Sempat ragu dan kaku
ketika pertama kali baca Al-Qur’an cetakan dari Arab sana. Maklum sudah
terbiasa dengan Al-Qur’an standar Indonesia. Hehe. Memang ada perbedaan dari
tanda harakat, sukun, waqaf antara Al-Qur’an cetakan Arab dan Indonesia. Namun
bunyinya sama kok. Hanya sedikit teknis penulisan saja yang berbeda.
Yang dimaksud dengan
Al-Qur’an cetakan Arab di sini adalah Al-Qur’an dari Percetakan milik Kerajaan
Arab Saudi di Madinah. Kalau Al-Qur’an cetakan Indonesia adalah Al-Qur’an dari
percetakan dari kemenag atau swasta yang telah melalui pentashihah dari lajnah
pentashih.
Berikut perbedaan
tanda baca dari Al-Qur’an cetakan Arab dan Indonesia disertai dengan
perbandingan dari keduanya. Contoh sebelah atas menunjukkan cetakan Arab dan
sebelah bawah adalah cetakan Indonesia.
#Tanda seperti
bulan sabit
Tanda bulan sabit di
atas huruf itu menunjukkan sukun yang dibaca izhhar. Contoh:
#Huruf wawu dan
ya’ yang tidak berharakat
Kalau ada wawu dan
ya’ yang tidak ada harakatnya menunjukkan hukum mad. Kalau di Al-Qur’an
Indonesia ada sukunnya. Contoh:
Menunjukkan idgham
kamil. Idgham kamil itu meleburkan huruf ke huruf yang setelahnya baik makhraj
maupun sifatnya. Contoh:
Kalau di Al-Qur’an
Indonesia terdapat ada sukunnya.
#Tanpa harakat
dengan tidak ada tasydid huruf setelahnya
Menunjukkan idgham
naqish atau ikhfa’. Idgham naqish itu meleburnya huruf dalam makhraj namun
sifatnya masih ada. Contoh:
#Tanwin sejajar
Itu berarti hukumnya
izhhar. Contoh:
#Tanwin Yang
Berjenjang
Apabila huruf
setelahnya bertasydid itu artinya terdapat hukum idgham kamil. Contoh:
Dan apabila huruf
setelah tanwin yang berjenjang tidak ada tasydid itu artinya ada hukum idgham
naqish atau ikhfa’. Contoh:
Mim kecil yang terdapat
di atas nun mati atau di samping harakat menunjukkan hukum iqlab. Ketika iqlab,
kalau di Indonesia ditulis dengan tanwin tapi yang dari Arab menggunakan
harakat tunggal. Contoh:
Menunjukkan huruf
yang ada dalam bacaan namun tidak ada dalam tulisan. Kalau di Al-Qur’an
Indonesia tidak ditulis sama sekali namun dibedakan dari bentuk harakatnya.
Contoh:
#Huruf Sin Di
Atas Shad
Berarti shad
tersebut dibaca sin dalam qiraat Hafsh. Contoh:
#Huruf Sin Di
Bawah Shad
Berarti shad
tersebut boleh dibaca shad atau sin namun lebih masyhur dilafalkan dengan shad.
Contoh:
Menunjukkan bacaan
imalah, isymam, dan tashil.
#Huruf Sin Di
Akhir Kata/Kalimat
Menunjukkan saktah.
Contoh:
#Mad Badal
#Huruf Ya’ Tanpa
Titik
Dalam Al-Qur’an
cetakan Madinah, huruf ya’ yang berada di ujung kata ditulis tanpa titik.
#Penulisan Hamzah
Dalam menulis hamzah
qatha yang berbentuk alif, maka disertakan bentuk hamzahnya.
Sedangkan hamzah
washal ditulis dengan menambahkan kepala shad diatas alif/hamzah.
#Penulisan Nun
Kecil
Huruf nun kecil
berguna sebagai penyambung antara tanwin dengan huruf sukun. Kalau di Al-Qur’an
cetakan Arab ditulis biasa. Contoh:
Tanda bukat kecil di
atas salah satu huruf illat artinya huruf itu tidak dibaca ketika waqaf maupun
washal. Contoh:
Di atas alif
menunjukkan dibaca ketika waqaf dan tidak dibaca ketika washal. Contoh:
#Al-Jin ayat 16
Perbedaannya pada
huruf nun, di Al-Qur’an Arab dihilangkan huruf nunnya.
#Al-Anbiya’ 88
Perbedaannya pada
huruf nun, di Al-Qur’an Arab menggunakan nun kecil
#Penempatan Tanda
Waqaf
Penempatan tanda waqaf juga berbeda. Contoh di surat An-Nashr
Kalau cetakan Indonesia seperti ini:
Jadi mulai sekarang, faham kan????
jazakallah khair
ReplyDeletesama-sama
Deletejazakallah khaiir Akhi
ReplyDeletesama-sama akhi
DeleteJazakallah khair
ReplyDeleteAmiiiin.
DeleteJazakallahu khairan.
ReplyDeletefont tulisan versi indonesia bisa didownoad dimana ya... mohon dibantu... maturnuwun
ReplyDeleteApp....myquran
Deletepaling saya biasa pakai font "KFGB Thaha Usmani"
Deletesyukron akhi...
ReplyDeletejazakallahu...
Sama-sama
DeleteSyakalnya Allah juga beda ya. Arab bacanua berapa harakat? Indonesia berapa harakat?
ReplyDeletetulisannya beda tp bacanya sama.
Delete