Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Ilmu 'Arudh: Pengertian, Fungsi, dan Sejarahnya

Pengertian Ilmu Arudh 

Salah satu dari cabang ilmu sastra Arab ada yang dinamakan ilmu arudh. Banyak redaksi yang mengungkapakan tentang definisi ilmu arudh, di antaranya: 

“Ilmu untuk mengetahui shohih dan rusaknya wazan syair Arab serta untuk mengetahui zihaf dan illat yang masuk di dalamnya.” 

“Ilmu Arudh adalah ilmu cara memahami dan membuat syair bahasa Arab.” 

“Ilmu Arudh adalah ilmu yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur keindahan serta kebenaran pembuatan syair bahasa Arab.” 

“Ilmu 'Arudh adalah ilmu yang mempelajari taf'ilah (ritme atau metrum) dalam puisi Arab klasik.”  

Bisa disimpulkan bahwa ilmu Arudh adalah sistem yang mengatur pola irama atau aliran dalam syair dan merupakan bagian penting dari studi sastra Arab. Ilmu ini membantu mengklasifikasikan jenis-jenis syair dan membedakan mana yang dianggap sesuai dengan aturan metrum yang benar. 

Fungsi Ilmu Arudh 

Ilmu Arudh memiliki beberapa fungsi penting dalam dunia sastra Arab: 

1. Mengukur Kebenaran Syair 

Ilmu Arudh digunakan untuk mengetahui kebenaran dan keindahan syair. Dengan menggunakan kaidah-kaidah Arudh, para penyair dapat memastikan bahwa syair mereka memiliki struktur yang benar dan indah. 

2. Membedakan Syair dengan Lainnya 

Ilmu Arudh membantu membedakan antara syair Arab dengan jenis tulisan lainnya, seperti prosa. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dan keaslian syair[3]. 

3. Menghindari Kerancauan Bahar 

Dengan ilmu Arudh, para penyair dapat menghindari kerancauan antara bahar (irama) yang berbeda, sehingga syair dapat dipahami dengan lebih baik dan tidak salah dalam pengucapan[3]. 

Sejarah Ilmu Arudh 

Ilmu Arudh diciptakan oleh Abu Abdurrahman al-Khalil ibn Ahmad ibn Tamim al-Farahadiy al-Yazdiy al-Yahmadiy al-Bashry (718–791 M), yang dikenal sebagai Imam Kholil. Al-Khalil menemukan bahwa puisi Arab klasik memiliki pola ritme tertentu, dan ia mulai mengkategorikannya. Ia menciptakan kaidah-kaidah Arudh pada abad ke-2 H/ke-8 M. Sejak itu, ilmu Arudh menjadi sangat penting dalam dunia sastra Arab karena dapat mengukur keindahan dan kebenaran syair. 

عِلْمُ الْخَلِيْلِ رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْه * سَبَبُهُ مَيْلُ الْوَرَى لِسِبَوَيْه 

فَخَرَجَ الْآمَامُ يَسْعَى لِلْحَرَم * يَسْأَلُ رَبَّ الْبَيْتِ مِنْ فَيْضِ الْكَرَم 

فَزَادَهُ عِلْمُ الْعَرُوْضِ  فَانْتَشَر * بَيْنَ الْوَرَى فَأَقْبَلَتْ لَهُ الْبَشَر 

“Ilmunya al-Khalîl (semoga rahmat Allah selalu diberikan kepadanya), penyebabnya adalah dukungan masyarakat terhadap Sîbaweh. Maka al-Imam pun pergi bersa’i ke masjid al-Haram, memohon limpahan karunia dari penguasa al-Bait. Ilmu ‘arûdh menjadi tambahan ilmunya. Ilmu ini pun tersebar dan diterima di kalangan masyarakat”. 

Peran Ilmu Arudh dalam Sastra Arab 

Ilmu Arudh erat kaitannya dengan ilmu Qawafi, yang lebih menekankan pembahasan pada hal-ihwal harakat akhir syair. Kedua ilmu ini tidak bisa dipisahkan karena keduanya membahas aspek penting dalam pembuatan syair Arab. Ilmu Arudh seperti ilmu morfologi yang menentukan bacaan huruf tengah dan asal-muasal kalimat, sedangkan Qawafi adalah ilmu gramatika yang menentukan harakat akhir setiap kalimat dalam I’rab. 

Dalam sejarahnya, ilmu Arudh telah menjadi sangat penting di kalangan orang Arab, sehingga dianggap istimewa. Ibnu Faris berkomentar bahwa Ilmu ‘Arudh merupakan pengukur bagi syair-syair orang Arab, dan siapa saja yang berhasill mengetahui keindahan dan rahasia ilmu ‘Arudh, berarti dia telah melampaui segala sesuatu yang dianggap tidak berarti. 

Dengan demikian, ilmu Arudh tidak hanya berperan dalam mengukur keindahan syair, tetapi juga dalam menjaga kualitas dan keaslian sastra Arab secara keseluruhan. 

Rujukan: 

  1. Hasyimi al-, Ahmad (1965). Mizanu az-Zahab fi Sina'ati Syi'ri al-Arabi. Mesir: al-Maktabah at-Tijariyyah al-Kubra. 
  2. Tohari, M. Sufyan (1986). Ilmu 'Arudh dan Qawafi. Yogyakarta: Penerbit Kota Kembang. 
  3. Khalil, Ibrahim (2007). Arudu asy-Syi'ri al-Arabiyyi. Al-Qahirah: Dar asy-Syuruq. 
  4. Mu'awwid, Sulaiman (2009). Ilmu-Arud wa Musiqa asy-Syi'ri. Tarablus: Al-Mu'assasatul-Hadisatu li al-Kitabi. 
  5. Hamid, Mas'an (1995). Ilmu Arudl dan Qawafi. Al-Ikhlas: Surabaya. 

Rujukan online: 

Artikel keren lainnya: