Assabiqunal Awwalun adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada orang-orang yang pertama kali memeluk agama Islam dan beriman kepada ajaran Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah individu yang dengan segera menerima dakwah Rasulullah SAW dan menjadi pengikut setia pada masa-masa awal penyebaran Islam, yang penuh dengan tantangan, tekanan, dan ancaman dari masyarakat Quraisy di Mekah.
Kelompok ini memiliki kedudukan istimewa dalam sejarah Islam karena mereka adalah orang-orang pertama yang menerima kebenaran dan bersedia menghadapi segala risiko serta kesulitan demi mempertahankan iman mereka.
Beberapa di antara mereka yang termasuk dalam Assabiqunal Awwalun adalah:
- Khadijah binti Khuwailid: Istri Nabi Muhammad SAW, wanita pertama yang masuk Islam.
- Abu Bakar Ash-Shiddiq: Sahabat karib Nabi Muhammad SAW, laki-laki dewasa pertama yang masuk Islam.
- Ali bin Abi Thalib: Sepupu Nabi Muhammad SAW, yang masuk Islam saat masih kanak-kanak.
- Zaid bin Haritsah: Anak angkat Nabi Muhammad SAW, termasuk orang pertama yang memeluk Islam.
- Utsman bin Affan: Salah satu dari Khulafaur Rasyidin, pemeluk Islam dari kalangan Quraisy.
- Bilal bin Rabah: Seorang budak yang kemudian dibebaskan, terkenal karena keteguhan imannya meskipun disiksa.
- Ammar bin Yasir dan keluarganya (Yasir dan Sumayyah): Keluarga yang mengalami siksaan hebat karena keimanan mereka, dan Sumayyah menjadi syahidah (martir) wanita pertama dalam Islam.
Kelompok ini bukan hanya terdiri dari kalangan bangsawan atau sahabat dekat Rasulullah, tetapi juga dari berbagai latar belakang sosial, termasuk budak dan orang-orang yang dianggap rendah dalam masyarakat Mekah. Keteguhan iman dan pengorbanan mereka dalam menghadapi penindasan memberikan contoh dan teladan besar bagi umat Islam di kemudian hari.
Ibnu Hisyam pernah menulis 40 nama Assabiqunal Awwalun. Dalam urutannya, Khadijah berada di nomor pertama, Asma' di urutan ke-18, dan Aisyah di nomor ke-19. Umar bin Khattab berada di bawah Aisyah.
Berikut adalah beberapa nama yang termasuk Assabiqunal Awwalun:
- Khadijah binti Khuwailid
- Zaid bin Haritsah
- Ali bin Abi Thalib
- Abu Bakar Al-Shiddiq
- Bilal bin Rabah
- Ummu Aiman
- Hamzah bin Abdul Muthalib
- Abbas bin Abdul Muthalib
- Abdullah bin Abdul-Asad
- Ubay bin Ka'ab
- Abdullah bin Rawahah
- Abdullah bin Mas'ud
- Mus'ab bin Umair
- Mu'adz bin Jabal
- Aisyah
- Umar bin Khattab
- Utsman bin Affan
- Arwa' binti Kuraiz
- Zubair bin Awwam bin Khuwailid
- Abdurrahman bin Auf
- Sa'ad bin Abi Waqqas
- Thalhah bin Ubaidillah
- Abdullah bin Zubair
- Miqdad bin Aswad
- Utsman bin Mazh'un
- Sa'id bin Zaid
- Abu Ubaidah bin al-Jarrah
- Waraqah bin Naufal
- Abu Dzar Al-Ghiffari
- Umar bin Anbasah
- Sa’id bin Al-Ash
- Abu Salamah bin Abdul Asad
- Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam
- Yasir bin Amir
- Ammar bin Yasir
- Sumayyah binti Khayyat
- Amir bin Fuhairah
- Ja'far bin Abi Thalib
- Khabbab bin 'Art
- Ubaidah bin Harits
- Ummu al-Fadl Lubaba
- Shafiyyah binti Abdul Muthalib
- Asma' binti Abu Bakar
- Fatimah bin Khattab
- Suhayb Ar-Rummi
- Qudamah bin Mazh'un
Menurut kepercayaan Islam, Assabiqunal Awwalun akan mendapat tempat mulia di Surga Jannatun Na'im, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an, surat At-Taubah ayat 9:100: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Assabiqunal Awwalun dalam Islam"
Post a Comment