Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Materi Ajar Metode Ummi

Materi Ajar Metode Ummi
Buku  metode Ummi  terdiri  dari 6 jilid  yang  masing-masing terdiri dari 40 halaman ditambah buku gharaibul qur’an dan tajwid dasar. Setiap  buku terdapat pokok bahasan, latihan/pemahaman  dan  ketrampilan.

Mengajar jilid 1 dan 2  dengan kalsikal  individual atau  klasikal baca simak, dan  untuk  jilid 3 sampai  dengan jilid  6  termasuk  Al Qur’an, dengan klasikal baca simak, atau  baca simak murni.
#Jilid 1
1.   Pengenalan huruf Hijaiyah berharakat fathah dari Alif sampai Ya’.
2.   Membaca 2 sampai 3 huruf tunggal berharakat fathah dari Alif sampai Ya’.
3.   Pengenalan nama huruf Hijaiyah dari Alif sampai Ya’ yang diajarkan pada halaman 20 dan 40.
Mengajarkan jilid 1 guru langsung membaca tanpa diurai atau dieja dan cara bacanya pendek-cepat. Ajarkanlah  makhraj   dan   sifat   huruf  sebaik  mungkin dengan langsung mencontohkan bukan secara teoritis.
#Jilid 2
1.   Pengenalan harakat selain fathah yaitu kasrah, dhammah, fathatain, kasratain, dan dhammatain.
2.   Pengenalan huruf sambung dari Alif sampai Ya’ yang dimulai dari halaman 10.
3.   Pengenalan nama harakat dan angka Arab dari 1 – 99 pada halaman 20 dan 40.
Cara mengajar jilid 2 sama seperti jilid 1 yaitu dibaca langsung,  pendek dan cepat. Perhatikan ketika mengajarkan bacaan berharokat kasrah, dhammah,  kasratain dan  dhammatain jangan sampai bacaannya miring terutama dihalaman 37. Yang dimaksud miring di sini adalah kasrah mendekati ke vokal “e” dan dhammah mendekati vokal “o” atau “eu” (dalam bahasa Sunda).
#Jilid 3
1.   Pengenalan bacaan Mad yang dibaca panjang 2 harakat atau 1 Alif (satu ayunan).
Mad yang diajarkan ialah mad ashli, mad shilah qashirah, dan mad badal. Dalam praktiknya anak diajarkan tidak secara teoritis dengan kata-kata yang bertele-tele. Kata kunci ketika mengajarkan bacaan mad adalah:
§  Pada halaman 1, “Fathah diikuti alif dibaca panjang satu ayunan”.
§  Pada halaman 11, “Fathah panjang dibaca panjang satu ayunan”.
§  Pada halaman 14, “Kasrah diikuti ya’ sukun dibaca panjang satu ayunan”.
§  Pada halaman 21, “Kasrah panjang dibaca panjang satu ayunan”.
§  Pada halaman 24, “Dhammah diikuti wawu sukun dibaca panjang satu ayunan”.
§  Pada halaman 28, “Dhammah panjang dibaca panjang satu ayunan”.
2.   Pengenalan bacaan Mad yang dibaca panjang lebih dari 2 harakat atau 1 Alif dengan tanda “coret panjang”.
Bacaan mad dengan ukuran lebih dari 2 harakat dimulai dari halaman 35. Kata kunci untuk mengajarkan mad ini adalah “Coret panjang dibaca panjang 2 ayunan”.
3.   Pengenalan nama harakat dan angka Arab dari 100 – 500 di halaman 20 dan 40.
#Jilid 4
1.   Pengenalan huruf yang disukun dan huruf yang ditasydid.
Ketika mengajarkan huruf sukun dan bertasydid supaya ditekan  membacanya dan jangan sampai kendor atau diseret-seret. Kata kunci ketika mengajarkan huruf sukun atau tasydid adalah “lam sukun ditekan membacanya” ketika mengajarkan lam sukun, “lam bertasydid ditekan membacanya” untuk lam betasydid. Penyebutan huruf tergantung huruf yang diajarkan pada jilid 4. Pada jilid ini, tidak semua huruf hijaiyah sukun diajarkan salah satunya huruf qalqalah.
