Hamzah
Washal
Hamzah
washal adalah hamzah yang tetap bila berada di awal dan gugur bila berada di
tengah. Maksudnya adalah hamzah washal dibaca bila di awal bacaan dan tidak
dibaca bila di tengah bacaan. Hamzah washal selalu berada di awal kata dan
bentuknya seperti alif.
Hamzah |
Hamzah
washal berada pada:
1. Hamzah
pada fi’il amar dari fi’il tsulatsi
Contoh:
اكْتُبْ – افْتَحْ - اجْلِسْ
2. Hamzah
pada “Al” tambahan pada awal isim
الرَّجُلُ - الضَّرْبُ - الْكِتَابُ
3. Hamzah
pada fi’il madhi dan fi’il amar khumasi dan sudasi serta mashdarnya
Contoh:
انْطَلَقَ - انْطَلِقْ - انْطَلَاقًا
اسْتَخْرَجَ ، اسْتَخْرِجْ - اسْتِخْرَاجًا
4. Isim
asyrah, yaitu:
اسْمٌ – ابْنٌ - ابْنَةٌ - اثْنَانِ - اثْنَتَانِ -
امْرَأَةٌ - امْرُؤٌ - ابْنَانِ - امْرَأَتَانِ - امْرَئَانِ
Cara membaca hamzah washal
ada 4 macam dalam dua keadaan:
Apabila ada hamzah washal
berada di awal kalimat atau bacaan maka ada 3 cara baca:
1. Dhammah
Yaitu hamzah washal yang
terdapat pada fi’il dan huruf ketiga dari fi’il tersebut berharakat dhammah.
Contoh:
اُدْخُلُوْا – اُخْرُخْ - اُنْصُرْ
2. Fathah
Yaitu hamzah washal pada
isim yang diawali alif lam ta’rif. Contoh:
اَلْبَقَرَةُ – اَلنَّاسُ - اَلْعِلْمُ
3. Kasrah
• Hamzah washal yang
terdapat pada fi’il dan huruf ketiga dari fi’il tersebut berharakat fathah atau
kasrah. Contoh:
اِضْرِبْ – اِفْتَحْ - اِجْتَمَعَ
• Hamzah washal yang
terdapat pada isim-isim musytaq. Contoh:
اِسْتِغْفَارٌ – اِجْتِمَاعٌ - اِسْتِخْرَاجٌ
• Hamzah washal yang
terdapat pada isim-isim jamid. Contoh:
ابْنٌ - ابْنَةٌ
- اثْـــنَانِ - اثْـــنَـــتَانِ - امْـرَأةٌ
- امْـرِئٌ - اسْــمٌ
B. Ditengah kalimat/bacaan
Apabila ada hamzah washal berada
tengah kalimat atau bacaan maka cara bacanya seperti halnya alif namun tidak
menjadikannya bacaan mad. Contoh:
وَامْـرَأتُهُ – مِنَ الْمَلَائِكَةِ – فَانْصُرْ
Apabila hamzah washal
terletak setelah alif lam maka hamzahnya tetap berharakat. Contoh:
اَلْاِسْمُ – اَلْاِسْتِغْفَارُ - اَلْاِجْتِمَاعُ
Hamzah
Qatha’
Hamzah
qatha’ adalah hamzah yang tetap dibaca ketika di awal, ditengah ataupun di
akhir bacaan serta berada di awal, tengah dan akhir isim.
1. Hamzah
pada fi’il madhi tsulatsi
Contoh:
أَكَلَ - أَخَذَ - أَمَرَ
2. Hamzah
fi’il madhi rubai’i
Contoh:
أَحْسَنَ - إِحْسَانًا – أَكْرَمَ - إِكْرَامًا
3. Seluruh
isim selain isim yang sepuluh
Contoh:
أَخٌ - أُخْتٌ - أَمِيْرٌ
4. Huruf
Contoh:
أَوْ - أَنْ - إِنْ – إِلَى
Penulisan
Hamzah
Hamzah
ditulis dalam bentuk alif, ya’, wau, atau seperti kepala ain.
1. Hamzah
di awal kata ditulis dalam bentuk alif.
Contoh:
أَنْعَمْتَ – اَلْاَنْهَارُ - اِبْنٌ
2.
Hamzah di tengah kata ditulis menyesuaikan dengan harakat pada hamzah dan huruf
sebelumnya. Urutan harakat terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya adalah
kasrah, dhammah, fathah dan sukun. Ditulis dalam bentuk alif apabila mengacu
pada harakat fathah; ditulis dalam bentuk ya’ apabila mengacu pada harakat
kasrah; ditulis dalam bentuk wau apabila mengacu pada harakat dhammah.
Contoh
penulisan hamzah di tengah:
سَأَلَ – سُئِلَ - سُؤَالٌ
3. Adapula
hamzah yang ditulis mufradah atau seperti kepala ‘ain apabila berada diakhir
kata dan sebelumnya adalah huruf sukun.
Contoh:
مِلْءٌ – مَاءٌ – سُوْءٌ – شَيْءٌ
4. Ketika
hamzah bertanwin fathah dibubuhi alif apabila huruf sebelum hamzah bisa
disambungkan dan tidak ada alif apabila huruf sebelumnya tidak bisa disambung.
Contoh:
شَيْئًا - مَاءً
Alhamdulillah.
Sekian penjelasan tentang hamzah qhata’ dan hamzah washal. Semoga bermanfaat.
makasi
ReplyDeleteDari kitab apa?
ReplyDeleteTaurat🗿
DeleteAl Quran
DeleteIJIN COPY PASTE
ReplyDeleteTerimakasih
ReplyDeleteContoh di qur'annya dicantumkan
ReplyDelete