Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Khutbah Jum'at tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Contoh khutbah jum'at tentang begitu besarnya cinta Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya. Khutbah ini bisa digunakan dalam suasana maulid Nabi Muhammad atau tentang sirah nabawiyyah. Semoga bermanfaat!

Kaligrafi Muhammad

Assalamu ‘Alaykum

الْحَمْدَ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه . اَللّٰهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله . اِتَّقُواللهَ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن . أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Hadirin jamaah jum’at rahikumullah!

Kalau ditanya siapakah orang yang paling mencintai kita? Maka jawaban yang tepat bukanlah orang tua, anak, istri, keluarga, teman, atau pun tetangga. Orang yang paling mencitai kita adalah Nabi Muhammad saw. Begitu besar cinta dan pengorbanan Rasulullah untuk ummatnya. Mari kita renungkan bagaimana Rasulullah begitu cinta kepada kita semua!

Di penghujung usia beliau, Beliau jatuh sakit sampai tidak bisa mengimami shalat jamaah di masjid. Hingga pada suatu hari datanglah malaikat maut bertamu ke rumah beliau untuk mengambil ruh Rasulullah yang mulia. Kedatangan tamu itu sebenarnya ditolak putri tercinta Sayyidah Fatimah Az-Zahra radhiyallahu ‘anha, tetapi setelah Rasulullah Saw menjelaskan bahwa yang datang adalah malaikat maut, akhirnya Fatimah merasakan gelisah dan hatinya sangat sedih. Kemudian dia mempersilakan masuk.

Malaikat maut datang menghampiri, Rasulullah menanyakan kenapa Malaikat Jibril tidak ikut serta. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. Ketika Jibril datang ke hadapan Rasulullah , beliau berkata: “Ya Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan suara yang lemah.

“Pintu-pintu langit telah terbuka, para Malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu ternyata jawaban itu tidak membuatkan Rasulullah lega, mata beliau masih penuh kecemasan.

“Apakah Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” ucap Rasulullah .

“Jangan khawatir wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat maut menjalankan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah Saw ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah Saw bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” ucap beliau.

Perlahan Rasulullah Saw mengaduh, putri tercinta Fatimah pun hanya bisa terpejam, sementara Sayyidina Ali radhiallahu ‘anhu yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan wajahnya. “Jijikkah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” ujar Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril . Sesaat kemudian terdengar Rasulullah mengaduh karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

“Ya Rabb, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku,” ucap Nabi.

“Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibir beliau bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. “Ushikum bissholaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah salat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu),” ucap Nabi dengan suara yang amat lirih.

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, para sahabat saling berpelukan. Sayyidah Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah, “Ummatii, ummatii, ummatiii!”.

Itulah sepenggal kisah ketika sakaratul maut yang dialami oleh Rasulullah SAW.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membalas cintanya Rasulullah SAW?

Mencintai Nabi Muhammad : Melakukan sunah-sunah Rasul

Umat muslim sudah seharusnya melakukan sunah-sunah yang diajarkan Rasulullah sebagai bukti cinta kepadanya. Itu pula yang harus dilakukan jika umat muslim percaya bahwa Rasulullah merupakan nabi akhir zaman. Adapun sunah-sunah Rasul yang bisa dilakukan secara rutin adalah salat sunah rawatib, sedekah, berzikir, berpuasa, salat malam, membaca Alquran dan lainya.

Allah SWT berfirman di surat Al-Hasyr ayat 7:

وَمَا ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah."

Mencintai Nabi Muhammad : Perbanyak shalawat

Selanjutnya perbanyak shalawat untuk Baginda Nabi Muhammad secara rutin. Pasalnya, kelak di akhirat nanti, shalawat tersebut akan mendatangkan manfaat.

“Apabila salah satu di antara kamu (manusia) membaca sholawat, sebaiknya diawali dengan mengagungkan nama Allah ta’ala dan memujinya, setelah itu barulah membaca sholawat kepada nabi, setelah itu barulah dapat berdoa sesuai doa yang dinginkan.” (HR.Ahmad, Abu dawud dan tirmidzi)

Rasulullah SAW juga berkata:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” [HR. Muslim].

Mencintai Nabi Muhammad : Menjadikan Rasulullah sebagai teladan

Rasulullah diutus oleh Allah sebagai suri tauladan yang paling baik dalam berbagai aspek, baik mengenai akhlaknya, ibadahnya atau pun amalan lainnya. Rasulullah menjadi contoh bagi ummat manusia baik sebagai seorang pemuda, seorang suami, seorang ayah, seorang pemimpin, seorang panglima perang, seorang sahabat, dll. Karena itu umat islam wajib meneladani Rasulullah supaya dapat meraih cintanya.

Mencintai Nabi Muhammad : Mencintai keluarga, sahabat, dan umat muslim

Sebagai seorang pemimpin besar, Rasulullah sangat mencintai keluarga, sahabat, dan tentunya umatnya. Maka sebagai pengikut, setiap muslim pun harus meniru cara Rasullullah memperlakukan orang-orang yang dicintainya. Selain keluarga dan saudara muslim, umat muslim pun dianjurkan untuk mencintai para Ahlul Bait. Mereka adalah keturunan suci Rasulullah yang memiliki ikatan nasab, keturunan Fathimah sampai hari kiamat.

Mencintai Nabi Muhammad : Mempelajari shirah nabawiyah

Umat muslim harus mengetahui sejarah, latar belakang Rasulullah hingga perjuangannya di dalam mempertahankan Islam. Hal-hal seperti ini bisa dipelajari dengan membaca shirah nabawiyah. Shirah Nabawiyah sendiri merupakan rekaman atau rincian seluruh kehidupan Nabi Muhammad , dari masa kecil, tentang keluarga, perjuangan pada zaman jahiliah, hingga pengorbanan untuk umatnya. Dengan mempelajari ini, maka akan lebih mudah mengenal dan menerapkan semua hal baik yang pernah Rasulullah lakukan.

Sekian untuk khubah yang pertama.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتًهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛

فَيَا مَعَاشِرَ الُمسْلِمِيْنَ، أُوْصِيْكُمْ وِإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمِيْن

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

وَالْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. أَقِمُوا الصَّلاَةِ....

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Khutbah Jum'at tentang Maulid Nabi Muhammad SAW"

Post a Comment