2.   Pengenalan huruf-huruf Fawâtih al-Suwar yang ada di halaman 40.
Pada halaman 40, huruf-huruf dibaca namanya saja (tidak berharakat) dan tidak dipanjangkan.
#Jilid 5
1.   Pengenalan cara waqaf.
Mulai dari jilid 5, siswa diajarkan cara mewaqafkan di akhir kata dengan berbagai bentuk di antaranya:
 §  Cara mewaqafkan tanwin fathah dan kata yang berakhiran alif layyinah
Materi ini diajarkan pada halaman 1. Kata kuncinya adalah “aliman jika waqaf dibaca alima” dan “fatardha jika waqaf dibaca fatardha”.
§  Cara mewaqafkan kata dengan hukum mad aridh lissukun dan mad lin
Dengan kata kunci “alimun jika waqaf dibaca aliim” dan “khaufun jika waqaf dibaca khauuf”. Cara waqaf seperti ini diajarkan pada halaman 3.
§  Cara mewaqafkan kata yang akhirnya dibaca pendek
Dengan kata kunci “rusulun jika waqaf dibaca rusul” dan “khusrin jika waqaf dibaca khusr”. Cara waqaf seperti ini diajarkan pada halaman 5.
§  Cara mewaqafkan kata yang berakhiran ta marbuthah
Dengan kata kunci “radhiyatan jika waqaf dibaca radhiyah”. Cara waqaf seperti ini diajarkan pada halaman 7.
2.   Pengenalan bacaan dengung.
Dalam istilah tajwid, dengung disebut dengan ghunnah. Bacaan dengung pada jilid 5 ada beberapa macam diantaranya:
§  Hukum ghunnah
Dengan kata kunci “nun tasydid dibaca dengung yang lama” dan “mim tasydid dibaca dengung yang lama”. Bacaan ghunnah ajarkan mulai halaman 9.
§  Bacaan ikhfa’/samar
Dengan kata kunci “nun sukun sama dengan tanwin dibaca dengung yang lama”. Bacaan ikhfa diajarkan mulai halaman 12.
§  Bacaan idgham bighunnah
Dengan kata kunci “nun sukun atau dengan tanwin jika bertemu salah satu huruf ya’, nun, mim, wawu dibaca dengung yang lama”. Bacaan idgham bighunnah mulai diajarkan dari halaman 21.
§  Bacaan Idgham mitslain
Dengan kata kunci “mim sukun bertemu mim sama dengan mim tasydid dibaca dengung yang lama”. Bacaan Idgham mitslain mulai ajarkan dari halaman 25.
§  Bacaan ikhfa’ syafawi
Dengan kata kunci “mim sukun bertemu ba’ dibaca dengung yang lama”. Bacaa ikhfa’ syafawi diajarkan mulai ajarkan dari halaman 27.
§  Bacaan iqlab
Dengan kata kunci “mim ba’di sama dengan mim ba’di”. Bacaan iqlab mulai diajarkan dari halaman 31.
3.   Wawu yang tidak ada harakatnya
Apabila ada dhammah diikuti wawu yang tidak ada harakatnya maka dibaca pendek. Kata kunci untuk mengajarkan materi ini adalah “ulaika sama dengan ulaika”. Materi ini diajarkan pada halaman 34.
4.   Pengenalan hukum lafadz Allah yang dibaca tafhim dan tarqiq yang diajarkan pada halaman 36 dan 37.
5.   Pengenalan huruf-huruf Fawâtih al-Suwar yang ada di halaman 20 dan 40.
Pada halaman 20 dan 40, huruf dengan tanda coret panjang dibaca panjang 6 harakat.
#Jilid 6
1.     Pengenalan bacaan Qalqalah.
Pengajaran bacaan qalqalah baik qalqalah shugra maupun kubra terdapat di halaman 1-8.
