SUSAH MENDAPATKAN MAJLIS TA'LIMNYA, BELAJAR DARI ARTIKEL INI SANGAT MENOLONG DAN BAHASANYA MUDAH DICERNA KARENA ADA SARAN PENULIS JIKA SULIT YG INI BACA DULU YG ITU, DIDAKTIS SEKALI.... SMOGA JADI AMAL JARIAH ANTUM YAA AKHI, MOHON SER TERUS PENGEMBANGAN ILMU BALAGHOH INI SAYA ALHAMDULILLAH MASIH SEMPAT HIDUP DAN DIBERI ILHAM UNTUK BELAJAR ILMU AKHEROT, YAA ALLOH JADIKAN SISA UMUR SEMUA HAMBAMU YG TERLIBAT DALAM ILMU INI SENANTIASA BERTAMBAH KEBAIKAN SAMPAI AKHIR HIDUP NANTI BERHENTI SEGALA PENDERITAAN.
ReplyDeleteجزاكم الله خيرا كثيرا
mohon ijin mengambil artikel ini untuk referensi. jazakallah.
ReplyDeleteSyukran ilmunya
ReplyDeleteجزاك الله خيرا
ReplyDeleteIzin bertanya, apa hukum jinas ketika terdalam dalam bacaan alquran,,, atau apakah makna di balik adanya kata jinas ??atau kesan apa yg ingin di sampaikan alquran dengan adanya kalimat jinas itu??
ReplyDeleteJinas hampir mirip dg konsep rima dlm puisi
Delete