Ayyuhal Ikhwah
Ketika kita membaca Al-Qur’an, ada beberapa kaidah yang membedakan huruf tersebut dibaca panjang atau pendek. Huruf yang harus dibaca panjang disebut mad. Panjangnya bervariasi mulai dari dua harakat sampai enam harakat.
Pada tulisan saya ini ada beberapa perbedaan bila dibandingkan dengan buku tajwid yang beredar selama ini. Namun yang saya tulis ini merujuk ke kitab tajwid seperti tuhaftul athfal, muqaddiamah Al-Jazariyyah, Hidayatush Shibyan, As-salsabilusy Syafi, dll. Jadi kalau mau didebat ya silakan dengan rujukan yang jelas.
Ketika kita membaca Al-Qur’an, ada beberapa kaidah yang membedakan huruf tersebut dibaca panjang atau pendek. Huruf yang harus dibaca panjang disebut mad. Panjangnya bervariasi mulai dari dua harakat sampai enam harakat.
Pada tulisan saya ini ada beberapa perbedaan bila dibandingkan dengan buku tajwid yang beredar selama ini. Namun yang saya tulis ini merujuk ke kitab tajwid seperti tuhaftul athfal, muqaddiamah Al-Jazariyyah, Hidayatush Shibyan, As-salsabilusy Syafi, dll. Jadi kalau mau didebat ya silakan dengan rujukan yang jelas.
Pengertian Mad
Pengertian mad secara bahasa
adalah
اَلْمَدُّ هُوَ
الزِّيَادَةُ
Mad artinya menambah.
المد هو إِطَالَةُ الصَّوْتِ
بِحَرْفِ الْمَدِّ عِنْدَ وُجُوْدِ السَّبَبَ
Mad adalah memanjangkan suara
pada huruf mad karena adanya sebab. Huruf mad ada 3 yaitu alif, ya’ dan wawu.
Adapun sebab yang menyebakan mad adalah.
·
Alif yang sebelumnya fathah.
Contoh (كَانَ)
·
Ya’ sukun yang sebelumnya
kasroh. Contoh (قِيْلَ)
·
Wawu sukun yang sebelumnya
dhammah. Contoh (أَعُوْذُ)
Pembagian Mad
A. Mad Ashli
Mad ashli adalah apabila mad
tidak terkontaminasi oleh sebab-sebab tertentu yaitu hamzah dan sukun.
1.
Mad Thabii
Mad thabii adalah mad yang seperti
yang telah dijelaskan di atas. Mad thabii ada dua:
a. Mad Thabii Kilmi
Yaitu mad thabii yang terdapat
pada suatu kata. Contoh:
قَالَ – يَقُوْلُ - قِيْلَ
b. Mad Thabii Harfi
Yaitu mad thabii yang terdapat
pada huruf (ح ي ط ه ر) pada fawatihus suwar. Contoh:
Huruf ha dan ya’ pada kata (كهعص), huruf tha dan Ha pada kata (طه), dan huruf ra’ pada kata (المر).
2.
Mad Iwadh
Adalah mewaqafkan tanwin
fathah. Panjangnya 2 harakat.
وَكِيْلًا ← وَكِيْلَا،
مَفْعُوْلًا ←
مَفْعُوْلَا، عَجُوْلًا ← عَجُوْلَا
3.
Mad Shilah Shugra/Qashirah
Adalah Ha’ dhomir yang
berharakat kasrah atau dhammah yang sebelumnya bukan sukun dan setelahnya tidak
ada sukun dan hamzah. Panjangnya 2 harakat. Contoh:
إِنَّهُ كَانَ - لَهُ مَا
------------------------
Pengecualian Mad Shilah
a.
Ha’ dibaca pendek karena bukan
ha’ dhomir seperti: (ما نَفْقَهُ) dan (لَـمْ يَنْتَهِ).
b.
Ha; dhamir pada surat az-Zumar
7 dibaca pendek walaupun memenuhi syarat sebagai mad shilah yaitu pada ayat (يَرْ ضَهُ لَكُمْ). Sebenarnya sebelum Ha’
dhamir ada huruf sukun namun dibuang karena menjadi jawab syarat.
c.
Menurut riwayat Hafsh dari
Ashim Ha’ dibaca panjang karena tauqifi yaitu pada surat al-Furqan 69. Ayatnya
(فِيْهِ مُهَاناً).
----------------------
4.
Mad Tamkin
Adalah ya’ bertasydid dan
berharakat kasrah bertemu ya’ sukun. Panjangnya 2 harakat. Contohnya:
حُيِّيْتُمْ – عِلِيِّيْنَ - مِنَ النَّبِيِّيْنَ
B. Mad Far’i
Mad far’i adalah mad tambahan
karena beberapa sebab. Adapun sebab itu adalah adanya hamzah dan sukun.
5.
Mad Wajib Muttashil
Adalah mad bertemu hamzah pada
satu kata. Panjangnya 2 alif atau 4 harakat. Contoh:
وَالسَّمَآءِ - شَآءَ – حُنَفَآءَ – وَجِيءَ
- سُوْءُ
6.
