Home · Tajwid · Sharaf · Nahwu · Balaghah · Do'a · Daftar Isi

Tauriyah: Pengertian dan Contoh

Pengertian Tauriyah | Contoh Uslub Tauriyah
Tauriyah termasuk ke dalam kategori muhassinatul ma’nawiyyah atau memperelok makna. Tauriyah (التورية) secara bahasa berarti menyembunyikan. Adapun dalam istilah ilmu balaghah, tauriyah didefinisikan:
أَنْ يَذْكُرَ الْمٌتَكَلِّمُ لَفْظاً مُفْردًا لَهُ مَعْنَيَانِ، قَريبٌ ظاهِرٌ غَيْرُ مُرَادٍ وَبَعيدٌ خَفِيٌّ هُوَ الْمُرَادُ.
Tauriyah adalah mengungkapkan suatu lafaz yang mempunyai dua makna: pertama, makna dekat dan jelas yang tidak dimaksud. Kedua, makna jauh dan samar dan inilah yang dimaksud mutakallim.
Ilustrasi Komunikasi
Yang dimaksud makna dekat dan jelas adalah makna yang mudah difahami oleh audiens. Sedangkan makna jauh dan samar adalah makna kurang jelas dan tidak bisa langsung difahami oleh audiens. Maka dengan demikian, antara pemahaman mutakallim dengan mukhathab tentang pernyataan yang dilontarkan oleh mutakallim akan berbeda.
Contohnya ketika Rasulullah saw. dan Abu Bakar melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah. Di tengah perjalanan keduanya bertemu dengan seorang Arab Badui. Orang tersebut tidak mengenal Rasulullah, ia hanya mengenal Abu Bakar lalu ia bertanya kepada Abu Bakar: "Siapa orang yang ada di sampingnya?" Demi menjaga keamanan dan keselamatan jiwa Rasulullah agar tidak terbongkar dan diketahui oleh orang-orang kafir Quraisy, Abu Bakar menjawab dengan menggunakan uslub at-tauriyah:
هَادٍ يَهْدِيْنِي السَّبِيْلَ
Artinya "Penunjuk yang menunjuki saya jalan"
Lafaz (هَادٍ) pada konteks ini mengandung uslub at-Tauriyah di mana makna pertama adalah makna dekat yang mudah dipahami, yaitu penunjuk jalan. Adapun makna kedua yang jauh, yaitu orang yang menunjuki jalan kebenaran dari kafir menjadi Islam. Tetapi yang dimaksudkan oleh lafaz tersebut adalah makna jauh atau makna kedua. Kata tersebut sengaja di ucapkan Abu Bakar agar identitas Nabi tidak terbongkar.         
Contoh lain pada kisah Nabi Ibrahim ketika beliau dalam perjalanan dengan istrinya Siti Hajar. Di tengah perjalanan keduanya di tangkap oleh penguasa yang sangat kejam dan bengis. Untuk menyelamatkan istrinya dari kebengisan sang penguasa, Nabi Ibrahim menjawab dengan menggunakan uslub at-tauriyah ketika diintrogasi oleh sang penguasa, “Siapa perempuan ini?” Nabi Ibrahim menjawab,
 هَذِهِ أُخْتِيْ
Artinya dia adalah saudariku.
Kata (أختي) dalam konteks kalimat ini mengandung tauriyah yang mempunyai dua makna. Bisa dimaknai saudari karena nasab atau saudara karena seagama. Sedangkan yang dimaksud Nabi Ibrahim as adalah saudara seagama (istri). Kata tersebut sengaja diucapkan Nabi Ibrahim untuk menjaga identitas istrinya. Seandainya beliau menjawab Hajar adalah istrinya bisa jadi dia akan dibunuh.
Contoh-contoh Gaya Tauriyah
وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفَّىكُمْ بِالَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ
Artinya: “Dan Dialah yang mematikan kamu di waktu malam, dan Dia mengetahui apa yang kamu perbuat (dari dosa) di siang hari” (QS. Al-Ana’am; 60)
Kata (جَرَحْتُمْ) makna dekatnya adalah kalian melakukan perbuatan, makna jauhnya adalah kalian bebuat dosa.
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوْسِعُوْنَ
Artinya: “Dan langit itu kami bangun denga kedua tangan (kekuasaan) dan Kami benr-benar meluaskannya” (QS. Adz-Dzariyat; 47)
Kata (بِأَيْدٍ) bisa dimaknai kedua tangan atau kekuasaan. Namun makna yang kedualah yang dimaksud pada ayat ini.

Artikel keren lainnya:

14 Tanggapan untuk "Tauriyah: Pengertian dan Contoh"