Ayat dan hadis tentang perintah menunaikan amanah dan larangan khiyanat.
Sifat amanah merupakan sifat mulia yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Menjadi orang yang amanah akan menjadikannya mulia di hadapan manusia dan di hadapan Allah swt.
Amanah |
● An-Nisa’ ayat 58
إِنَّ
اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا
حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ
اللَّهَ
نِعِمَّا
يَعِظُكُم
بِهِ
إِنَّ
اللَّهَ
كَانَ
سَمِيعًا
بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’: 58)
● Al-Ahzab ayat 72
إِنَّا
عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ
أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ إِنَّهُ
كَانَ
ظَلُومًا
جَهُولًا
“Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh,”(QS. Al-Ahzab: 72).
● Al-Mu’minun Ayat 8
وَالَّذِينَ
هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya.”
● Al-Ma’arij ayat 32
وَالَّذِينَ
هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya.”
● Al-Anfal
ayat 27 :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا
أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
● Al-Nahl
ayat 90:
إِنَّ
اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran”.
● Hadis jangan
menyia-nyiakan amanah
اِذَا
ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ
السَّاعَةَ
“Dari Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah bersabda: ‘Jika amanat
telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.’ Kemudian ada seorang
sahabat yang bertanya:
مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلاَّ قَالَ: لاَ إِيْـمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَـةَ
لَهُ، وَلاَ دِيْـنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَـهُ
“Tidaklah Nabi SAW berkhutbah kepada kami, melainkan beliau bersabda: “Tidak
ada iman bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah, dan tidak ada agama
bagi orang yang tidak menepati janjinya.” (HR Muslim)
● Hadis menunaikan
amanah
أَدِّ
الْأَمَانَةَ إِلَى مَنْ ائْتَمَنَكَ وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ
“Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau
mengkhianati orang yang mengkhianatimu!” (HR Tirmidzi)
● Hadis tentang
amanah adalah ciri kesempurnaan iman
لاَ
إِيمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ وَلاَ دِينَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ
“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna
agama orang yang tidak menunaikan janji.” (HR Ahmad)
● Hadis tentang
memimpin adalah amanah
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ
“Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda; “Setiap orang
adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang
kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta
pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
● Hadis tentang
tidak amanah adalah ciri munafiq
آيَةُ
الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya
dia berbohong, apabila dia berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia
dipercaya niscaya dia berkhianat.” (HR Bukhari Muslim)
● Hadis tentang
amanah menjaga rahasia
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَدَّثَ الرَّجُلُ
بِالْحَدِيثِ ثُمَّ الْتَفَتَ فَهِيَ أَمَانَةٌ
“Rasulullah SAW bersabda: ‘Apabila seseorang membicarakan sesuatu
kepada orang lain (sambil) menoleh kanan kiri (karena yang dibicarakannya itu
rahasia) maka itulah amanah (yang harus dijaga).” (HR Abu Daud)
● Hadis tentang
amanah menjaga kerahasiaan pertemuan
الْمَجَالِسُ
بِالْأَمَانَةِ إِلَّا ثَلَاثَةَ مَجَالِسَ سَفْكُ دَمٍ حَرَامٍ أَوْ فَرْجٌ
حَرَامٌ أَوْ اقْتِطَاعُ مَالٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
“Majelis pertemuan itu harus dilandasi sifat amanah, kecuali pada tiga
majelis, yaitu: di tempat pertumpahan darah yang dilarang, di tempat perzinaan
dan perampokan.” (HR Abu Daud)
● Hadis tentang
nepotisme berarti tidak amanah
من
استعمل رجلا من عصابة و في تلك العصابة من هو أرضى لله منه فقد خان الله و خان
رسوله و خان المؤمنين
“Barangsiapa mengangkat seseorang untuk suatu jabatan karena ada tali
kekeluargaan, padahal ada orang yang lebih disukai Allah daripadanya, maka
sesungguhnya ia telah mengkhianati Allah, RasulNya dan orang-orang yang
beriman.” (HR Hakim)
● Hadis tentang
amanah dan larangan menerima gratifikasi
مَنْ
اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ فَرَزَقْنَاهُ رِزْقًا فَمَا أَخَذَ بَعْدَ ذَلِكَ
فَهُوَ غُلُولٌ
“Barangsiapa yang kami angkat menjadi pegawai untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dan kami beri upah menurut semestinya, maka apa yang ia ambil lebih
dari upah yang semestinya tersebut termasuk barang hasil korupsi.” (HR Abu
Daud)