Mad Jaiz Munfashil
Adalah mad bertemu hamzah pada
dua kata. Panjangnya 2 alif atau 4 harakat. Contoh:
كَلَّا إِذَا -
إِنِّيْ أَخَافُ – تُوْبُوْا إِلَى اللهِ
7.
Mad ‘Aridh Lissukun
Adalah mad bertemu bertemu
huruf sukun karena waqof. Panjangnya bisa 2, 4 atau 6 harakat. Contoh:
نَسْتَعِينُ – يُوقِنُونَ – عَظِيمٌ -
قَدِيرٌ
8.
Mad Lin
Adalah huruf lin bertemu
bertemu huruf sukun karena waqof. Huruf lin adalah wawu dan ya’ sukun yang
sebelumnya fathah. Panjangnya bisa 2, 4 atau 6 harakat. Contoh:
مِنْ خَوْفٍ - هَذَا الْبَيْتِ
9.
Mad Badal
Adalah mad yang terdapat pada
hamzah
ءَامَنُواْ - أُوْتُوا – إِيْـمَانًا
Catatan:
Disebut mad badal karena huruf
mad pada mad tersebut adalah pengganti dari hamzah. Karena asal dari ketiga
contoh di atas adalah (أَأْمَنُوْا), (أُأْتُوا), dan (إِأْمَانًا). Lebih jelasnya silahkan
pelajari tashrif tsulatsi mazid atau pembahasan ibdal pada ilmu sharaf.
10.
Mad Shilah Kubra/Thaliwah
Adalah Ha’ dhomir yang
berharakat kasrah atau dhammah yang sebelumnya bukan sukun dan setelahnya ada
hamzah.
مَالَهُ أَخْلَدَهُ - عِنْدَهُ إِلَّا
Catatan:
Ha’ dhomir dibaca panjang
karena ada wawu dan ya; muqaddarah setelahnya. Pada Al-Qur’an cetakan Arab
terdapat wawu dan ya’ kecil setelah Ha’ dhamir.
Ha’ dhamir dibaca panjang
hanya ketika washal, adapun ketika waqaf dibaca sukun.
11.
Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Adalah huruf fawatihus suwar
yang bila dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya huruf mad. Hurufnya ada
8 yaitu dikumpulkan pada (نَقَصَ عَسَلُكُمْ). Panjangnya 6 harakat. Contoh:
ن – يس – كهيعص – حم
12.
Mad Lazim Harfi Musyba’
Adalah huruf fawatihus suwar
yang bila dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya huruf mad dan
diidghamkan. Panjangnya 6 harakat. Contoh:
الـمّ – الـمّر – الـمّص – طسمّ
Catatan:
Apabila huruf yang delapan tersebut
dipecah, maka seperti ini (نُوْنْ), (قَافْ), (صَادْ), (عَيْنْ), (سِيْنْ), (لَامْ), (كَافْ), dan (مِيْمْ).
Huruf-huruf pada fawatihus
suwar dibagi tiga:
·
Dibaca pendek, yaitu alif.
·
Dibaca 2 harakat, yaitu pada 5
huruf yang dikumpulkan pada (حَيَّ طَهَرَ) dan dihukumi mad ashli.
·
Dibaca 6 harakat seperti yang
telah dijelaskan.
13.
Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf
Mad bertemu huruf yang sukun. Panjangnya 6 harakat. Di Al-Qur’an hanya
tedapat di surat Yunus ayat 51 dan 91 yaitu kata:
...آلأنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ
تَسْتَعْجِلُونَ
آلأنَ وَقَدْ عصيتُ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ
الْمُفْسِدِينَ
14.
Mad Lazim Kilmi Mutsaqal
Mad bertemu huruf yang
bertasydid. Panjangnya 6 harakat. Contoh:
وَلَاالضَّآلِّيْنَ – مِنْ دَآبَّةٍ – الطَّآمَّةُ
– الصَّآخَّهُ
15.
Mad Farqi
Hamzah istifham yang dibaca
panjang dengan ukuran 6 harakat. Di dalam Al-Qur’an hanya ada pada empat ayat,
yaitu Al-An’am 143 - 144, Yunus 59, dan
An-Naml 59.
قُلْ آَلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الْأُنْثَيَيْنِ
قُلْ آَللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ أَمْ عَلَى اللَّهِ
تَفْتَرُونَ
آَللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ
Catatan:
Disebut mad farqi karena untuk
membedakan antara hamzah istifham dengan kalam khabar.
16.
Mad Ta’zhim
Adalah memanjangkan “La” pada
kalimah tauhid. Contoh:
لَآإِلهَ إِلَّا اللهُ - لَآإِلهَ إِلَّا هُوَ
Sekian
saja materi dari saya. Semoga bermanfaat! Amin
Bagus pak, lanjutkan.
ReplyDeleteSing majeng blogna.
Amiiin.
DeletePenjelasannya berbeda.
ReplyDeleteTerima kasih, smoga mmbantu
DeletePenjelasannya mudah dimengerti dan dilengkapi dengan cotnoh. Semoga tulisan ini jadi amal jariyah. AMinn.
ReplyDeleteAmal jariah..manteb..Alloh yg bales si yaumul hisab
ReplyDelete