2.     Pengenalan bacaan yang tidak dengung.
Pada pengenalan bacaan tidak dengung ada dua hukum tajwid yang diajarkan yaitu idgham bila ghunnah dan idzhar halqi. Hukum idgham bilaghunnah diajarkan mulai halaman 9 dengan kata kunci “nun sukun atau tanwin jika bertemu salah satu huruf lam ra’ dibaca tidak dengung”.
Hukum bacaan idzhar diajarkan mulai dari halaman 13 dengan kata kunci “nun sukun atau tanwin jika bertemu hamzah, Ha dibaca tidak dengung”. Demikian juga pada huruf berikutnya, penyebutan huruf disesuaikan dengan huruf yang tertera di buku Ummi.
3.     Pengenalan hukum mad lazim kilmi mutsaqal.
Pada halaman 28 terdapat contoh hukum mad lazim kilmi mutsaqal yang harus dibaca panjang dengan ukuran 6 harakat dan setelah itu ditekan karena huruf bertasydid.
4.     Pengenalan Nun Iwadh (Nun kecil)
Pada halaman 29 dan 30 terdapat nun kecil yang di awal ayat itu diabaikan saja. adapun nun kecil ditengah ayat harus dibaca dengan harakat kasrah dan harakat tanwin menjadi harakat tunggal.
5.     Pengenalan bacaan Ana (tulisannya panjang dibaca pendek) di halaman 31.
6.     Pengenalan tanda waqaf dan washal.
Mulai halaman 29 ajarkan tentang tanda waqaf dan washa serta tidak perlu detail dengan nama-nama setiap tanda. Klasifikasi tanda waqaf dan washal bisa dilihat di halaman 40.
#Al-Qur’an
1.   Pengenalan bacaan tartil dalam al-Qur’an.
2.   Pengenalan cara memberi tanda waqaf (cara berhenti) dan ibtida’ (memulai bacaan) dalam al-Qur’an.
#Jilid Gharib
1.     Pengenalan bacaan yang memerlukan kehati-hatian dalam membacanya.
2.     Pengenalan bacaan yang gharib dan musykilat dalam al-Qur’an.
#Jilid Tajwid
Pengenalan teori ilmu Tajwid dasar dengan materi:
1.     Hukum nun sukun atau tanwin,
2.     Gunnah (nun dan mim bertasydid),
3.     Hukum mim sukun,
4.     Macam-macam idgham,
5.     Hukum lafadz Allah,
6.     Qalqalah,
7.     Izhhar wajib,
8.     Hukum ra’,
9.     Hukum lam ta’rif,
10.  Hukum bacaan Mad.

Cara mengajarkan tajwid adalah guru menjelaskan pokok pembahasan, kemudia seluruh murid membaca pokok pelajaran tersebut. Pelajaran tajwid ini harus dihafalkan dan difahami oleh semua murid. Salah satu cara mengetes pemahaman murid yaitu dengan mengurai ayat.

Artikel keren lainnya:

14 Tanggapan untuk "Materi Ajar Metode Ummi"

  1. Kalau mau Beli Bukunya bagaimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ingin menggunakan metode ini harus dapat izin dari ummi foundation. sekolah yg sdh dapat izin bisa beli bukunya

      Delete
    2. buku untuk golongan sendiri ya?

      Delete
    3. saya mau beli bukunya jga brp sepaket

      Delete
    4. Saya juga mau beli bukunya, bagaimana caranya?

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Kalo mau beli bukunya dimana??? Sy di kalimantan utara kab malinau

    ReplyDelete
  4. klau pakai ummi harus ada guru yang sudah lulus sertifikasi ummi, dan bukunya tidak di jual belikan kecuali yang sudah sertifikasi

    ReplyDelete