Seorang tabi'in yang mulia, Iyas bin Mu'awiyah rahimahullah, menangis sejadi-jadinya ketika salah satu dari orang tuanya meninggal dunia. Sehingga ditanyakan kepada beliau, " Mengapa Anda menangis sedemikian rupa ?"
Tidaklah aku menangis karena kematian karena yang hidup pasti mati. Akan tetapi, yang membuatku menangis karena dulu aku punya dua pintu ke surga, maka tertutuplah satu pintu pada hari ini dan tidak dibuka sampai hari kiamat. Aku mohon kepada Allah ta'ala agar aku bisa menjaga pintu yang kedua," jawab beliau.
Kedua orang tua adalah dua pintu menuju surga, yang kita dapat menikmati bau harumnya setiap pagi dan petang . Rasulullah saw. bersabda,
(Berbakti kepada) orang tua adalah pintu surga yang paling tengah maka engkau pilih sia-siakan pintu itu atau menjaganya." ( H.R. At-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani).
Pintu surga yang paling tengah adalah pintu yang paling indah. Masihkan engkau sia-siakan pintu itu ? Bahkan, engkau haramkan dirimu untuk memasukinya dengan mengangkat suaramu di hadapannya? Dengan membentaknya di kala tulang-tulangnya semakin lemah karena dimakan usia? Sementara tubuhmu yang berotot kekar, dahulu telah dibasuh kotorannya dengan tangannya yang kini tak bertenaga.
Rasulullah saw. bersabda,
"Celaka, celaka dan celaka.' sahabat bertanya, 'Siapa, ya Rasulullah?' 'Siapa yang mendapatkan kedua orang tuanya di masa tua, salah satunya atau keduanya, tetapi ia tidak masuk surga.'" (H.R. Muslim)
Berbahagialah yang masih memiliki orang tua. Berbuat baiklah pada mereka apa pun yang mereka lakukan padamu. Sebab tidak ada kebaikan yang sia-sia terlebih kepada orang yang melahirkan dan merawat kita.
Semoga Allah mempermudah kita untuk lebih memuliakan orang tua kita. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.
Belum ada tanggapan untuk "Hikmah: Jagalah Pintu Surga (Berbakti Kepada Orang Tua)"
Post a Comment